
Seni Paper Cutting beberapa tahun terakhir populer di Indonesia lewat penggunaannya sebagai kado ulang tahun atau wisuda. Tetapi di berbagai belahan lain dunia, papercut menjadi karya seni bernilai tinggi dan kriya yang menjadi bagian tradisi. Keberadaannya bahkan telah muncul sejak abad ke-4 Masehi, GenK!
Pada dasarnya, paper cutting adalah seni mendesain kertas. Sesuai namanya, kesenian ini identik dengan memotong kertas memakai cutting pen atau pisau cutter untuk menonjolkan sebuah desain atau gambar di atas kertas.
Dasar-Dasar Membuat Paper Cutting
Terlepas dari keragamannya, paper cutting di berbagai negara memiliki kesamaan dasar, yakni pemotongan selembar kertas atau beberapa kertas yang kemudian dikolase menjadi satu karya.
Tertarik membuat? Siapkan dulu beberapa material berikut:
1. Alas potong (cutting mat)
Alas potong berbahan karet adalah pilihan tepat, karena bekas goresan pisau di alas potong bisa menutup sendiri. Dengan begitu, gerak mata pisau kamu tidak terganggu bekas goresan di alas potong.
2.Penggaris besi
Penggaris bisa kamu gunakan untuk memotong garis agar tetap lurus. Pilih yang besi ya GenK, jangan yang plastik, agar aman dari goresan dan potongan nyasar mata cutter kamu.
3. Pensil
Beberapa seniman tidak menggambar atau membuat outline dulu saat membuat paper cut. Tapi kalau kamu senang menggambar dalam proses pengerjaannya, atau senang menyempurnakan desain sebelum dipotong, pakailah pensil agar mudah dihapus.
4.Pemotong
Ada banyak pilihan cutter untuk paper cutting, di antaranya pena pisau (cutter pen), scalpel, atau cutter biasa. Jika kamu baru memulai, coba pakai cutter pen yang enak digenggam layaknya pulpen biasa.
5.Blade (mata pisau) cadangan
Seperti halnya cutter, mata pisau cutter pen juga bisa berkurang ketajamannya seiring pemakaian. Lama-lama, ini akan memengaruhi kualitas hasil potongan pada karya kamu. Karenanya, jangan lupa siapkan mata pisau cadangan ya, GenK.
6.Kertas
Ada bermacam jenis kertas yang bisa kamu pakai untuk hasil akhir atau final cut karyamu. Beberapa yang direkomendasikan di antaranya yakni watercolour paper (kertas cat air), karena mudah dipotong namun cukup kuat jika ingin diposisikan berdiri di dalam frame. Kertas foto doff juga bisa jadi alternatif.
Selain kertas untuk membuat hasil jadi, siapkan juga kertas untuk menggarap desain, GenK. Dengan begitu, kertas final cut punyamu jadi tidak keburu lecek karena coba-coba desain. Untuk kertas desain, kamu bisa memakai HVS biasa atau tracing paper.
Dari kertas desain, kamu bisa menggambar ulang desain yang kamu mau ke atas kertas final cut. Atau, kamu bisa mentrasfernya lewat tracing paper atau teknik transfer sederhana memakai pensil.
7.Material pendukung
Kalau kamu berencana memajangnya di frame, siapkan frame yang sesuai dengan ukuran desain yang kamu inginkan ya GenK, atau sebaliknya.
Siapkan juga kertas berwarna kontras sebagai latar papercut kamu. Kain, kertas majalah, atau halaman buku cetak juga bisa menjadi alternatif artsy buat background karyamu. Oh ya, kamu juga dapat menyiapkan frame dengan kaca dua sisi (depan dan belakang), sehingga tak memerlukan background lagi.