
Dalam pengembangan software selalu ada alpha dan beta testing. Sudah melekat satu sama lain, keduanya sama-sama merupakan pengujian tapi sebenarnya sangat berbeda. Sebelum mengetahui apa saja perbedaan alpha dan beta testing, pahami dulu arti keduanya, yuk.
Apa Itu Alpha dan Beta Testing?

Sumber Gambar : Pexels.com
Alpha Testing adalah pengujian suatu produk di tingkat pertama untuk memastikan bahwa produknya telah memenuhi persyaratan bisnis dan berfungsi dengan benar. Alpha testing dilakukan oleh karyawan yang merupakan bagian internal perusahaan. Tujuan alpha testing untuk memastikan produk berfungsi dengan baik sebagaimana seharusnya.
Sedangkan beta testing adalah kesempatan bagi pengguna sebenarnya untuk menggunakan sebuah produk untuk menemukan adanya isu atau bugs pada produk tersebut, sebelum produknya benar-benar dirilis. Beta testing adalah pengujian tahap kedua dan merupakan pengujian final sebelum produk dilepas ke pasaran.
Perbedaan Alpha dan Beta Testing
/alpha-vs-beta-58a4d0df3df78c345baf16fa.jpg?resize=1140%2C760&ssl=1)
Sumber Gambar : tqn.com
Dari pengertian kedua jenis pengujian di atas, bisa disimpulkan perbedaan alpha dan beta testing sebagai berikut:
1. Perbedaan Tujuan
Tujuan alpha testing adalah memastikan kualitas produk sebelum dilanjutkan ke tahap beta testing. Sedangkan tujuan beta testing adalah untuk memastikan kualitas produk sebelum akhirnya dilepas ke pasaran untuk dijual.
2. Perbedaan Pelaksananya
Jelas, orang yang melakukan kedua jenis pengujian ini berbeda. Alpha testing dilakukan oleh karyawan perusahaan yang merupakan bagian internal dari produsen sebuah produk. Sedangkan beta testing dilakukan langsung oleh pengguna akhir atau calon konsumen yang terpilih.
3. Perbedaan Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Alpha testing merupakan pengujian yang dilakukan secara internal oleh karyawan perusahaan sendiri. Untuk menyelenggarakan alpha testing, umumnya dibutuhkan lab atau tempat lain yang bisa dijadikan penyelenggaraan pengujian. Jangka waktu pengujian alpha testing cenderung lebih lama, karena produknya belum benar-benar siap dilepas ke pasaran.
Berbeda dengan beta testing yang produknya sudah hampir jadi dan bisa langsung dicoba pengguna akhir di lokasi mereka masing-masing. Beta testing bahkan bisa dilakukan di rumah pengguna. Sedangkan waktu pelaksanaan beta testing biasanya lebih singkat dibandingkan alpha testing, karena produknya sudah hampir selesai.
4. Perbedaan Manfaat
Manfaat alpha testing adalah untuk menemukan apakah produk sudah sesuai dengan berbagai syarat bisnis. Dalam alpha testing ada white box dan black box, di mana karyawan internal bisa melihat hasil produk dan sistem yang mendukungnya. Jadi jika ada hal-hal yang kurang sesuai dengan syarat bisnis, bisa segera diperbaiki oleh tim internal yang bertanggung jawab.
Sedangkan dalam beta testing produk yang diuji sudah berupa produk yang hampir jadi, karena merupakan pengujian tahap akhir. Manfaatnya adalah menguji produk tersebut ke pasar yang sesungguhnya dan apakah masih ada masalah pada produk tersebut. Dari beta testing, perusahaan juga akan mengetahui opini langsung dari pengguna, apa yang baik dan apa yang kurang dari produknya.
Contoh Alpha dan Beta Testing

Sumber Gambar : Pexels.com
Alpha dan beta testing sangat sering digunakan sebelum meluncurkan game. Moontoon adalah pengembang yang sering melakukan beta testing ada setiap update Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Tiap akan merilis update, pasti Moontoon akan menyediakan platform khusus untuk penggemar MLBB agar bisa memainkan game yang terbaru dengan tujuan menemukan bugs.
Pengujinya adalah pemain MLBB yang berhasil mengklaim kode di platform tersebut. Sistemnya siapa cepat dia dapat. Bagi yang menemukan bugs akan dapat keuntungan yang bisa mereka gunakan untuk main MLBB.