
Gemar membaca buku? Kalau membaca buku novel atau komik sih iyes. Sampai hafal nama tokoh hingga alur cerita secara detail. Sayang, giliran disodorin buku-buku yang sedikit rumit terkait kuliah atau pekerjaan jadi malas. Boro-boro tambah pinter. Kita malah suka gagal nangkap apalagi hafal isi suatu buku. Baca berulang kali malah puyeng.
Padahal kegiatan membaca erat kaitannya dengan proses belajar. Ingin memperluas wawasan atau memperdalam keahlian? Salah satu solusinya membaca. Membaca juga bagus untuk merawat kesehatan otak karena akan memperkuat jaringan dan sinyal kompleks didalamnya.
Ada pengaruhnya dalam mencegah resiko demensia sejak dini. Penelitian menyebutkan orang yang terbiasa selama 3,5 jam per minggu membaca punya harapan hidup lebih panjang dibandingkan mereka yang malas membaca sama sekali, loh!
Di lembaga pendidikan pada umumnya, teknik membaca yang baik nggak dibahas secara khusus. Mungkin dianggap sudah tuntas di jaman SD. Padahal ada banyak hal yang lebih menantang daripada sekedar memaknai deretan abjad yang tertulis.
Sepertinya nggak rugi untuk mengasah kemampuan membaca secara efektif. Berikut 7 tips yang bisa kamu coba nih GenK. Mungkin ada kebiasaan tertentu yang perlu diubah.
1. Persiapkan Kondisi Diri

Sumber Gambar : Unsplash.com
Ketidakmampuan memahami isi buku dapat disebabkan beragam faktor. Bisa karena ada gangguan khusus seperti disleksia. Untuk masalah seperti ini, kita bisa berkonsultasi ke dokter ahli.
Bagi mereka yang tanpa gangguan disleksia, masalah dalam membaca mungkin disebabkan gangguan konsentrasi. Penyebab internal gangguan konsentrasi bisa stress, kelelahan, depresi, dan kebiasaan multitasking.
Jadi, kalau kamu pas capek berat dan nggak bisa menyerap isi buku, jangan keburu galau dan ngerasa kurang pinter. Apalagi maksain diri terus membaca. Istirahat dulu aja supaya otak siap menerima informasi secara optimal.
Selain gangguan internal, gangguan eksternal pun bisa bikin konsentrasi pecah. Misalnya suara berisik dari alat elektronik, suara percakapan orang lain, atau masalah penerangan lampu yang kurang. Walaupun beberapa orang nggak masalah sih dengan gangguan eksternal ini.
2. Memunculkan Motivasi yang Kuat untuk Membaca

Sumber Gambar : popmama.com
Kenapa sih lebih doyan baca komik GenK? Dibandingkan buku teks biokimia, misalnya. Bisa jadi karena komik ditunjang dengan ilustrasi yang sedap dipandang. Kemungkinan juga alur cerita yang bikin kamu terbius hingga betah mencapai akhir buku.
Trus, gimana dong cara memunculkan motivasi kuat membaca buku biokimia tebal, tulisan kecil-kecil dan rapat, ilustrasi membosankan?
Dimulai dengan mencari tahu manfaat besar yang bisa diperoleh dengan memahami buku tersebut. Misalnya, kalau kamu kuat di dasar-dasar biokimia akan mempermudah pemahaman mata kuliah turunannya. Ujung-ujungnya mempercepat studi kamu di universitas. Kamu juga bisa cari inspirasi dari tokoh-tokoh ahli biokimia ternama sehingga membuatmu terpacu belajar giat.
3. Sikap Tubuh yang Benar
Membaca sambil tiduran memang nyaman, yah. Tapi ya gitu, dalam jangka panjang berdampak buruk untuk kesehatan mata. Memicu rabun jauh, misalnya. Selain malah lambat laun bikin mengantuk. Para ahli berpendapat, jarak pandang antara buku dan mata ideal saat membaca yaitu sekitar 30-40 cm.
Jarak baca yang terlalu dekat memaksa mata bekerja terlalu keras sehingga lama-lama cepat lelah. Dengan mengatur jarak pandang membaca ideal pula, area tangkapan mata lebih luas. Nggak sebatas per kata namun per kalimat.
Ketika membaca dalam kondisi berbaring, sulit mengatur jarak pandang ideal ini. Paling oke, bacalah buku dalam kondisi tegak atau sambil bersandar pada kursi.
4. Sesuaikan dengan Gaya Belajar yang Kita Miliki

Sumber Gambar : bintangsekolahindonesia.com
Seperti disebutkan sebelumnya, membaca erat kaitannya dengan proses belajar. Mungkin kamu cepat menerima informasi dari suara (tipe auditori). Membaca buku keras-keras, merekam suara di smartphone, lalu memperdengarkan ulang suaramu bisa jadi solusi.
Tipe auditori juga bisa belajar baik dengan mendiskusikan materi buku yang ia baca dengan orang lain. Beda trik lagi untuk tipe visual atau memiliki kebiasaan belajar yang berfokus pada indera pengelihatan untuk mengamati objek seperti gambar, tulisan, maupun video.
Jika termasuk tipe ini, kamu bisa memanfaatkan spidol highlighter untuk menegaskan poin-poin penting di buku. Membuat rangkuman singkat berupa gambar maupun tulisan juga bisa mempermudah kita memahami bacaan.
5. Jangan Membaca Kata per Kata

Sumber Gambar : glintz.com
Salah satu hal yang bikin kepala pusing tujuh keliling adalah mencoba memaknai hampir tiap kata yang tertera di buku. Padahal kita bisa menghemat tenaga dengan menemukan gagasan pokok di tiap paragraf. Biasanya ditemukan di akhir atau awal paragraf.
Sisanya adalah kalimat-kalimat penjelas yang mendukung gagasan tersebut. Semakin mahir melakukannya, otak nggak terlalu terbebani dan buku pun bisa dipahami.
Cara ini juga tergantung dari jenis bukunya ya GenK. Tapi untuk buku semacam novel agak kurang efektif diterapkan, ya.
6. Menyusun Jurnal Rangkuman

Sumber Gambar : Sevima.com
Supaya informasi yang kita baca masuk ke ingatan jangka panjang, nggak lekas menguap, sebaiknya tulislah rangkuman.
Richard Restak dalam bukunya Smart and Smarter, menawarkan cara menarik dalam menyusun rangkuman. Ia menyarankan kita menyediakan 1 jurnal khusus sebagai wadah ‘penampung’ hal-hal yang kita pelajari dari berbagai jenis buku.
Di satu halaman tertentu kita cantumkan dalam jurnal tersebut informasi judul buku, halaman yang dibaca, dan gagasan utama. Selain gagasan utama, kamu juga bisa mencantumkan tanggapan objektif dan kalimat-kalimat yang mengesankan dari buku yang kita baca. Selain bisa meningkatkan pemahaman, dengan adanya jurnal semacam ini akan mempermudah dalam menemukan keterkaitan antar satu buku dan buku lainnya.
Bila misalnya, buku A memiliki persamaan gagasan dengan buku B. Catat apa saja persamaan dan perbedaan antara keduanya. Oke juga kalau disertakan pendapat pribadimu. Dengan adanya jurnal kayak gini, kamu juga bisa mengamati perbedaan interpretasi terhadap suatu buku dari waktu ke waktu. Bila kamu membaca buku yang sama secara berulang.
7. Libatkan orang lain

Sumber Gambar : Ibupedia.com
Masih gagal paham GenK? Jangan pantang menyerah. Untuk memperkuat pemahaman, mungkin kamu membutuhkan orang lain. Bisa itu guru atau teman yang sama-sama senasib sedang mendalami isi buku yang dibaca. Kamu bisa nanya mereka beberapa hal yang kurang dipahami.
Cara lain yaitu dengan bertukar pikiran dengan beberapa orang mengenai isi buku. Jadi kamu bisa mengoreksi (bila ada beberapa poin yang salah dipahami) atau meningkatkan pemahamanmu dari berbagai sumber.
Meningkatkan kemampuan memahami suatu buku nggak bisa diperoleh semalam atau dua malam. Bukan dengan latihan sekali dua kali. Kamu perlu menyediakan waktu yang cukup untuk kegiatan membaca buku tiap harinya. Semakin semangat dan sering, mendadak banyak ilmu baru diperoleh.
Penulis :
Nandini Listya
Sumber Referensi :
Restak, Richard, 2001. Smart and Smarter : Cara-Cara Melatih Otak agar Kita Menjadi Lebih Pintar dan Tambah Pintar. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
- https://www.alodokter.com/manfaat-membaca-tidak-hanya-untuk-menambah-pengetahuan
- https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-50722558
- https://literasinews.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-92946990/mudah-begini-cara-sederhana-memahami-dan-mengingat-isi-buku?page=2
- https://dlibrary.ittelkom-pwt.ac.id/index.php?p=10_tips