
Jumlah kasus COVID-19 dunia yang terus meningkat tentu membuat semua orang merasakan kekahawatiran. Berbagai upaya pencegahan penyebaran pun telah banyak dilakukan, mulai dari mengenakan masker, rajin cuci tangan, pemberlakuan social distancing dan physical distancing, hingga lainnya.
Baru-baru ini sebuah topik hangat yang membahas tentang obat yang disebut-sebut bisa sembuhkan COVID-19 yang bernama Carrimycin. Agar tidak keliru dan lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang obat tersebut.
Apa itu Carrimycin?
Penjelasan yang tertuang dalam blog Dahlan Iskan Menteri BUMN pada Selasa (07/04/2020) memang telah menarik perhatian. Terlebih obat tersebut diklam digunakan oleh China sebagai penanganan COVID-19 yang dapat menyembuhkan.
Dalam ulasan tersebut, obat yang diklaim dapat menyembuhkan COVID-19 bernama carrimycin. Obat carrimycin sebenarnya sudah ditemukan pada bulan Juni tahun 2019. Awalnya obat carrimycin digunakan untuk menangani bakteri, infeksi, dan melawan kanker.

Carrimycin. (Sumber: Shenyang China)
Dahlan Iskan juga mengulas jika obat carrimycin mulai diproduksi di Shanghai. Obat carrimycin berbeda dengan hydroxychloroquine, karena carrimycin adalah pil untuk orang yang sakit. Sedangkan hydroxychloroquine sekarang sudah memasuki uji klinis terhadap orang sehat di Wuhan, China.
Dilansir Kompas.com, Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD angkat bicara mengenai carrimycin. Ia mengungkapkan bahwa Carrimycin merupakan suatu obat antibakterial atau antibiotik. Seperti Erythromycin, Azithromycin, Alarithromycin, dan lain sebagainya, yang merupakan golongan makrolida.