Cerpen

Burung Gagak yang licik

Burung Gagak

Pada suatu hari hiduplah keluarga gagak yang begitu rukun, gagak bernama leo yang menyayangi keluarga kecilnya ini. Hidup jauh dari tetangga, membuat keluarga ini sangat berkuasa di daerah mereka sendiri. Sepanjang hidup keluarga gagak ini selalu tidak ingin berteman dengan orang  yang berbeda dari diri mereka. Jadi keluarga gagak ini hanya mau berteman dengan sesama gagak, namun sang istri selalu mengajak Leo untuk berpindah tempat tinggal dan berbaur bersama hewan lainnya di hutan. 

“Leo sayang, bukankah kita harus berubah untuk tidak lebih individual dan hidup bersosial dengan hewan lainnya?” ujar Hana. Leo malah hanya berdiam diri dan tidak menggubris perkataan istri tercintanya itu.  Ia langsung pergi dari rumah. Dia bergumam sendiri sepanjang jalan, “Ah.. untuk apa aku berteman sama mereka yang tidak ada sopan santunnya itu, membuat darah tinggi saja kalau aku bertetangga sama mereka” gerutu Leo. Sambil terbang dia melirik ke bawah dan bergumam “lihat mereka tertawa dengan tidak sopan, padahal ku rasa tidak ada yang lucu” gerutu Leo.

Semua hal yang dia lihat selalu Leo komentari, bukan soal iri tapi kesal akan keributan. Semua orang tahu bahwa cuman keluarga gagak yang tidak bisa berbaur ke warga hutan lainnya. Bahkan warga lain terbuka saja kepada keluarga gagak.

Dari sini terlihat bahwa burung gagak adalah orang yang sangat individualisme, diantara teman teman lainnya di hutan itu. Setelah dia merasa kesal dengan perilaku orang–orang disekitarnya, dia melakukan aksi untuk mencuri makanan di rumah-rumah orang yang dia rasa tidak ada orangnya. Saat ia memasuki rumah ini, Leo berkata “Astaga banyak sekali makanan disini, sepertinya ini akan jadi tempat aku mencari makanan setiap hari”. Semua warga kampung di sekitar hutan itu tidak menyadari bahwa gudang tempat penyimpanan makanan mereka didatangi oleh si tuan burung gagak. Burung gagak dengan cepat terbang menuju rumah dengan mulutnya memegang sosis yang sangat lezat. “Sayang sayang, lihat ini aku membawakan sesuatu yang lezat untuk makan pagi kita hari ini” ujar Leo ke istrinya. Istrinya yang sedang tertidur kaget seketika, saat suaminya memanggilnya. “ Apa itu, sayang ?” ujar Hana. Tampaknya sang istri melihatnya dengan asing dan tidak mengenali barang apa itu. 

Leo langsung cepat menjelaskan kepada istrinya. “Ini makanan olahan cepat saji dari daging, jadi ini seperti makanan tiruan dan nama makanan ini adalah sosis” Jelas Leo ke istrinya. Hana hanya mengangguk dan hanya mengiyakan kata sang suami. Setelah sang suami memberikan sosis itu kepada istrinya, maka istrinya langsung cepat- cepat memasaknya menjadi sebuah sup sosis hangat yang sangat lezat. Beberapa saat kemudian setelah makanan telah jadi, Hana langsung membangunkan anaknya untuk segera makan pagi bersama. “Harum sekali aroma makanan pagi hari ini, apa yang ibu masak untuk kami ?” Kata Niko dan Nika. Ibunya tersenyum malu, karena merasa bangga akan apa yang ia masak. “Ini nak, bapak tadi dapat bahan makanan, namanya sosis” ujar Hana. Anak-anaknya mengangguk dan langsung siap-siap di posisi untuk makan makanan enak ini. Saat makan tiba-tiba Leo berkata “Kalian makan siang dan malam, mau makan apa ?”. “Kok tiba-tiba bertanya seperti pah ? Kami pasti selalu makan apa saja dan tidak meminta yang aneh-aneh selama ini”. Kata Niko dan Nika. Leo tersenyum dan ingin merencanakan sesuatu yang licik untuk mencuri lagi makanan di gudang penyimpanan para warga kampung di hutan itu. “Emang misalnya kami meminta daging, bapak bisa mendapatkannya ?” Ujar Hana. Leo langsung mengangguk cepat dengan percaya diri.

“Karena aku telah menemukan tempat gratis makanan dan semua orang boleh mengambilnya.” Ujar Leo dengan semangat. Semua anaknya bergembira, tapi Hana merasakan kecurigaan dengan suaminya tersebut. Setelah semua selesai makan, akhirnya mereka sibuk dengan kegiatan masing – masing. Hana pun menghampiri Leo dan ingin bertanya sesuatu hal, “Sayang, aku ingin bertanya sesuatu.” tanya Hana dengan ragu. Leo hanya mengangguk dan menatap Hana dengan dalam. “Aku agak curiga dengan mu, kamu bisa mendapatkan tempat makan gratis dimana ?” tanya Hana dengan serius. Leo langsung gugup untuk menjawab, dia ingin berbohong tapi apakah saat dia berbohong akan dicurigai oleh istrinya ?. “Hmm sayang, sebenarnya tidak jauh dari sini tapi aku tidak bisa memberi tahu tempatnya denganmu, karena aku sudah berjanji dengan empunya tempat bahwa orang – orang terpilih saja yang bisa mengambil makanan di daerah itu”. Kata Leo dengan gugup. Sang istri hanya diam dan percaya, apa yang suaminya bicarakan. 

Leo merasa hatinya tidak karuan, saat istrinya bertanya dan ditambah lagi ia menjawab pertanyaan istrinya dengan tidak jujur. Ia berusaha untuk keluar rumah dan menenangkan diri, saat terbang ia hanya melamun dan menyesali perbuatan yang ia lakukan. Tidak terasa hari mulai sore dan ia melupakan kewajibannya untuk mencari makan siang, leo langsung bergegas pergi ke rumah. Ia langsung mencari keluarga kecilnya itu dan tampak istrinya tertidur pulas. 

“Hana…” Leo memanggil pelan dan berusaha membangunkan istrinya itu. Tampaknya Hana belum bangun juga dan ia lalu memegang sayap istrinya dengan pelan, mulai ada pergerakan dari sang istri dan ia membalikkan badannya ke arah suaminya. “Ada apa sayang ?” ujar Hana dengan sedikit mengantuk. Leo langsung memeluk dan meminta maaf kepada istrinya, Hana tampak kebingungan ada apa ini. “Untuk apa kau minta maaf, aku kira kamu sudah mendapatkan makanan untuk makan selanjutnya, kami menunggu mu sampai tertidur untuk menahan lapar.” ujar Hana. Leo tercengang apa yang diucapkan oleh Hana, dia kira istrinya bakal curiga karena ia menyembunyikan satu hal. Karena istrinya biasa aja dengan responnya, ia langsung bergegas pergi ke tempat penyimpanan makanan tadi pagi itu. 

Setelah ia terbang dengan cepat menuju tempat makanan yang ia datangi tadi pagi, ternyata sepanjang ia melintasi semua orang di kampung sedang merayakan sebuah pesta besar-besaran.  Terlihat banyak sekali makanan dari atas, burung gagak pun ikut tergoda saat mencium bau yang sangat lezat masuk ke penciumannya. Karena ia tidak fokus dengan jalan, ia tidak sengaja jatuh tepat di tumpukkan roti di dalam ruangan tempat penyimpanan makanan dan ternyata di dalam gubuk tersebut ada acara pesta ulang tahun. Burung gagak pun panik dan merasakan juga bahwa sayap dia patah. 

“Lihat lah tidak disangka, ternyata kamu tuan gagak yang suka mencuri makanan disini? Kami sengaja membuat pesta ini, agar mencurigai siapa yang mengambilnya dari atas atap itu. Ternyata kau!”. Teriak salah satu warga hutan. Burung gagak ketakutan, karena ia tidak bisa melarikan diri. “Kami hanya meminta kejujuran mu, tidak ada hal lain” ujar burung hantu. Ia hanya mengangguk dan tidak ingin bersuara. “Baiklah kalau kamu tidak ingin mengakui, kami tidak akan membantumu untuk menemui keluarga kecilmu itu!” ujar burung hantu dan berusaha menakuti si burung gagak. Burung gagak langsung meminta maaf dan memohon untuk tidak dihukum, karena ia memiliki keluarga kecil untuk diberi makan setiap harinya. Setelah semuanya sepakat, namun tetap saja mereka memberikan hukuman kepada burung gagak, selama 1 minggu hidup bersama mereka dan menjadikan ia sebagai buruh pencari makanan untuk disimpan di dalam gubuk. Ternyata hal ini sudah diketahui oleh istri dan anaknya, mereka datang ke hutan dan kecewa dengan si burung gagak ini. “Bagaimanapun kamu harus diberi pelajaran Leo, jangan hanya melakukan sesuatu dengan mudah dan licik, kami sangat kecewa dengan dirimu yang tidak jujur dengan keluarga sendiri!” Kata Hana sambil menangis. Maka dari itu Leo berusaha menebus kesalahannya dan mulai beradaptasi hidup bersama warga di hutan tersebut.

About author

Related posts
Cerpen

Kerinduan

Cerpen

Menari Bersama Jingga

Cerpen

Hari Ini Tamat

Cerpen

Malam Terakhir Agra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *