Secara awam, semua teknik penjualan atau pemasaran cenderung menimbulkan rasa negatif pada diri konsumen. Banyak stigma negatif terkait cara pemasaran serampangan yang dilakukan oleh para marketer atau sales membuat membuat citra, proses dan metode yang dilakukan menjadi kurang maksimal. Tapi, jika dilakukan dengan benar, maka teknik atau metode penjualan itu dapat menghasilkan sesuatu yang baik, lho. Salah satu teknik penjualan atau pemasaran yang bagus untuk dilakukan adalah yang disebut dengan istilah upselling. Untuk mengetahui apa dan seberapa penting upselling, berikut penjelasan mengenai hal tersebut.
Apa Itu Upselling?
Upselling adalah sebuah gambaran teknik atau metode penjualan atau pemasaran yang dititikberatkan pada hubungan antara produsen dan konsumen. Dengan menggunakan cara ini, maka dapat mendorong pelanggan tertarik untuk membeli produk atau layanan lebih tinggi dari versi umum sebelumnya. Tujuan dari upselling ini cukup sederhana, yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan dengan menawarkan fasilitas tambahan, opsi premium serta manfaat berlebih agar pelanggan lebih puas dalam menggunakan produk yang dipakainya.
Dengan mampu meningkatkan nilai layanan yang diberikan ke pelanggan, maka secara otomatis, produsen akan mendapatkan penghasilan yang lebih juga. Ya, memang sih, teknik ini dipandang sebagai salah satu teknik yang sedikit memaksa dan cukup mengganggu pelanggan karena dilakukan secara kontinyu, tapi sebenarnya ada benefit yang bisa dinikmati kedua belah pihak nantinya.
Mengapa Upselling Penting?
Sumber : andy-turnbull.com
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, walaupun metode pemasaran atau penjualan ini dirasa sedikit negatif oleh para konsumen, tapi jika dilakukan dengan cara yang benar dan smooth, maka bisa meningkatkan pengalaman berbelanja para pelanggan. Berikut ini adalah beberapa poin kenapa upselling itu penting banget bagi para produsen.
1. Upselling bisa membantu para retailer untuk membangun hubungan dengan pelanggan
Pada dasarnya, teknik upselling ini bukanlah teknik kotor yang menghalalkan segala cara. Hal itu hanyalah perspektif yang terbangun dari ketidaktertarikan konsumen terhadap apapun yang ditawarkan para sales atau marketer saja. Apabila memang ingin mendapatkan goal bagus, maka kamu bisa melakukan teknik upselling dari hati ke hati.
Maksudnya adalah kamu dapat mendekati dan membangun kedekatan dari hati ke hati dengan konsumen. Apabila sudah terjalin, maka kamu bisa menawarkan produk yang ingin kamu jual atau tawarkan. Bagikan semua pengalaman konsumen lain sampai dengan benefit yang akan diterima.
2. Upselling mengarah pada peningkatan Customer Lifetime Value (CLV)
Sumber Gambar : aexus.com
Customer Lifetime Value (CLV) merupakan sebuah kontribusi laba bersih yang dibuat oleh para pelanggan untuk produsen atau perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan CLV yang lebih tinggi, maka dapat diartikan pula bahwa pelanggan bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi pemilik usaha tanpa harus kamu menginvestasikan tambahan apapun.
Ketika pendapatan menjadi lebih tinggi, maka keuntungan yang didapatkan dapat dialokasikan untuk mendapatkan pelanggan baru. Upselling ini merupakan salah satu cara yang paling efektif agar para konsumen menjadi pelanggan yang menguntungkan. Tentu saja, mereka juga bisa mendapatkan hal yang lebih dibandingkan dengan layanan atau produk umumnya.
3. Pelanggan akan bertambah dan datang kembali untuk bertransaksi
Metode upselling ini dapat dikatakan sebuah teknik pemasaran atau penjualan yang unik. Dengan memakai cara ini, maka pelanggan yang puas bisa kembali lagi untuk mendapatkan layanan atau produk lain secara terus-menerus. Ditambah lagi, hal tersebut juga dapat membuat pelanggan baru bertambah banyak.
Ketika para pelanggan tersebut kembali, maka pastikan kamu menawarkan layanan atau produk yang lebih bagus, lebih hebat atau lebih canggih lainnya agar penilaian mereka juga mengalami peningkatan. Intinya adalah kamu wajib menjamin bahwa para pelanggan mendapatkan semua hak mereka dan menyenangi apapun layanan atau produk yang kamu tawarkan.
