Sebuah karya sastra seperti cerpen membutuhkan beberapa unsur untuk menjadikannya sebuah karya dengan cerita yang utuh dan bermakna. Ada dua unsur utama dalam sebuah cerpen yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik berupa unsur dari dalam suatu karya sastra itu sendiri seperti tema, tokoh, dan alur. Sebaliknya, unsur ekstrinsik adalah unsur dari luar yang mempengaruhi karya sastra tersebut. Secara garis besar, ada tiga unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen yaitu latar belakang penulis, latar belakang masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerpen. Berikut ini adalah rincian dari tiga unsur ekstrinsik cerpen tersebut.
1. Latar Belakang Penulis
Sumber: pexels.com
Latar belakang penulis cukup kuat untuk memengaruhi karya cerpen yang dibuatnya. Hal ini dipengaruhi dari riwayat hidup penulis, kondisi psikologis penulis saat membuat cerpen, dan aliran sastra yang dianut penulis. Riwayat hidup penulis cukup menentukan sudut pandang yang akan diangkatnya. Setiap penulis pasti memiliki riwayat dan jalan hidup berbeda. Hal tersebut kemudian akan memengaruhi cara berpikir yang kemudian ia tuliskan dalam sebuah cerpen.
Sebab, tidak sedikit plot cerpen yang diangkat berasal dari pengalaman pribadi penulis. Kemudian kondisi psikologis saat menulis juga cukup memengaruhi. Emosi yang dimainkan berhubungan dengan alur yang diselipkan dalam cerita. Apakah penulis tersebut bahagia, sedih, menangis, dan lainnya sedikit banyak akan tertuang dalam karya. Kemudian aliran yang dianut penulis juga memberi bumbu yang tidak kalah menarik. Beberapa aliran penulis dalam sebuah cerpen yaitu realisme, romantis, dan determinis.
2. Latar Belakang Masyarakat
Sumber: pexels.com
Latar belakang masyarakat di tempat tinggal penulis juga cukup membawa nuansa tersendiri dalam sebuah cerpen. Kamu mungkin pernah menemukan cerpen yang mengandung nuansa kehidupan di daerah tertentu yang begitu kuat karena kebiasaan adat yang dibawanya. Latar belakang masyarakat ini tidak hanya dalam lingkup kecil di sekitar tempat tinggal tapi juga ke aspek negara. Ada kondisi sosial, politik, ekonomi, bahkan ideologi yang turut serta membangun sebuah cerita.
Kamu bisa membandingkan cerpen dari satu negara dengan negara lain yang memiliki ideologi berbeda misal dari negara Asia Tenggara dengan negara Eropa. Sudut pandang ideologi yang diangkat akan berbeda. Kondisi sosial dan ekonomi juga berperan demikian. Cerita yang diangkat penulis akan disesuaikan dengan keadaan di sekitarnya untuk lebih mudah diterima pembaca. Gejolak kondisi politik biasanya juga ikut dituangkan. Apakah negara tersebut sedang tenang atau sedang bergejolak.
