
Di zaman sekarang, mengatur keuangan secara hemat bukanlah perkara yang mudah. Setiap hari kita dibanjiri dengan hal-hal yang membuat kita lebih ingin menghabiskan uang kita. Berbagai macam godaan seperti online shop membombardir lini masa media sosial dengan diskon barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Tanpa kita sadari, kita lebih sering mengambil keputusan buruk dengan cara menghabiskan uang kita untuk hal-hal yang sebetulnya tidak penting.
Beruntungnya, Dan Ariely, seorang professor dan ekonom dari Universitas Duke dalam bukunya Dollars and Sense: How We Misthink Money and How to Spend Smarter menjelaskan bagaimanacara agar kita bias memanejemen uang kita lebih baik dan lebih bijak dalam membuat keputusan dalam menghabiskan uang yang kita punya. Berikut adalah cara yang ia anjurkan:
1.Jangan Terpengaruh Oleh Diskon

Ilustrasi diskon. (Sumber: pexels)
Seringkali kamu pasti akan tergiur untuk membeli suatu barang yang kamu tidak butuhkan hanya karena barang tersebut sedang promo atau diskon. Dan Ariely mengungkapkan bahwa hal itu wajar kita lakukan karena otak kita lebih gampang tergiur dengan suatu barang diskonan daripada dengan produk yang sama namun memiliki harga yang normal.
Terkadang perilaku diatas juga terjadi ketika kita membayar sesuatu dengan hitungan persenan, 5% bunga kredit mungkin terkesan kecil dalam hitungan persen, namun persenan itu tetaplah merupakan uang. Jadi konversikan persenan menjadi nominal dan pikirkan kembali apakah kamu benar-benar ingin membayar nominal tersebut.
Cara agar kita terhindar dari kesalahan perilaku seperti diatas ialah dengan memfokuskan pada harga dari suatu barang tersebut dibandingkan dengan seberapa besar diskon atau persenan yang kita dapatkan. Sehingga kita tidak lebih bijak ketika ingin menghabiskan uang.
2. Sering Gunakan Uang Cash

Ilustrasi uang cash. (Sumber: shutterstock)
Pernakah kamu dengan boros menggunakan uang digital dan kartu kredit kamu di online shop dan pada akhirnya menyesali perbuatan tesebut?
Ariely mengungkapkan bahwa kita bahwasannya lebih mudah menghabiskan uang secara digital dengan boros dibandingkan dengan uang cash. Hal itu terjadi karena kita tidak merasakan secara langsung uang tersebut keluar dari dompet kita. Dengan kata lain kita tidak memperhitungkan secara langsung mengenai seberapa besar uang yang kita gunakan.
Ariely pun menyarankan agar kita menggunakan uang cash ketika ingin membelanjakan sesuatu. Hal itu didukung dengan adanya sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa membayar sesuatu dengan uang cash memberikan efek ketidaknyaman di otak. Kamu bisa memilih lebih ingin merasakan yang mana, nyaman namun tidak memiliki uang atau merasa tidak nyaman namun dapat berhemat.