Berbicara soal penampilan, khususnya tampilan interior dan eksterior kafe, tentu sangat berpengaruh terhadap jumlah pengunjung yang datang. Banyak pengunjung kafe tidak hanya datang untuk menikmati menu yang ada, namun juga ingin mencari suasana menyenangkan sehabis bekerja, ataupun sekedar menghabiskan waktu luang.
Tampilan kafe yang menarik juga merupakan salah satu hal penting untuk strategi pemasaran karena tampilan inilah yang pertama kali dilihat oleh pengunjung, dan kesan pertama inilah yang bisa mempengaruhi persepsi pengunjung apakah kafe tersebut nyaman atau tidak. Salah satu cara untuk meningkatkan tampilan suatu kafe adalah dengan cara aplikasikan desain parametrik, karena desain parametrik dapat membuat penampilan kafe mempunyai atmosfer berkarakter unik dan dramatis.
Mari kita cari tahu apa itu desain parametrik?
Apa Itu Desain Parametrik?
Sumber Gambar : pinterest.com
Menurut Wikipedia, desain parametrik adalah proses desain yang melibatkan algoritma komputer dan merupakan paradigma desain yang digunakan untuk memanipulasi bentuk desain yang kompleks. Sementara mengutip jurnal milik Hendro Putro, Desain parametrik merupakan suatu pendekatan dalam desain yang dipercaya dapat menjadi alat untuk menganalisa desain dengan mengubah parameter pada program komputer.
Aplikasi desain parametrik bertujuan untuk menghadirkan suasana yang unik pada sebuah ruang atau bangunan, dengan bantuan komputer tentunya. Kebanyakan penerapan desain parametrik pada kafe diaplikasikan pada tampak muka kafe (Fasad), plafon, dinding, furniture, dan elemen dekorasi.
Desain Parametrik Pada Interior dan Eksterior Kafe
1.Aplikasi Pada Fasad atau Tampak Muka Kafe
Sumber Gambar : Pinterest
Kafe dengan penerapan desain parametrik terlihat lebih “unik” karena memberikan kesan tersendiri bagi para pengunjung kafe. Ditunjang dengan kemajuan media sosial seperti sekarang ini, fasad yang menarik dapat menjadi spot foto paling dinanti.
2.Aplikasi Pada Plafon/Ceiling
Sumber Gambar : Pinterest
Plafon yang tidak diolah menyebabkan ruangan terkesan kaku dan mengurung. Dapat diatasi dengan pengaplikasian desain parametrik pada plafon yang bentuknya kesannya bergerak secara dinamis agar membuat suasana ruang menjadi hidup dan tidak kaku, selain itu penempatan titik lampu bisa dibuat tersembunyi dicelah celah bidang, sehingga plafon terlihat bersih dibandingkan plafon pada umumnya.
3.Aplikasi Pada Dinding
Sumber Gambar : Pinterest
Aplikasi desain parametrik di dinding akan menambah estetika pada ruang. Selain itu pengolahan bentuk dinding dapat mempengaruhi suasana hati pengunjung. Selain untuk dekorasi ruang, dinding parametrik juga bisa ditambahkan fungsi lain yaitu, sebagai sarana duduk yang sifatnya built in.
4.Aplikasi Pada Produk Furniture
Sumber Gambar : Pinterest
Furniture dengan penerapan desain parametrik bisa menjadi salah satu solusi untuk ruangan yang kaku, monoton, dan terlihat membosankan tanpa mengubah existing dari suatu ruangan. Furniture yang demikian juga bisa menjadi salah satu titik fokus yang menarik perhatian pengunjung dalam suatu ruangan.
Aplikasi desain parametrik pada furniture di kafe biasanya adalah di area yang sirkulasinya padat dan aksesnya terbuka untuk dilihat semua pengunjung, contohnya: meja kasir, meja buffet, dan area informasi. Desain parametrik juga dapat diterapkan di fasilitas duduk yang mengedepankan ergonomi untuk kenyaman pengguna. selain dari segi ergonomi fasilitas duduk dengan penerapan desain parametrik dapat menjadi daya tarik dan ciri khas tersendiri dari sebuah kafe. Maka dari itu ada baiknya bagi pemilik kafe untuk memperhatikan pemilihan furniture yang sesuai dengan branding kafe.
Sumber Gambar : piegatto
Demikian aplikasi desain parametrik untuk kafe yang dapat menambah karakteristik kafe. Penerapannya sangat fleksibel bukan? , bisa diterapkan untuk fasad, plafon, dinding,furniture, atau bahkan elemen dekorasi, tentunya masih banyak media lain yang dapat diaplikasikan ke bentuk parametrik ini,
Selamat mencoba bagi pemilik kafe ataupun calon pemilik kafe 🙂
Great design is great complexity presented via simplicity. –M. Cobanli
Author:
Daniel Kevin Susanto
Mahasiswa universitas Kristen petra dengan program studi Desain Interior, Surabaya.
