
Ditengah ancaman COVID-19, masyarakat kini semakin sadar pentingnya menjaga kebersihan. Mulai dari menggunakan masker saat di luar rumah, menggunakan hand sanitizer, hingga mencuci tangan. Tapi masih banyak orang yang melewatkan hal penting lain selain mencuci tangan, misalnya menjaga kebersihan pakaian. Padahal, menjaga kebersihan pakaian itu juga merupakan salah satu hal yang penting sebagai upaya pencegahan.
Virus COVID-19 di Bahan Kain

Ilustrasi pakaian. (Sumber: pexels)
Virus COVID-19 memang lebih menular melalui droplet daripada melalui permukaan benda yang terkontaminasi. Namun tetap saja benda-benda yang kita sentuh setiap harinya masih berpotensi menularkan virus ini. Jadi jangan sampai kita hanya fokus menggunakan masker dan mencuci tangan saja, tapi juga harus mendisinfeksi benda-benda sekitar, terutama pakaian.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa virus COVID-19 dapat bertahan selama beberapa jam di permukaan yang terbuat dari kain. Hal inilah yang membuat kita perlu untuk memperhatikan cara mencuci pakaian dengan benar agar pakaian yang kita gunakan terhindar dari kuman, bakteri maupun virus.
Dr. Janette Nesheiwat, the Medical director of New York City urgent care network CityMD, menilai bahwa bahan polyester seperti spandex dapat menahan kuman lebih lama dari pada kain berbahan katun atau bahan yang berserat alami lainnya. Sehingga sangat penting untuk mencuci legging, pakaian dalam, dress, atau pakaian berbahan tersebut dengan lebih teliti.
Cara Mencuci Pakaian

Ilustrasi mencuci pakaian. (Sumber: shutterstock)
Seorang spesialis kesehatan masyarakat, Carol Winner, mengungkapkan bahwa mencuci pakaian menggunakan air panas diatas 80 derajat Fahrenheit atau sekitar 26 derajat Celcius dan dengan member waktu yang cukup pada pakaian untuk terpapar suhu dari air panas tersebut ampuh untuk membunuh virus. Agar lebih yakin lagi, kamu bisa menambahkan langkah ekstra seperti memasukkan pakaian yang sudah dicuci kedalam pengering selama 20 menit agar pakaian lebih lama terkena suhu panas.
Jika tidak menggunakan mesin cuci, mencuci pakaian dengan tangan juga tetap bisa efektif asalkan dengan suhu air diatas 26 derajat Celcius.
Pemilihan deterjen juga harus diperhatikan, loh! Rodney E. Rohde, Ketua dan Profesor Program Ilmu Laboratorium Klinik di Texas State University menyarankan untuk menggunakan deterjen yang mengandung senyawa pemutih karena virus tidak bias bekerja dengan baik di kandungan yang keras. Hindari deterjen yang menghasilkan banyak busa karena dapat membuat kotoran semakin terjebak di pakaian.