
Apakah kamu pernah melihat sebuah akuarium besar berisi ikan kecil sedikit atau bahkan tanpa ikan sama sekali? Alih-alih ikan, akuarium tersebut lebih banyak diisi oleh tanaman air hias. Tenang saja, ini bukan berarti ikan-ikan di akuarium tersebut sudah pada mati dan dibuang pemeliharanya kok. Bisa saja yang kamu lihat adalah sebuah akuarium untuk aquascape.Untuk mengenal aquascape lebih lanjut, yuk kita cari tahu lebih dulu apa perbedaannya dengan akuarium yang biasa!
Perbedaan Aquascape dengan Akuarium Biasa
Baik aquascape dan akuarium memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menggunakan wadah berupa kotak yang terbuat dari kaca (akuarium), akrilik atau bahan tembus pandang lainnya dengan macam-macam ukuran. Sementara yang membedakannya adalah tujuan dari penggunaan wadah tersebut. Akuarium lebih berfokus pada ikan hias. Tanaman air hanyalah pelengkap yang mempercantik, bahkan tidak wajib ada. Sementara fokus utama aquascape adalah tanaman air yang tumbuh dalam wadah serta bagaimana cara menyusun tanaman air tadi agar terlihat menarik. Ikan pada aquascape hanyalah pelengkap dan biasanya berukuran kecil.
Dari penjelasan tadi, bisa disimpulkan bahwa aquascape adalah seni untuk berkebun tanaman air. Berbeda dengan kegiatan berkebun biasa yang bisa kamu lakukan di halaman rumah atau menggunakan pot, pada aquascape kegiatan berkebun kamu dilakukan di dalam air dengan wadah tembus pandang. Namun sama dengan kegiatan berkebun biasa, tujuan dari aquascape adalah membangun kebun kamu menjadi kebun yang cantik dan menarik.
Beberapa Macam Gaya Aquascape
Masih sama seperti kegiatan berkebun tradisional, untuk membuat sebuah kebun yang menarik dalam jenis akuarium ini tentu dibutuhkan sebuah tema atau gaya utama. Tanpa gaya yang spesifik, kebun akan terlihat tidak memiliki tujuan dan juga berantakan. Umumnya, gaya tertentu punya tujuan penyampaian pesan tertentu. Mulai dari membuat miniatur lingkungan hidup manusia hingga membangun sebuah habitat replika dari lokasi di kehidupan nyata. Berikut kami tampilkan beberapa gaya yang mungkin bisa membuat kamu tertarik.
Dutch Style
Sumber: aquadesignpt.com
Dutch style atau yang biasa dikenal dengan gaya Belanda merupakan gaya yang paling tua, bahkan sebelum istilah aquascape sendiri muncul. Gaya ini berasal dari para penghobi akuarium di Belanda pada tahun 1930-an yang senang menghias akuarium ikan mereka dengan beberapa jenis tumbuhan.
Berbeda dengan gaya modern, gaya Belanda tidak banyak menggunakan dekorasi tampilan seperti batu, batang kayu atau properti lainnya. Fokus utama gaya ini hanyalah tumbuhannya. Semakin kompleks dan berwarna tampilannya, maka semakin tinggi nilai estetisnya.
Jika kamu memutuskan untuk membangun aquascape dengan gaya ini, pastikan kamu benar-benar memahami tanaman yang kamu tanam dan kebutuhannya. Dalam perawatannya juga kamu harus rajin merawat tanaman kamu dari mulai memberikan pupuk hingga memotongnya agar tidak terlihat berantakan.
Natural Style
Sumber: theaquariumguide.com
Gaya natural adalah gaya modern pertama dan sampai hari ini merupakan gaya yang paling populer. Sejak kelahiran gaya inilah, istilah aquascape mulai lahir. Gaya ini merupakan hasil karya seorang fotografer alam bernama Takashi Amano. Berdasarkan kecintaannya terhadap alam, terutama dunia bawah air, Amano berusaha menciptakan miniatur alam bawah air yang biasa menjadi objek fotonya.
Setelah percobaan panjang, Amano menemukan bahwa dengan memasukan unsur karbondioksida (CO2) dan juga cahaya buatan, ia bisa menumbuhkan beberapa jenis tanaman yang sebelumnya tidak bisa tumbuh di akuarium biasa. Dengan penemuan ini Amano berusaha menciptakan miniatur alam bawah air tawar yang semirip mungkin dengan ekosistem aslinya. Tidak berhenti di sana, dengan latar belakang fotografinya, Amano juga berusaha menyusun miniatur alam bawah airnya menjadi fotogenik.
Tujuan dari gaya ini adalah menciptakan miniatur alam yang senatural mungkin, makanya selain tanaman, diperlukan juga batang kayu serta beberapa jenis batu. Tanaman dan juga ornamen-ornamen dari gaya ini juga harus disusun sedemikian mungkin agar menyerupai tampilan alam bawah air yang bebas dari sentuhan tangan manusia.
Iwagumi Style
Sumber: tamanair.net
Sama seperti gaya sebelumnya, gaya Iwagumi juga lahir dari “pencipta” aquascape, Takashi Amano. Seakan mengambil asal usul penciptanya, gaya ini sangat kental dengan nilai-nilai masyarakat Jepang yang mencintai keindahan dan juga kesederhanaan. Nama “iwagumi” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti “susunan batu”. Sesuai namanya, gaya ini menjadikan batu sebagai fokus utamanya.
Untuk membagun menggunakan gaya ini tentunya kamu harus menyusun beberapa batu agar terlihat semenarik mungkin. Untuk mempercantiknya kamu bisa menggunakan satu jenis tanaman karpet. Gaya ini semakin lengkap dengan segerombolan ikan kecil yang berasal dari satu jenis yang sama.
Taiwanese Style
Sumber: showcase.aquatic-gardeners.org
Gaya Taiwan merupakan gaya yang menggambarkan kehidupan beserta lingkungan hidup manusia di darat dalam kacamata aquascape. Demi menampilkan lingkungan hidup manusia dalam gaya ini biasanya digunakan beberapa properti seperti rumah-rumahan, mobil mainan hingga miniatur jembatan dan jalanan. Gaya ini mungkin sudah tidak terlalu populer di kalangan penggiat aquascape, namun bukan berarti kamu tidak bisa mencobanya atau menjadikan gaya ini sebagai referensi kamu.
Nano Tank Aquascape
Sumber: thegreenmachineonline.com
Pada umumnya, akuarium yang digunakan untuk aquascape memiliki panjang 60 cm, namun bukan berarti kamu tidak bisa membangun sebuah aquascape dengan lebar akuarium dibawah 60cm. Untuk itulah muncul gaya yang satuini. Nama nano tank pada gaya ini merujuk pada ukuran akuarium kecil yang digunakan untuk gaya ini.
Dengan gaya ini kreativitas kamu akan dituntut untuk menghasilkan tampilan yang semenarik mungkin dengan ruang yang terbatas. Untuk mengakali ruang yang terbatas kamu bisa menggunakan tanaman karpet atau tanaman air rambat lainnya yang memiliki daun yang kecil.
Biotope Akuarium
Sumber: squarespace.com
Berbeda dengan beberapa gaya yang disebutkan sebelumnya, fokus dari gaya ini bukanlah keindahan tapi bagaimana cara menghadirkan kehidupan bawah air dari sebuah lokasi tertentu ke dalam akuarium. Untuk itu dibutuhkan tanaman, ikan, organisme lainnya hingga air yang benar-benar sama dengan kondisi aslinya untuk membangun dengan gaya ini.
Karena dibutuhkan detail yang sangat luar biasa, dibutuhkan akuarium yang cukup besar untuk membangun gaya ini. Tapi karena kemampuannya untuk menghadirkan nuansa yang sesuai kondisi aslinya, membuat akuarium dengan gaya ini bisa juga digunakan sebagai penelitian. Dari beberapa gaya di atas, gaya mana yang menurut kamu paling menarik?
Alat dan Bahan untuk Mulai Membuat Aquascape
Jika kamu memutuskan untuk membangun sebuah aquascape, setelah menentukan sebuah gaya, langkah berikutnya adalah mulai mengumpulkan alat dan serta bahan sesuai dari gaya yang kamu pilih. Setiap gaya tentu memiliki kebutuhan alat dan bahan yang berbeda juga. Kamu harus memikirkan jenis tanaman apa yang akan kamu tanam, apakah membutuhkan tambahan CO2 atau tidak. Untuk itu, akan kami tuliskan tentang beberapa bahan yang kamu butuhkan untuk mulai membangun aquascape impian kamu!
Akuarium
Pertama, tentu kamu membutuhkan akuarium sebagai sebagai sebuah wadah. Tidak ada patokan pasti tentang ukuran akuarium apa yang harus digunakan. Semakin besar akuarium tentu harganya akan semakin mahal, namun semakin mudah juga penanaman tanaman airnya. Sementara semakin kecil akuarium tentu biaya yang dikeluarkan lebih sedikit, namun akan lebih sulit untuk menanam tanaman airnya.
Filter Air
Walaupun hanya memelihara tumbuhan air, kamu tetap membutuhkan sebuah filter. Filter berguna untuk menjernihkan air serta membuat arus agar aquascape terlihat lebih hidup. Ada berbagai jenis filter yang bisa kamu pilih, tergantung tipe dan ukuran akuarium kamu.
Substrat
Substrat dikenal sebagai media tanam tempat tumbuhan air tumbuh. Ada beberapa jenis substrat yang bisa kamu pilih sesuai dengan gaya dan kebutuhan kamu. Mulai dari jenis pasir Malang yang memiliki warna hitam dengan harga yang cukup murah namun tidak terlalu memiliki gizi untuk tanaman sehingga kadang dibutuhkan pupuk air tambahan. Pasir silika yang berwarna putih. Hingga “soil” yang merupakan tanah buatan yang memiliki nutrisi tinggi keluaran Aqua Design Amano, perusahaan milik Takashi Amano.
Sumber Cahaya
Sumber cahaya dalam aquascape dibutuhkan agar tanaman air dapat berfotosintesis. Kamu bisa menggunakan lampu LED. Pastikan sumber cahaya yang kamu gunakan untuk tanaman air kamu cukup, tidak kurang dan juga tidak berlebihan.
Tanaman Air
Tanaman air merupakan fokus utama dari sebuah aquascape. Perlu diketahui bahwa tidak semua tanaman mampu hidup di dalam air. Setiap tanaman juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ada tanaman yang membutuhkan cahaya dan CO2 dalam jumlah besar seperti tanaman hair grass dan monte carlo. Ada juga yang hanya sedikit membutuhkan CO2 dan cahaya matahari, seperti moss, anubias dan tennelus.
Binatang Air
Jika kamu memutuskan untuk memasukan ikan dalam aquascape kamu, pastikan ikan itu bukan jenis ikan yang agresif dan mampu merusak tanaman. Ikan seperti guppy, tetra dan discuss merupakan ikan yang cocok. Selain ikan, kamu juga bisa memasukan binatang lain seperti udang kecil, keong tandung atau keong turbo. Selain lucu, binatang tadi juga mampu membersihkan alga.
Selain alat dan bahan yang kami sebutkan di atas ada banyak alat dan bahan lain seperti rumah bakteri, pupuk dan juga mesin penambah CO2 yang bisa kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan kamu. Tentu alat-alat dan bahan tersebut bisa menyesuaikan dengan kondisi dompet kamu.
Tidak hanya pengetahuan teknis untuk membangun dan merawat, kamu juga membutuhkan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan tampilan aquascape yang menarik. Karena pada akhirnya, tujuan untuk membangun sebuah aquascape adalah demi keindahannya. Jadi, sudah tertarik untuk membuat aquascape pilihanmu?