
Kenapa hasil foto para fotografer selalu terlihat keren, padahal mereka mengenakan kamera yang sama? Bahkan dengan kamera ponsel pun bisa terlihat kece. Ini karena mereka tahu cara menggunakan angle yang tepat saat mengambil foto. Berikut ini beberapa angle fotografi yang bisa dipelajari untuk mendapatkan hasil profesional.
Bird’s Eye View

Sumber Gambar : amazonaws.com
Seperti namanya, ini adalah foto yang seolah-olah diambil dari sudut pandang mata burung, jadi diambil dari atas. Teorinya memang gampang, tapi ternyata praktiknya tidak semudah itu. Kita mengambil foto dari atas objek, para profesional bahkan terkadang tak perlu melihat ke lensa saat menekan tombol shutter.
Hasilnya adalah sudut yang sama sekali berbeda! Ternyata bird’s eye view juga mampu menangkap objek lebih detail, karena kamera tidak terhalang oleh pepohonan, orang lewat dan lain sebagainya. Angle ini bagus banget untuk memberi komposisi di tiap objek.
High Angle

Sumber Gambar : studiobinder.com
Sudut yang kedua tidak seekstrim bird’s eye view yang mengambil gambar dari atas. Kita hanya perlu mengangkat kamera sedikit ke atas, tapi tetap dari sudut manusia, bukan menghadap ke bawah. High angle cukup mudah dilakukan, cukup berdiri saja dan berjinjit sedikit.
Hasilnya sedikit berbeda dibandingkan mengambil gambar dari sudut pandang kita. Biasanya objek jadi terlihat lebih kecil. Tanpa sadar kita sebenarnya sering menggunakan teknik high angle. Misalnya waktu memotret anak-anak atau bunga-bunga di taman.
Low Angle

Sumber Gambar : Pinterest.com
Kebalikan dari high angle, low angle justru mengambil gambar dari bawah level mata objek yang difoto dan fotonya mengarah ke atas. Angle ini kurang populer karena agak sulit dilakukan, kita harus duduk di bawah, bahkan bisa sampai agak tiduran di bawah. Tapi hasilnya memang sepadan dengan usahanya.
Kalau kita makin turun ke bawah, maka objek yang difoto akan tampak lebih besar. Bahkan low angle bisa menimbulkan efek berbayang, yang bagus banget untuk menekankan sisi-sisi tertentu dari objek foto. Biasanya yang suka menggunakan angle ini adalah fotografer pemandangan, karena low angle membuat latar belakang jadi terlihat lebih besar dan epik.
Bug’s Eye View

Sumber Gambar : azureedge.net
Sudut pandang burung sudah, sekarang saatnya memotret dari sudut pandang serangga. Ya, ini memotret dari bawah dengan kamera benar-benar dihadapkan ke atas, kebalikan dari bird’s eye view. Jelas ini angle yang jarang banget digunakan karena jarang sekali manusia berada di situasi seperti ini setiap harinya.
Untuk melakukannya juga cukup sulit. Biasanya angle ini digunakan untuk foto arsitektur, seperti memotret gedung tinggi dari bawah. Atau coba latihan dengan memotret anak-anak yang sedang bermain di playground dari bawah wahana main mereka.
Face to Face

Sumber Gambar : jooinn.com
Angle yang terakhir sering juga disebut dengan eye level atau eye view, karena kita mengambil foto sejajar dengan pandangan mata objeknya. Efek face to face biasanya memberi hasil yang lebih mengikat. Foto seolah-olah berbicara dengan kita. Seperti ada koneksi yang terbangun antara objek di foto dan orang yang melihat fotonya.
Angle ini sangat baik digunakan untuk memotret anak-anak, karena kita seolah bisa menangkap dunia kecil mereka. Face to face juga sangat populer dalam fotografi alam. Misalnya untuk memotret bunga dari jarak dekat. Makin sejajar dengan mata objek foto makin baik, meskipun kadang-kadang kita harus berada di posisi yang sulit saat mengambil gambar.