
Pasti pernah ada momen dalam hidup kamu, di mana kamu seperti merasa, “Aku ini lagi apa, sih?” Jadi seakan kamu nggak mengerti apa yang kamu lakukan, apa tujuan kamu dan goals kamu. Bisa jadi, kamu lagi mengalami yang namanya existential crisis, atau juga bisa disebut dengan krisis eksistensi. Yuk, kita pahami dalam ulasan selengkapnya.
Pengertian Existential Crisis

Sumber Gambar : medcom.id
Menurut pengertian dari situs BetterUp, existential crisis adalah perasaan dan pertanyaan yang muncul terkait dengan makna dan tujuan hidup. Pertanyaan-pertanyaan tersebut nggak mudah dijawab, sehingga bikin kita merasa stuck. Kita nggak yakin gimana cara meresponnya, dan ini bisa memengaruhi kehidupan seseorang secara negatif.
Namun, ada juga loh, efek positifnya. Krisis eksistensi bisa membuat seseorang kembali ke tujuan hidupnya yang sesungguhnya. Kamu pun jadi bisa mengevaluasi, bikin rencana, bahkan beradaptasi dengan apapun yang terjadi dalam hidupmu di masa mendatang.
Tanda Existential Crisis

Sumber Gambar : pexels.com
Jadi, kenyataannya, krisis identitas ini merupakan hal yang umum terjadi. Nggak sedikit orang yang mengalaminya. Mungkin, kamu juga. Krisis identitas biasanya terjadi karena ada kejadian atau perubahan yang sulit dalam hidup seseorang dan membuat dia susah untuk beradaptasi. Kadang, orang tersebut jadi nggak paham, ke mana arah tujuan hidupnya.
Berikut tanda-tanda seseorang mengalami existential crisis:
Sering Merasa Khawatir

Sumber Gambar : goodto.com
Biasanya, orang tersebut bakal terus-terusan memikirkan arti dan tujuan hidup, seringnya hal ini memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan mental.
Ada Gejala Depresi dan Kecemasan
Ini adalah akibat dari khawatir berlebihan. Apa yang kamu pikirkan menentukan emosi yang kamu rasakan, sekaligus respon tubuh kamu. Makanya kamu mudah cemas dan sedih.
Kehilangan Motivasi
Karena terus-menerus bertanya “kenapa” tapi nggak kunjung ada jawabannya, kamu jadi lelah dan kehilangan motivasi.
Level Energi Rendah
Energi bisa menurun karena berbagai hal, seperti mood, waktu tidur, dan pola makan. Saat kita nggak bergerak dan beraktivitas, makin sulit untuk bangun dan mengerjakan apapun, malah energi juga semakin berkurang.
Semakin Jarang Bersosialisasi
Begitu kamu nggak ada energi dan motivasi, kamu kemungkinan jadi enggan bersosialisasi. Saat nggak lagi melakukan hubungan sosial, kamu akan merasa nggak ada yang support kamu, sehingga berujung merasa kesepian dan terasingkan.
Cara Mengatasi Existential Crisis

Sumber Gambar : theconversation.com
Waduh, merasa ini terjadi sama kamu? Nggak apa-apa tenang aja. Krisis eksistensi bisa kok diatasi. Berikut caranya:
Bergantung Kepada Orang Terdekat
Dukungan dari teman dan keluarga itu penting banget. Kamu jadi merasa nggak kesepian dan ini bagus.
Mengungkapkan Perasaanmu
Jangan memendam dan mengabaikan perasaan. Belajarlah jujur sama diri sendiri. Minimal kamu bisa menulis diary buat curhat.
Menikmati Hal-Hal Sederhana
Krisis eksistensi bikin kamu merasa sulit buat menikmati hal yang sebenarnya kamu suka. Coba untuk lebih bersyukur sehingga kamu bisa menikmati hal kecil dan sederhana.
Fokus pada Apa yang Bisa Kamu Kendalikan
:max_bytes(150000):strip_icc():format(webp)/what-is-happiness-4869755-30169e52570645a4af4980f1d7aebed1.jpg?resize=636%2C445&ssl=1)
Sumber Gambar : verywellmind.com
Gampang banget seseorang merasa hilang kendali saat mengalami krisis eksistensi. Makanya, mulai sekarang fokus aja sama hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Kalau nggak bisa dikendalikan, ya udah lepaskan.
Bergabung dalam Komunitas
Nah, obat yang manjur banget buat krisis eksistensi adalah hubungan. Bertemu orang lain, lalu mendengar cerita mereka, terus berbagi pengalaman kamu sendiri, ini bisa perlahan menghilangkan perasaan sepi dan terisolasi.
Jadi, itu tadi ulasan tentang existential crisis. Kalau merasa mengalaminya, wajar kok, kamu nggak sendiri. Lakukan aja cara buat mengatasinya seperti yang udah kamu baca tadi. Semangat!