
Pandemic Covid-19 membuat kita harus bekerja dan belajar di rumah selama berjam-jam. Seiring perkembangan waktu, banyak orang yang semakin menghargai lingkungan dan alam disekitar tempat tinggal. Maka dari itu melalui berbagai cara yang dirancang untuk meniru alam, kita dapat membuat ruangan yang lebih menyenangkan dan sehat untuk dihuni dengan menerapkan Biophilic design di dalam rumah. Tapi, apa itu Biophilic design? Biar gak penasaran yuk simak penjelasannya di sini!
Apa itu Biophilic Design?

Sumber Gambar : Pexels – Max Vakhtbovych
Jadi gini, GenkS. Biophilic design merupakan desain yang menggabungkan manusia dengan lingkungan alam. Sehingga, hunian yang dihasilkan memiliki koneksi dengan alam. Desain biophilic adalah konsep yang digunakan dalam industri bangunan untuk meningkatkan konektivitas penghuni ke lingkungan alam melalui penggunaan alam langsung, alam tidak langsung, serta kondisi ruang dan tempat. Desain biophilic ini juga disinyalir dapat mengurangi stres, meningkatkan fungsi kognitif dan kreativitas, meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat penyembuhan. Nah, kan kalian sudah sedikit mengerti mengenai apa itu Desain Biophilic. Sekarang, mari kita lihat 4 cara menerapkan Biophilic design di dalam rumah;
Plants
Cara termudah untuk menerapkan Biophilic design ke dalam rumah adalah dengan menambahkan tanaman hijau. Tanaman memiliki banyak manfaat bagi pengguna maupun lingkungan sekitar tempat tinggal karena tanaman dapat menghasilkan oksigen, menjadikan udara ruangan lebih sejuk dan membuat pengguna menjadi rileks. Selain itu, kamu yang juga bisa berhemat biaya yang harusnya digunakan untuk membeli air purifier, dan menggunakan tanaman pembersih udara nih! Tanaman pembersih udara ini bisa menyerap zat-zat polutan dan membuangnya kembali udara dalam keadaan yang sudah bersih hampir sama dengan air purifier. Contoh tanaman indoor: monstera, lidah mertua, sirih gading dan palm bamboo.
Natural materials
Merancang furnitur maupun elemen rumah dengan menggunakan material alami adalah cara yang bagus untuk meniru alam bebas. material alami memiliki banyak manfaat bagi pengguna karena minim zat kimia, dan memberi pengguna perasaan lebih dekat dengan alam. Contoh material alami yang dapat digunakan: Kayu, Batu serpih, Rotan dan bamboo.
Netral color
Penggunaan warna yang netral dan alami sangat cocok diterapkan untuk Biophilic design. Warna kusam dapat berdampak negatif pada suasana hati dan produktivitas pengguna, jadi cobalah menggunakan warna yang lebih cerah dan lebih hangat, meskipun hanya untuk aksen dinding atau item dekorasi ruang. Contoh warna yang dapat digunakan: putih, abu-abu, hijau dan warna pastel.
Natural picture & pattern
Memberikan Representasi bentuk dan pola tumbuhan maupun hewan pada ruangan dalam bentuk lukisan, pajangan, partisi dan panel dinding. Natural picture & pattern dapat memberikan pengguna perasaan yang tenang dan lebih dekat dengan alam. Contoh: lukisan bunga, patung bentuk hewan. Nah, itu tadi beberapa penjelasan soal desain Biophilic dan juga bagaimana cara menerapkannya di rumah. Jadi, selamat mencoba, GenkS!