
Dalam dunia sinematografi, ada yang dinamakan aturan 180 derajat. Kamera harus berada di satu sisi antara karakter yang diambil gambarnya, tujuannya untuk mempertahankan konsistensi visual. Jadi antara kamera dan karakter seolah ada garis imajiner yang tidak boleh dilewati. Supaya lebih memahaminya, berikut ini penjelasan tentang aturan 180 derajat dalam sinematografi.
Mengenal Aturan 180 Derajat

Sumber Gambar : Pinterest.com
Prinsip 180 derajat dalam pembuatan film dan video adalah menciptakan hubungan spasial antara karakter yang muncul di layar. Inilah sebabnya kamera harus berada di satu sisi saja, supaya seolah-olah ada garis imajiner yang memisahkan antara karakter yang satu dengan yang lain. Hasilnya tiap karakter seolah menghadap ke arah yang sama, di mana pun posisi kamera berada.
Saat kamera diletakkan di satu sisi garis imajiner, maka sisi kanan dan kiri dari tiap karakter akan sama. Penonton yang melihat hasilnya pun akan lebih merasa bahwa videonya konsisten. Ini artinya, apa pun jenis bidikan kamera yang digunakan, penonton bisa tahu di mana tiap karakter berada dari adegan ke adegan.
Cara Mengikuti Aturan 180 Derajat

Sumber Gambar : filmlifestyle.com
Ada beberapa cara untuk memastikan bahwa kita mengikuti aturan 180 derajat secara konsisten, di antaranya adalah:
1. Buat Storyboard untuk Tiap Pengambilan Gambar
Ini adalah metode yang banyak digunakan oleh sutradara, baik sutradara film, video musik, iklan, dan lain sebagainya. Membuat storyboard artinya kita merencanakan pengambilan gambar untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menempatkan kamera dan akhirnya melanggar aturan 180 derajat.
Sebelum hari H, biasanya storyboard harus sudah jadi, jelas penempatan kamera ada di mana, karakter ada di mana, sampai ke properti. Untuk adegan dialog antar 2 karakter, biasanya storyboard menampilkan 2 sisi pengambilan gambar dengan 2 karakter dalam layar, jadi bisa tercipta garis imajiner secara otomatis. Lalu lengkap dengan pengambilan gambar close up single medium untuk tiap karakter.
2. Buat Blok dalam Pengambilan Gambar

Sumber Gambar : pxhere.com
Langkah yang kedua ini bisa dilakukan kalau kamu sudah berada di lokasi. Pastikan dengan terperinci, di mana aktor berdiri, duduk, dan lain sebagainya. Lalu bayangkan di mana garis imajiner 180 derajat antar karakter. Setelah itu, tentukan di mana posisi kamera.
3. Perhatikan Eyeline
Kalau kita menonton film, saat adegan 2 orang bicara tentu penonton berharap menyaksikan adegan aktor bicara satu sama lain. Apalagi kalau sambil menatap mata, hasilnya harus bisa dipercaya mereka saling bertatapan. Padahal dalam prosesnya, mungkin saja mereka mengambil gambar sendiri-sendiri.
Karena itu, dalam pengambilan gambar harus diperhatikan bagaimana caranya agar hasil tampak natural. Perhatikan garis mata yang harus konsisten. Karakter yang ada di sebelah kiri harus menghadap kamera kanan, begitu pula sebaliknya. Ini harus dilakukan dengan konsisten supaya tidak ada adegan yang salah.
4. Buat Garis Baru Kalau Ada Karakter yang Bergerak

Sumber Gambar : nofilmschool.com
Tentu ada adegan di mana karakternya bergerak. Ini harus dipikirkan agar posisi kamera tetap konsisten dan adegan tetap menyambung dengan saat karakter diam di satu tempat. Caranya adalah pindah ke tampilan layar yang lebar supaya penonton bisa melihat posisi karakter yang terbaru. Bisa juga pindah ke adegan yang tidak memperlihatkan aktor yang pindah tempat, lalu setelah mereka ada di lokasi baru, kamera baru menyorot aktor.