
Mungkinkah kamu lagi berminat memulai bisnis kuliner, seperti makanan dan minuman? Kamu tentu memerlukan modal buat bahan masakan serta alat-alat masaknya. Nah, sekarang ini lagi ada sebuah tren usaha kuliner dengan konsep bisnis cloud kitchen atau juga disebut ghost kitchen.

Sumber Gambar : inmarketing.id
Tren ini cocok buat kamu yang ingin menggunakan modal seminim mungkin buat semua keperluan biaya bisnismu. Cloud kitchen emang lagi trending sekarang ini, apalagi saat terjadinya pandemi yang membuat aktivitas ekonomi menurun, termasuk bisnis kuliner konvensional. Nah, mari kita simak seperti apa konsep cloud kitchen ini.
Apa Itu Bisnis Cloud Kitchen?
Cloud kitchen adalah sistem online buat mengelola bisnis kuliner yang fisiknya nggak harus berbentuk, melainkan lewat penyewaan untuk pelaku bisnisnya. Pemilik cloud kitchen cukup membangun satu dapur besar yang terdiri dari bilik-bilik buat disewakan ke pelaku bisnis kuliner.
Buat mengoptimalkannya, salah satunya bisa dengan menggunakan software ERP buat restoran. Jadi, restoran ini nggak konvensional di mana perlu gedung buat usaha dan lokasi strategis dengan modal gede. Kalau ini konsepnya dapur virtual yang nggak sedia fasilitas untuk makan di tempat, dan cuma delivery aja.
Kalau di Indonesia, contoh cloud kitchen antara lain Everplate, GrabKitchen, Dapur Bersama GoFood, dan YummyKitchen.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Kitchen

Sumber Gambar : ekrut.com
Tentu aja kamu perlu tahu lebih dulu tentang kelebihan serta kekurangan cloud kitchen ini. Disimak, yuk.
-
Kelebihan Cloud Kitchen
Berikut kelebihannya:
- Biaya terjangkau – karena nggak perlu biaya sewa gedung, alat masak, dan gaji karyawan.
- Fasilitas lengkap – peralatan udah tersedia semua di cloud kitchen, jadi nggak perlu pusing lagi.
- Pasti berkualitas – tanpa layanan makan di tempat, pemilik bisnis kuliner bisa fokus sepenuhnya ke kualitas makanan, tanpa memikirkan tempat jualannya.
- Lebih mudah dikembangkan – nggak perlu biaya besar buat mengembangkan bisnis, bisa menjangkau target market lebih luas.
- Minim risiko – cocok buat yang masih ragu buat berbisnis kuliner, karena nggak perlu modal besar.
Itu tadi berbagai kelebihannya, tapi ada juga kekurangannya yang perlu diperhatikan.
2. Kekurangan Cloud Kitchen

Sumber Gambar : techcrunch.com
Berikut kekurangannya:
- Banyak pesaing – selain banyak pebisnis kuliner lainnya, dagangan kamu dan mereka pun mungkin aja sama, jadi harus siap banget buat berkompetisi.
- Layanan nggak termasuk marketing – biasanya cloud kitchen menyediakan layanan tanpa marketing, jadi kalau mau branding dan promosi maka di luar tanggung jawabnya penyedia dapur awan tersebut.
Peluang Bisnis Cloud Kitchen
Berdasarkan data dari Hootsuite, di Indonesia, sebanyak 74,4% pengguna internet berumur 16-64 tahun di tahun 2021 pakai layanan pesan antar buat makanan dan minuman. Data ini menunjukkan angka fantastis yang berarti menjalankan bisnis cloud kitchen itu berpotensi sekali.
Tips Sukses Bisnis Cloud Kitchen

Sumber Gambar : manual.co.id
Biar cloud kitchen kamu sukses di Indonesia, berikut tips dan strateginya:
-
Tentukan Lokasi Strategis
Lokasi bisnis juga harus strategis dengan akses buat delivery, jadi pastikan kalau lokasinya bisa mudah dilalui kurir pengirim. Pilih juga harga yang murah biar modalnya seminim mungkin.
-
Siapkan Perlengkapan Pendukung
Memang nggak perlu sedia fasilitas buat makan di tempat, tapi tetap harus ada persiapan buat perlengkapan seperti alat masak, pembersih, dan lainnya buat proses membuat makanan.
-
Pilih Karyawan Handal

Sumber Gambar : detik.food.com
Karyawan selayaknya tentara di barisan depan saat berada di medan perang dan menjadi kunci buat peperangan. Jadi, pilih karyawan yang kompeten agar semua tujuan bisnismu bisa terpenuhi.
Nah, itulah sekilas tentang bisnis cloud kitchen. Menarik, kan. Bisa kamu pertimbangkan dan persiapkan untuk memulainya. Semangat!