
Ada banyak aliran seni terutama untuk lukisan, tonalism salah satunya. Aliran seni tonalism adalah perubahan seni yang terjadi di Amerika Serikat pada era 1870-an dengan karakteristik lanskap berkabut dan beratmosfer, serta palet warna yang lembut dan tenang. Mari kita simak sekilas tentang aliran seni ini.
Fakta Tentang Tonalism

Contoh lukisan yang bergaya tonalism (Sumber: drawpaintacademy.com)
Masa perubahan seni ini berlangsung di antara tahun 1870 hingga 1915. Sebagian besar proses perubahannya terjadi di Amerika Serikat. Namun, ada juga Australian Tonalism yang muncul di era 1910-an. Aliran seni ini terinspirasi dari lanskap yang terlihat moody dan beratmosfer yang digambar oleh para seniman Sekolah Barbizon, seperti contohnya berikut ini.

Lukisan tonalism oleh seniman Sekolah Barbizon (Sumber: drawpaintacademy.com)
Seniman aliran seni tonalism nggak berfokus untuk membuat lukisan yang akurat dan rapi sempurna, melainkan menciptakan gambar yang bercerita atau menyampaikan suatu ide. Mereka meyakini adanya “art for art’s sake”.
Selain itu, musik juga sangat memengaruhi tonalism. Para seniman tonalism yang terkenal sering menggunakan referensi musikal untuk karya mereka. Salah satunya James McNeill Whisler yang menamai sejumlah karyanya dengan istilah musikal, seperti Arrangement in Grey and Black No.1 dan Nocturne in Black and Gold: The Falling Rocket.
Kemudian, dalam aliran seni tonalism, lanskap dan alam adalah subjek utama. Namun, potret asli suatu subjek juga biasa dijadikan objek lukisan dari masa ke masa. Sementara, untuk pelukisnya, para tonalists mirip seperti impressionist, di mana mereka suka menggambarkan efek cahaya. Terutama seperti sinar rembulan atau cahaya buram saat fajar atau senja. Banyak karya seni tonalist menampilkan kontras yang kuat antara suatu hamparan tanah gelap dan moody, dengan “pendar” dari sumber cahaya di sekitarnya yang digambarkan sebagai background. Contohnya seperti lukisan George Inness di bawah ini.

Lukisan George Inness (Sumber: drawpaintacademy.com)