
Kamu yang baru akan membangun sebuah usaha, pastinya yang kali pertama dicari adalah artikel yang berisi tips tentang gimana, sih, caranya mencari ide, modal usaha, business model, partner atau team kerja serta kata-kata pembangkit semangat biar nggak gampang nyerah di tengah jalan. Iya, kan?
Well, itu, sih, banyak banget bertebaran di luar sana. Kamu tinggal mengetikkan keyword tentang bisnis dan puluhan artikel akan muncul. Tapi jarang banget ada bocoran tentang apa aja rintangan yang akan kamu hadapi di tengah-tengah perjuangan saat memulai bisnis, guys.
Di bawah ini adalah 5 fase perjalanan bisnis yang bakal dihadapi oleh setiap pengusaha pemula:
- Fase Euforia yang Penuh Debaran

Fase Euforia (Sumber : secureservercdn.net)
Adrenalin yang begitu bergejolak dan perasaan deg-degan adalah emosi terbesar bagi semua yang baru pertama kali terjun ke dunia bisnis. Setiap mimpi, ide dan rencana yang ada di dalam pikiranmu semuanya terdengar menarik dan sangat mudah untuk diwujudkan. Apalagi jika itu didukung dengan revenue dari klien pertama. Wah, rasanya ini adalah keputusan yang tepat!
Eits, tapi sebenarnya pada fase inilah penting banget untuk membahas The Why dalam bisnis, guys, mengingat hal tersebut menjadi alasan kenapa suatu bisnis bisa bertahan dan tetap elevan sesuai perubahan zaman.
Sayangnya, justru The How dan The What yang mendominasi serta terlihat jauh lebih menggoda ketimbang The Why. Pasalnya, The How dan The What menawarkan dampak langsung yang berupa revenue dan action, terhadap bisnis. Coba bandingin dengan The Why yang berbau filosofi abis.
- Fase Realita yang Jauh dari Rasa Manis

Fase Realita (Sumber : Rimma.co)
Nah, kalau usia bisnismu udah di atas 1 tahun, saat itulah kamu akan berhadapan dengan fase realita, di mana kamu baru mulai menyadari bahwa segala hal yang berhubungan dengan yang namanya bisnis itu jauh dari kata mudah dan menyenangkan.
Masalah demi masalah akan berbaris untuk menyerangmu di fase ini. Mulai dari masalah dengan kualitas kerja, hubungan dengan partner atau tim kerja, hubungan dengan klien, proyek yang di luar prediksi hingga masalah keuangan.
Biasanya, nih, di masa-masa seperti ini, kamu akan mulai memikirkan masa lalu, ketika kamu masih jadi pekerja kantoran dengan gaji bulanan, yang terlihat nyaman banget. Karena itulah, nggak heran jika kebanyakan bisnis baru jatuh pada tahun pertamanya, guys.
- Fase Refleksi yang Penuh Pelajaran

Fase Refleksi (Sumber : uktech.news)
Jika kamu bertahan di fase realita, kamu akan berhadapan dengan fase refleksi, di mana pemahamanmu tentang bisnis akan diperbarui. Kamu akan belajar tentang cara bersyukur dan melihat segalanya dari kacamata yang berbeda. Masalah nggak lagi dilihat sebagai rintangan, melainkan tantangan dan penyemangat yang akan memacumu dan bisnismu lebih maju lagi.
Di fase ini, biasanya orang baru mulai memikirkan tentang The Why dalam dunia bisnis. Kamu akan memikirkan visi dan misi perusahaan untuk kemudian disampaikan pada seluruh partner bisnis maupun tim.
- Fase Pendewasaan yang Nggak Pernah Berhenti

Fase Pendewasaan (Sumber : smartcompany.com)
Fase perjalanan bisnis selanjutnya yang akan kamu nikmati di perjalanan membangun bisnis adalah tahap pendewasaan, di mana kamu akan mulai banyak terlibat dengan manajerial perusahaan dan strategi.
Kami akan mulai memikirkan cara membentuk sistem yang bagus dan cocok untuk perusahaan dan tim. Yang namanya fase pendewasaan ini nggak bakal pernah berhenti, guys. Akan selalu ada hal-hal yang bisa kamu pelajari, baik dari dirimu sendiri maupun orang lain.
- Fase Misioner yang Penuh Impian Masa Depan

Fase Missioner (Sumber : entrepreneurshiplife.com)
Terakhir adalah fase misioner, di mana kamu bakal mulai memikirkan tentang gimana perusahaan dan seluruh orang yang terlibat di dalamnya bisa terus berjalan hingga 10,20 atau bahkan 30 tahun ke depan. Gimana caranya menciptakan perusahaan yang nggak cuma menguntungkan, tapi juga bisa memberikan dampak positif, baik bagi masyarakat dan juga industri.
Itulah 5 fase penting dalam perjalanan bisnis yang akan menjadi penentu apakah kamu dan perusahaanmu akan bertahan atau jatuh. Siap menghadapinya?