
3. Buat detail penokohan
Selanjutnya buat detail penokohan, seperti nama, umur, tanggal lahir, tinggi badan, berat badan, hobi, zodiak, golongan darah, dan lain-lain. Setelah itu buat watak tokoh lebih detail lagi, misalnya, apakah dia ceria dan penuh semangat atau pemurung. Detail penokohan yang sudah dibuat akan berguna pada saat kamu merancang desain karakter.
4. Merancang desain karakter
Pada tahap ini kamu harus menentukan gaya visual yang akan menjadi hal krusial kedua setelah tema. Pilih gaya yang cocok dengan alur cerita komikmu, jangan sampai kamu memaksakan satu gaya visual yang sebenarnya tidak cocok dengan alur cerita.
Desain karakter dibuat berdasarkan detail penokohan. Misalnya tinggi tokoh adalah 170 cm, maka kamu harus membuat visual karakter yang kelihatan tinggi.
5. Tentukan format komik
Format komik merupakan tata letak gambar. Sebenarnya tidak ada ketentuan pasti untuk pemilihan format. Akan tetapi umumnya para komikus menggunakan 3 kategori format, yaitu single frame (biasanya untuk komedi), strip (satu urutan frame), dan comic page (lembar komik penuh). Pilih format yang sekiranya cocok dengan alur ceritamu.
6. Tulis naskah dan dialog setiap panel
Panjang atau tidaknya sebuah naskah komik merupakan kebebasan yang dimiliki oleh komikus. Namun, usahakan tidak menulis cerita yang bertele-tele agar setiap panel berisikan adegan penting.
Pastikan tulisan dialog tidak memenuhi frame, karena pada dasarnya komik lebih menonjolkan visual daripada teks. Tetap pikirkan mood pembaca saat menikmati cerita komikmu ya, GenK.
7. Buat sketsa frame atau storyboard

Storyboard cara membuat komik (Sumber: storyboardthat.com)
Sketsa atau storyboard akan mempermudah kamu untuk menggambar komik nantinya. Dengan storyboard, kamu sudah menentukan dialog apa yang digunakan pada satu frame, panel gambarnya, angle gambarnya, dan background gambarnya. Pastikan garis imajiner tidak rusak agar tidak mengganggu kelanjutan cerita.
8. Mulai menggambar komik
Saatnya menggambar, GenK. Tahap ini merupakan tahap merealisasikan semua konsep yang sudah kamu buat untuk dijadikan komik yang sesungguhnya. Kamu bisa menggambar secara manual maupun digital. Tergantung media gambar apa yang kamu miliki.
9. Buat outline gambar
Apabila semua gambar sudah selesai, jangan lupa untuk memberi outline atau menebalkan garis pinggir agar gambarmu menjadi lebih rapi. Kamu bisa memainkan tebal tipis garis untuk menyimbolkan sesuatu. Misalnya, jika kamu mau memusatkan perhatian pembaca kepada suatu objek, maka pertebal outline gambar objek tersebut.
10. Scan gambar
Tahap ini hanya dilakukan kalau kamu menggunakan media kertas untuk menggambar komik. Eh, tapi mungkin kamu punya pertanyaan seperti “Kenapa harus di-scan?”. Gambar di-scan untuk disunting dengan menggunakan software pengedit gambar, contohnya seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan SAI. Penyuntingan ini akan membuat karyamu lebih mulus.