
Punya mimpi menjadi penulis buku, tapi takut gagal? Mungkin kamu harus coba cara menerbitkan buku lewat self publishing. Dijamin bukumu akan terbit! Yuk simak penjelasannya berikut ini, GenK!
Buku gagal terbit merupakan keresahan yang pasti dirasakan oleh penulis buku. Terutama para penulis baru yang belum punya nama besar. Umumnya perusahaan penerbitan mainstream sangat selektif saat memilih naskah. Mereka lebih memilih untuk mencetak hasil karya penulis lama yang sudah punya nama besar dan sudah pasti laku, GenK.
Keresahan lainnya adalah soal pembagian royalti. Umumnya, perusahaan hanya menawarkan royalti sebesar 5%-10% per buku. Rasanya tawaran itu kurang adil untuk sebagian penulis. Padahal penulis bisa diberi penghargaan yang lebih baik atas hak kekayaan intelektualnya. Guna mendukung penulis untuk terus bisa berkarya.
Kalau kamu merasakan keresahan seperti di atas, salah satu solusinya adalah dengan menerbitkan buku sendiri lewat self publishing. Yuk simak penjelasan singkatnya, GenK! 😄
Apa Itu Self Publishing?
Bisa menerbitkan buku sendiri, mengatur semua proses kreatif menulis sendiri, dan menikmati royalti yang layak. Semua itu bukan cuma mimpi semata, karena ada yang namanya self publishing.

Ilustrasi penulis sedang menulis naskah (sumber: pexels.com)
Self publishing adalah proses untuk menerbitkan naskah menjadi buku cetak, di mana penulis memiliki kontrol penuh atas seluruh proses penerbitan bukunya. Mulai dari proses menulis naskah, layout buku, dan penentuan harga buku saat dipasarkan.
Atau dengan kata lain, self publishing adalah menerbitkan buku secara mandiri tanpa terkait dengan penerbit mainstream.
Dengan self publishing, kamu tidak perlu takut naskahmu tidak terbit, karena kamu sendiri yang mengatur semua urusan percetakan dan pemasaran. Ada juga beberapa platform penerbit self publishing yang memberikan alternatif lain. Mereka siap membantumu untuk menerbitkan naskah, GenK.
Perkembangan Self Publishing di Indonesia
Dahulu, jalan untuk penulis menerbitkan bukunya hanya lewat perusahaan penerbitan. Kehadiran metode self publishing yang merupakan cara menerbitkan buku sendiri ini telah menjadi bintang baru bagi para penulis muda Indonesia.
Sebenarnya ini bukanlah konsep baru, melainkan sudah mulai marak sejak tahun 1990-an di Amerika dan Eropa.

Ilustrasi pelanggan buku self publishing (sumber: pexels.com)
Sedangkan di Indonesia sendiri, konsep bisnis ini baru dikenal sejak satu dekade terakhir. Karena bisnis ini menjanjikan, semakin ke sini, semakin banyak pula penerbit indie yang bermunculan. Mereka menawarkan layanan self publishing yang berguna banget buat penulis pemula. Tinggal kamu pilih platform yang cocok denganmu, GenK.
Kelebihan dan Kekurangan Self Publishing
Mau menerbitkan buku sendiri atau lewat penerbit ya? 🤔
Sebelum memantapkan diri untuk menerbitkan buku sendiri, kamu perlu tahu apa saja kelebihan dan kekurangan self publishing. Tujuannya untuk meminimalisasi risiko di luar dugaan. Nah silakan simak poin-poin di bawah ini, GenK.
-
Kelebihan Self Publishing
Pertama yang akan kami bahas adalah seputar kelebihan self publishing. Akan ada banyak keuntungan yang bakal kamu dapatkan loh. Yuk simak sama-sama!
- Dengan self publishing, bukumu dijamin terbit.
- Sebagai penulis, kamu bisa memegang kendali secara penuh atas semua proses penerbitan bukunya. Mulai dari penulisan naskah, pengemasan (layout tulisan dan desain cover buku), pencetakan, dan pemasaran. Namun, kalau kamu mau, kamu bisa serahkan proses pengemasan dan pencetakan kepada platform self publishing.
- Proses penerbitan lebih cepat.
- Kalau biasanya di penerbitan tradisional diberi batas waktu untuk pemasaran, hal itu tidak berlaku di self publishing. Kamu bisa leluasa untuk terus memasarkan dan menjual karyamu, GenK.
- Kamu dapat menentukan harga jual buku dengan leluasa.
- Penerbit mainstream hanya menawarkan presentase royalti kecil dari hasil penjualan kepada penulis. Sebaliknya, self publishing memungkinkan kamu memiliki hak penjualan dan penerbitan yang lebih besar. Sehingga tidak perlu khawatir soal pembagian royalti.
- Kamu dapat merasakan asiknya mengurus karya dari awal yang masih berbentuk draft kasar sampai kemudian dicetak dan dipasarkan.
-
Kekurangan Self Publishing
Kalau tadi kami sudah membagikan kelebihannya, sekarang saatnya kamu tahu apa saja kekurangan self publishing. Ayo dibaca, GenK!
- Tidak ada seleksi naskah, sehingga kualitas naskah yang diterbitkan benar-benar tergantung dari hasil karya kamu. Tapi, ada juga kok jasa penerbit self-publishing yang menawarkan layanan pengeditan, biasanya sih dengan bayaran lebih.
- Semua dana untuk mencetak ditanggung sendiri.
- Diperlukan keahlian desain layout dan cover. Kalau tidak bisa, kamu perlu menyewa desainer profesional. Keluar duit lagi deh, GenK.
- Perlu proses yang panjang agar bukumu bisa dijual di toko buku besar dan ternama. Ini karena toko buku besar lebih cenderung menjual buku dari perusahaan penerbitan yang mainstream. Selain itu, toko buku besar biasanya meminta stok minimal 1000 eksemplar jika bukumu ingin dijual di tempat mereka. Apakah danamu mencukupi untuk mencetak bukumu sendiri sebanyak itu?
- Karena semua proses penerbitan diurus sendiri olehmu, maka untung dan rugi ditanggung sendiri.
Cara Menerbitkan Buku Sendiri lewat Self Publishing

Ilustrasi penulis melakukan self publishing (sumber: pexels.com)
Kamu pasti bertanya-tanya bagaimana cara menerbitkan buku sendiri lewat self publishing. Ada delapan alur yang bakal kamu lewati sampai akhirnya bukumu benar-benar dipasarkan. Bagaimana sih caranya? 🤨
- Tahap penulisan naskah merupakan yang pertama. Tahap ini diawali dengan mempersiapkan ide, konsep dasar, dan membuat kerangka karangan.
- Mulai menulis naskah. Pada step ini, kamu pasti akan melakukan revisi berkali-kali. Harus tetap semangat, GenK!
- Kemudian masuk ke tahap pracetak. Pertama kamu harus melewati proses penyuntingan naskah. Kamu bisa melakukan sendiri atau menyewa jasa orang lain, termasuk jasa editor dari platform self publishing pilihanmu.
- Buat pengemasan naskah. Mulai dari menyusun layout, ilustrasi, dan desain cover buku. Beberapa jasa self publishing menyediakan layanan ini, dengan biaya tambahan.
- Saatnya persiapan cetak dengan membuat dummy buku dan melakukan proofreading untuk meminimalisasi kesalahan penulisan.
- Lanjut ke tahap cetak. Proses ini akan dibantu oleh platform self publishing yang kamu pilih.
- Daftarkan karyamu ke International Standard Book Number (ISBN) lewat Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Sudah banyak jasa self publishing yang bisa membantumu melakukannya, jangan khawatir.
- Lanjut ke tahap pascacetak. Mulai mendistribusikan, memasarkan, dan menjual buku sendiri. Kamu juga bisa menggunakan jasa perusahaan self publishing lagi loh. Beberapa menawarkan jasa distribusi ke toko-toko buku.
Tips Menerbitkan Buku lewat Self Publishing

Ilustrasi buku self publishing (sumber: pexels.com)
Ragu untuk memilih jalur self publishing sangatlah wajar dirasakan. Terutama oleh penulis muda yang masih awam dalam dunia penerbitan. Tenang saja, GenK, karena kami punya tips spesial buat kamu yang ingin menerbitkan buku sendiri. Ini dia tipsnya.
1.Pahami kelebihan dan kekurangan self publishing
Kalau kamu sudah memahami apa kelebihan dan kekurangan self publishing, hatimu jadi lebih mantap untuk melakukan penerbitan mandiri. Selain itu, kamu juga jadi lebih siap saat menghadapi kendala tak terduga yang mungkin saja terjadi di masa depan setelah kamu mempublikasikan buku.
2.Promosi buku lewat pameran atau bazar
Daripada bukumu hanya dijual di toko buku, mending cobain cara promosi buku lewat pameran atau bazar. Di sana kamu akan bertemu langsung dengan pengunjung dan lebih mudah mempromosikan buku. Cobain, GenK!
3.Titip jual buku di toko yang sesuai tema
Misalnya tema bukumu adalah tentang kopi, maka coba lakukan titip jual buku di kedai kopi. Untuk pembagian royalti bisa disepakati terlebih dahulu dengan pemilik kedai. Bukumu jadi langsung sampai ke target audiens deh.
4.Rajin promosi di media sosial
Tak dapat dipungkiri, media sosial memiliki kekuatan besar sebagai media promosi. Kalau tadinya kamu malas berlama-lama di medsos, sekarang saatnya ubah sifat itu, GenK. Lewat medsos, karyamu akan lebih cepat dikenal oleh khalayak luas. Hanya bermodal ponsel pintar atau laptop dan juga jaringan internet, kamu sudah bisa memperkenalkan karyamu ke seluruh penjuru dunia.
5.Percaya diri
Yap, percaya diri adalah kunci utama sebelum kamu memulai sesuatu. Bukan berarti jika kamu penulis baru, berarti karyamu jelek dan tidak akan laku di pasaran. Tetap maju dan ambil semua peluang baik yang ada di depan mata.
Jangan biarkan keraguan diri sendiri menghalangi kesuksesanmu. Mulai sekarang cobalah untuk selalu berpikir positif, GenK.
terima kasih infonya ya