‘We are living in a time of gender revolution’ – Metropolis
Desain menggunakan isyarat visual yang kuat seperti warna, tekstur, tipografi, imagery dan shape untuk menggambarkan feminitas atau maskulinitas produk. Konsumen sekarang ini nggak cukup diyakinkan untuk membeli suatu produk jika kita menampilkan stereotip gender. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, banyak perusahaan yang memprioritaskan fungsionalitas, product experience dan informasi bahan. Nah, untuk memenuhi kebutuhan para konsumen yang semakin menuntut transparansi dalam desain, kamu bisa membuat website dengan gender neutral-design, guys. Ikuti tips berikut untuk mewujudkan desain yang menarik untuk semua orang dari jenis kelamin berbeda secara equall:
1. Gunakan Foto dari Berbagai Jenis Orang
Sumber Gambar : designshack.net
Gender-neutral design menampilkan fotografi semua jenis orang, menampilkan presentasi dan imajinasi gender yang berbeda. Sebaiknya hindari menggunakan foto orang yang terlihat terlalu feminim atau maskulin. Jangan lupa bahwa visual yang netral gender harus seiring dengan brand atau brand value perusahaanmu, lho.
2. Perhatikan Pronouns-nya
Sumber Gambar : designshack.net
Buang kata ganti khusus gender. Beruntung kita tinggal di Indonesia, di mana nggak ada kata ganti gender seperti ‘she’ atau ‘he’. Tapi beda cerita kalau kamu pakai bahasa asing, guys. Dan nggak cuma kata ganti gender doang, kamu juga harus memperhatikan elemen berbasis gender lainnya. Seperti dalam desain suara di contoh gambar di atas. Suara juga bisa menunjukkan nada ‘gender’ tertentu atau variasi yang lebih netral.
3. Do You Need Gender in Form Field?
Sumber Gambar : designshack.net
Well, nggak dipungkiri, kita sering banget, nih, diminta mengisi gender di form saat bikin akun media sosial dan hampir semua formulir online pasti menyertakan pilihan ini untuk tujuan marketing. Tapi coba pikirkan, apa sepenting itu untuk tahu gender seseorang yang telah menyatakan mereka tertarik membeli atau menggunakan produkmu?
4. Jangan Terjebak dalam Stereotip Warna atau Tipografi
Sumber Gambar : designshack.net
Selama ini kita telah terjebak dalam anggapan bahwa pink itu warna cewek dan biru adalah warnanya cowok. Tapi nyatanya stereotip seperti ini bisa banget dipatahkan, seperti yang dilakukan oleh brand Mattel’s Creatable World. Jika kamu nggak lagi terlalu memikirkan gender dan lebih banyak berpikir untuk menyampaikan pesan, layanan atau produk ke tangan target yang tertarik, stereotip seperti warna atau tipografi akan runtuh secara alami. Dan siapa tahu desainmu malah terlihat lebih baik.
5. Terapkan Gender-Neutral pada Navigasi dan Kategori
Sumber Gambar : designshack.net
Poin ini mungkin akan menimbulkan banyak kontroversi. Tapi coba pertimbangkan untuk memberi lebih banyak opsi dan gunakan bahasa yang lebih netral gender pada navigasi dan kategori situs website-mu. Nike adalah salah satu brand yang menambahkan pilihan ‘unisex’ pada kategori produknya untuk memperlihatkan koleksi pakaian gender-neutral mereka.
6. Lupakan Human Avatar
Sumber Gambar : designshack.net
Kebanyakan website cuma punya dua avatar default, laki-laki dan perempuan untuk foto tanpa wajah. So, kalau kamu ingin desainmu lebih inklusif, hapus avatar manusia dan cobalah berkreasi dengan menampilkan avatar hewan yang nggak membedakan gajah jantan atau jerapah betina. Style avatar seperti ini nggak hanya fun, tapi juga lebih menarik.
7. Waspadai Penggunaan Gelar atau Honorarium
Sumber Gambar : amazonaws.com
Tips terakhir yang perlu kamu tahu tentang gender-neutral design adalah penggunaan gelar. Perempuan dengan Ms. atau Mrs. atau Nyonya, laki-laki dengan Mr. atau Tuan. Di beberapa situs telah menyertakan gelar Mx. untuk mendukung desain gender-neutral. Tapi kalau bisa, hilangkan gelar kehormatan seperti ini karena nggak penting-penting banget.
Gender-neutrality menjadi topik yang akhir-akhir ini sering digaungkan. Nggak ada salahnya menerapkan gender-neutral design untuk menarik lebih banyak audiens dan meningkatkan penjualan.
