Kuliner

Asal Usul Bubble Tea: Dari Uji Coba, Jadi Mendunia

asal usul bubble tea

Bentuknya bulat, teksturnya kenyal, dan rasanya enak. Apakah itu? Jawabannya adalah bubble tea. Pasti kamu familiar dengan minuman kekinian dari Taiwan ini. Selain rasanya yang enak, ternyata bubble tea punya cerita menarik nih. Yuk, cari tahu!

Bubble tea atau juga sering disebut boba, adalah minuman teh susu populer asal Taiwan. Beberapa tahun terakhir, popularitas minuman berbahan dasar teh ini terus meningkat. Nah, dibalik rasanya yang enak, ada sejuta kisah unik dibalik jajanan kekinian yang satu ini. Mulai dari unsur ketidaksengajaan lahirnya boba, hingga menjadi simbol budaya. Ini dia, cerita lengkapnya! 

Asal Muasal Bubble Tea  

bubble tea 1

Kedai bubble tea Chun Shui Tang di Taichung, Taiwan (sumber: taiwan-scene.com)

Jika kamu adalah penggemar bubble tea, kamu pasti tahu dong negara asal minuman ini. Yap! Betul sekali, bubble tea berasal dari Taiwan. Sebagai tempat lahir bubble tea, kamu akan menemukan minuman ini dengan mudah. Saking populernya, bubble tea sering dijuluki sebagai minuman nasional di Taiwan. 

Di hampir setiap pelosok kota, kamu dapat menjumpai toko-toko yang menjual bubble tea segar berbagai varian. Lidahmu akan dimanjakan oleh boba enak dengan kualitas terbaik. Dijamin deh, rasanya akan beda dengan yang biasa kamu beli nih. Boba dan Taiwan memang tidak bisa pisahkan. Belum ke Taiwan namanya, kalau belum mencoba langsung minuman ini di negara asalnya.

Tahukah kamu, bubble tea muncul pertama kali di Taiwan sekitar tahun 1980-an. Jadi suda sekitar tiga dekade lalu loh. Sejarah munculnya bubble tea ada dua versi nih. Cerita pertama datang dari daerah Tainan, Taiwan. Pada tahun 1986, di kedai teh Hanlin Tea Room bubble tea pertama kali ditemukan.

Awalnya sang pemilik kedai, Tu Tsong-he, membuat teh dengan bola-bola tapioka. Ia terinspirasi dari bola tapioka putih yang dilihatnya di pasar. Lahirlah kemudian istilah ‘mutiara tapioka’. Karena bentuknya yang seperti bola dan berwarna putih, bak mutiara. Setelah itu, kedai Hanlin merubah bola tapioka putih tersebut menjadi berwarna hitam. Warna hitam diperoleh dari campuran gula aren dan madu yang ditambahkan pada campuran tapioka. Inilah boba yang saat ini kita lihat. 

Sementara Itu di Suatu Kedai…

Asal usul lain dari bubble tea juga datang dari kedai Chun Shui Tang, di Taichung, Taiwan. Inspirasi sang pemilik, Liu Han-Chieh, muncul saat melihat gaya minum teh orang Jepang. Metode penyajian kopi dingin oleh orang Jepang lalu diaplikasikan ke teh. Manajer kedai teh Chun Shui Tang, Lin Hsiu Hui, kemudian menuangkan mutiara tapioka ke es tehnya. Hal tersebut dilakukan secara tidak sengaja, pada sebuah pertemuan yang diadakan pada tahun 1988. 

Mutiara tapioka di es teh tersebut kemudian diaduk hingga tercampur, dan menjadi minuman baru yang kita kenal sekarang. Mutiara tapioka yang transparan pada teh terlihat seperti gelembung. Akhirnya minuman tersebut dinamakan ‘Bubble Tea’ atau boba yang berarti ‘bola besar’. 

Hasilnya minuman tersebut laku keras dan menjadi menu favorit kedai teh tersebut. Setelah itu, boba kemudian menjadi populer di wilayah Asia Timur dan Tenggara, khususnya Vietnam. Minuman ini pada akhirnya menyebar hingga ke Amerika Utara nih. Terutama di daerah dengan populasi orang Asia Timur yang tinggi, seperti California dan beberapa wilayah di Kanada.

Tak Sekadar Minuman, Bubble Tea Menjadi Simbol Budaya

bubble tea 2

Boba dan budaya Asia-Amerika di Los Angeles (sumber: laweekly.com)

Popularitas boba telah menyebar hingga ke berbagai belahan dunia. Terkenalnya minuman ini bukan hanya mengenai rasanya saja loh. Tapi juga menjadi salah satu simbol budaya Asia. Di Amerika sendiri, kamu bisa menemukan toko-toko yang menyediakan boba dengan cukup mudah. Di wilayah seperti California, khususnya Los Angeles, boba adalah minuman khas dari Asia. Kedai pertama bahkan telah ada sejak tahun 1990 loh. 

Bubble tea menjadi penanda budaya yang berkembang di antara para keturunan Asia-Amerika. Potensi bisnis yang menjanjikan kemudian berkembang dengan subur. Hasilnya adalah merek-merek boba asal Amerika yang mayoritas dimiliki oleh keturunan imigran dari Taiwan. Merek-merek yang pertama kali muncul diantaranya adalah Ten Ren, Quickly, Tapioca Express dan Lollicup.

Di Amerika sendiri istilah bubble tea digunakan di kota seperti New York. Sementara di Los Angeles, orang-orang hanya menyebutnya dengan istilah ‘boba’. Para penikmat boba rata-rata adalah anak muda. Kegemaran mereka akan minuman ini serupa dengan kegemaran mereka dengan kopi. Bahkan tidak sedikit loh, orang tua yang menyarankan minuman ini dibanding kopi kepada anaknya. 

Bukan hanya di Negeri Paman Sam, boba juga tersohor dan populer di berbagai negara lain. Australia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan Kanada menjadi negara lain yang turut dibanjiri dengan tren minuman ini. Kedai-kedai boba di Amerika hampir tidak pernah sepi pembeli. Banyak inovasi baru yang muncul dari prospek penjualannya yang tinggi. Untuk dapat terus bersaing, munculah rasa-rasa baru, bentuk unik, hingga cara penyajian yang gokil.

Minuman Enak, Hati-Hati Tersedak

bubble tea 7

Ada yang sudah membaca berita mengenai bubble tea belum? Beberapa waktu yang lalu, seorang anak perempuan asal Cina tengah menjadi topik pembicaraan warganet. Seratus buah boba ditemukan di dalam perut anak berusia 14 tahun tersebut. Dokter mendiagnosa anak tersebut terlalu banyak mengonsumsi boba secara rutin. Hal tersebut berakibat pada penumpukan bola-bola tapioka di dalam perut yang dalam jumlah yang besar. 

Berita di atas adalah salah satu contoh nih, akibat minum bubble tea secara berlebihan. Layaknya minuman manis lainnya, kandungan nutrisi di bubble tea bisa dibilang sangat minim. Kecuali untuk jenis-jenis varian tertentu yang menggunakan buah. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah takaran gula yang digunakan. Setiap gelas bubble tea dapat mengandung hingga 20 sendok gula loh. Wah, bisa bahaya dong!

Untuk itulah kamu wajib memperhatikan takaran gulanya nih. Pesanlah dengan kandungan gula 50% dari standar. Rasanya sudah cukup manis dan pastinya lebih sehat. Aturan dalam menikmati minuman ini juga harus disesuaikan. Dalam waktu 1 minggu, disarankan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari 6 kali. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan kamu.

Wah, ternyata minuman juga bisa punya banyak cerita yah. Nah, bagi kamu penggemar bubble tea tetap harus ingat yah, meski enak, tidak boleh dikonsumsi setiap hari nih. Minumnya sekali-kali aja. Jangan lupa ajakin teman kamu juga dong tentunya. 

Polling

About author

Related posts
Kuliner

Donat vs Bomboloni, Yuk Simak Perbedaan dari Kedua Hidangan Manis Ini!

Kuliner

Merayakan Kemerdekaan Indonesia Dengan Kelezatan Kuliner Khas Nusantara

Kuliner

Tahu Putih Atau Tahu Kuning, Mana Favoritmu?

Kuliner

Nasi Goreng Iris, Enaknya Bikin Lahap Sampai Habis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *