Kamu yang lagi suka belajar tentang seni, kali ini kita mempelajari satu lagi aliran yang cukup terkenal. Ini adalah aliran seni lukis yang bernama abstract expressionism. Jadi, pada dasarnya, aliran ini bisa dibilang nggak ideal untuk gerakan seni yang berkembang di New York pada tahun 1940-an dan 1950-an. Soalnya, aliran ini bukan hanya menjadi pedoman karya pelukis dalam mengisi kanvas mereka dengan warna dan bentuk abstrak. Namun, caranya pun dengan melakukan ekspresionisme gestur yang kuat, artinya tangan sang pelukis akan bergerak lincah dan bebas dalam melukis.
Ilustrasi karya seni abstract expressionism (Sumber: tate.org.uk)
Meski demikian, ekspresionisme abstrak menjadi istilah yang paling diterima oleh sekelompok seniman dengan banyak kesamaan. Semua seniman ini berkomitmen kepada seni sebagai bentuk ekspresi diri, menciptakan karya dari emosi yang mendalam dan tema yang universal, dan sebagian dipengaruhi oleh surealisme, sebuah gerakan yang mereka wujudkan dalam gaya baru sesuai dengan suasana yang penuh kecemasan dan trauma pasca perang.
Mereka pun sukses, dan para pelukis asal New York ini menggantikan Paris sebagai pemimpin seni modern. Mereka juga menjadi yang terdepan dan membuat Amerika mendominasi dunia seni internasional.
Teori dan Pencapaian Penting Abstract Expressionism
- Kondisi politik yang tidak stabil di Eropa pada tahun 1930-an membuat beberapa surealis terkemuka hijrah ke New York. Banyak ekspresionis abstrak yang dipengaruhi banget oleh surealisme dengan menggunakan alam bawah sadar. Ini mendorong minat mereka terhadap mitos dan simbol arketipe, di mana ini membentuk pemahaman mereka tentang melukis itu sendiri. Melukis menjadi suatu pergulatan antara ekspresi diri dan kekacauan alam bawah sadar.
