Seni Rupa & Desain

Kamu Anak Desain Grafis? Simak Dulu Aturan Penggunaan Warna Ini

Di dunia desain grafis, ada aturan dan tata cara yang mesti kamu ikuti dalam membuat karya agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. Bukan hanya soal bikin visual yang menarik, tapi bagaimana agar tujuan dari pembuatan karyamu bisa sampai ke audiens dengan baik. Salah satu bagian yang paling penting dari sebuah karya desain grafis adalah warna.

Sebagai elemen esensial untuk karya visual, ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam memilih, menempatkan, dan menggabungkan warna di setiap desain. Nah, kali ini kami punya panduan aturan penggunaan warna untuk desain grafis yang siap membantumu menciptakan karya yang lebih berkualitas. Simak dengan seksama yah! 

1. Kuasai Diagram Warna 

Aturan penggunaan warna 1

Sumber: torse.de

Ingatkah kamu dengan pelajaran seni rupa tentang di bangku sekolah dulu? Nah, hal dasar yang selalu diajarkan pertama kalinya tentu saja adalah tentang warna. Pastinya kamu sudah familiar dengan istilah warna primer, sekunder, dan tersier dong. Tiga warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Kombinasi dari ketiga warna tersebut yang kemudian menciptakan kompleks warna sekunder, yaitu hijau, ungu, dan oranye, serta dua belas warna tersier. 

Gabungan dari seluruh warna primer, sekunder, dan tersier membentuk diagram lingkaran warna atau color wheel. Aturan penggunaan warna yang paling mendasar tentu saja dimulai dengan mempelajari sistem color wheel ini. Dari sistem ini, warna dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan kecenderungan temperaturnya, yaitu hangat dan dingin. 

 

2. Bermain dengan Warna Undertone 

Aturan penggunaan warna 2

Sumber: pinterest.com

Masih seputar color wheel, aspek yang tak kalah krusial untuk diperhatikan adalah soal warna undertone. Coba perhatikan gambar color wheel di atas dengan seksama. Dalam diagram tersebut, pembagian warna secara gamblang dipisah antara cool tone dan warm tone. Masing-masing dibagi dalam enam warna berbeda. Setiap warna utama tersebut punya undertone atau warna “tersembunyi” yang muncul di balik warna tersebut. 

Untuk pemakaian kombinasi warna merah misalnya, kamu dapat menggunakan warna komplementer yang memiliki undertone sama, misalnya abu-abu dengan warna undertone merah. Aturan ini dibuat berdasarkan temperatur yang ada pada setiap warna. Kelompok warna warm biasanya memiliki undertone merah dan warna biru untuk cool tone. Meskipun ada juga shade warna biru seperti ungu yang punya undertone warm

About author

Related posts
Seni Rupa & Desain

3D Design Digunakan untuk Industri Apa Saja?

Seni Rupa & Desain

PowerPoint Infographic, Apa Manfaat dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Seni Rupa & Desain

Mengenal Seluk Beluk Motion Design!

Seni Rupa & Desain

Cara Membuat Commercial Brochure Terbaik