GenK LIFE

Benarkah Cashback Dompet Digital Bikin Ketagihan?

Siapa sih yang tidak suka dengan cashback? Setiap menjelang waktu gajian di penghujung dan awal bulan, berbagai promo menggiurkan dari dompet digital bertebaran di hampir setiap pelosok tempat. Dari restoran, butik, toko elektronik, minimarket, hingga tempat pengisian bahan bakar, semuanya dipenuhi pajangan promosi cashback dompet digital. 

Bak menemukan oase di gurun pasir, iming-iming cashback dalam berbagai persentase tersebut langsung menggaet setiap mata yang melihat untuk ikut melakukan transaksi. Apalagi dengan semakin menjamurnya tren dompet digital di Tanah Air dalam waktu dua tahun belakangan. Sebut saja nama-nama tenar yang menguasai pasar dompet digital saat ini seperti Go-Pay, OVO, DANA, dan LinkAja. 

Siapa sih yang tidak suka dengan cashback? Setiap menjelang waktu gajian di penghujung dan awal bulan, berbagai promo menggiurkan dari dompet digital bertebaran di hampir setiap pelosok tempat. Dari restoran, butik, toko elektronik, minimarket, hingga tempat pengisian bahan bakar, semuanya dipenuhi pajangan promosi cashback dompet digital. Bak menemukan oase di gurun pasir, iming-iming cashback dalam berbagai persentase tersebut langsung menggaet setiap mata yang melihat untuk ikut melakukan transaksi. Apalagi dengan semakin menjamurnya tren dompet digital di Tanah Air dalam waktu dua tahun belakangan. Sebut saja nama-nama tenar yang menguasai pasar dompet digital saat ini seperti Go-Pay, OVO, DANA, dan LinkAja. Sumber: goodnewsfromindonesia.id Berdasarkan riset yang dilakukan oleh iPrice dan App Annie, jumlah download aplikasi dompet digital mengalami kenaikan sejak tahun 2017 hingga kuartal III/2019. Posisi tertinggi dipegang oleh platform pembayaran digital milik Gojek, Go-Pay, dengan sumbangsih pengguna aktif terbesar dan transaksi e-money mencapai 30%. Rayuan Maut Cashback Dompet Digital Perkembangan dompet digital yang pesat merupakan tanda peralihan menuju ke cashless society; masyarakat modern yang hidup di era bebas uang tunai. Segala metode transaksi tradisional dengan menggunakan uang fisik perlahan berganti ke bentuk baru menggunakan media elektronik, yaitu e-money dan e-wallet. Munculnya dompet-dompet digital baru turut menandai permintaan pasar yang meningkat. Hal ini otomatis menjadikan persaingan semakin kompetitif. Untuk itulah, setiap dompet digital terus berusaha melancarkan strategi pemasaran terbaik guna menarik hati para konsumen agar beralih menggunakan produk mereka. Salah satu strategi tersebut adalah dengan “rayuan maut” cashback dompet digital. Jika kamu adalah pengguna aktif dompet digital, pastinya sering dong melihat promosi cashback yang bertebaran di mana-mana pas awal dan akhir bulan. Baru terima gaji, eh tiba-tiba ada notifikasi yang masuk ke HP kalau restoran favoritmu lagi ada diskon 50% cashback. Waduh, tanpa berpikir panjang, kamu pun termakan rayuan maut tersebut dan berakhir dengan top up berkali-kali. Sumber: jakarta.tribunnews.com Kesempatan yang datang ini kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis dari berbagai bidang berbeda. Tak hanya produk tertentu di minimarket atau paket menu spesial di restoran cepat saji, beberapa tempat yang tak “terduga” pun sudah mulai menggunakan rayuan cashback dompet digital. Contohnya bisa kamu temukan dari para penjual sayur-mayur di pasar tradisional hingga pedagang kaki lima loh. Bisa bayangin dong, kamu lagi jalan-jalan ke pasar mau belanja sayur terus mau bayar dan penjaganya malah ngeluarin Electronic Data Capture (EDC). “Bayarnya tunai atau dengan Go-Pay kak?”, apalagi dengan pajangan cashback 30% yang terpampang di depan toko. Jangan kaget dan jangan heran, ini dia era baru transaksi modern dengan dompet digital. Jebakan Top Up Dompet Digital Sumber: cryptowisser.com Promosi cashback dompet digital memang menggiurkan buat para pengguna. Tapi tanpa kamu sadari, ada ‘jebakan’ yang menunggu di balik transaksi uang digital tersebut. Agar bisa menggunakan cashback tersebut, kamu tentu perlu melakukan pengisian ulang atau top up uang dengan jumlah yang cukup dengan biaya yang akan dibayarkan. Setiap kali ada promosi baru, kamu pun terus melakukan top up dan tahu-tahu menjelang akhir bulan, segudang transaksi pun menumpuk di akun bank. Belum lagi jika kamu yang sering kalap dengan iming-iming potongan persentase diskon super besar di toko favorit. Padahal, jika dikalkulasikan, promo yang ada jumlahnya tidak terlalu menguntungkan loh. Meski bisa menghemat sejumlah uang, ada dampak negatif yang bisa siap mengintai kamu. Pola pikir dan perilaku konsumtif merupakan efek penggunaan cashback dompet digital dalam jangka panjang. Kamu akan terdorong untuk selalu menggunakan cashback meskipun sebenarnya tidak terlalu membutuhkan produk atau layanan tersebut.

Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh iPrice dan App Annie, jumlah download aplikasi dompet digital mengalami kenaikan sejak tahun 2017 hingga kuartal III/2019. Posisi tertinggi dipegang oleh platform pembayaran digital milik Gojek, Go-Pay, dengan sumbangsih pengguna aktif terbesar dan transaksi e-money mencapai 30%. 

Rayuan Maut Cashback Dompet Digital 

Perkembangan dompet digital yang pesat merupakan tanda peralihan menuju ke cashless society; masyarakat modern yang hidup di era bebas uang tunai. Segala metode transaksi tradisional dengan menggunakan uang fisik perlahan berganti ke bentuk baru menggunakan media elektronik, yaitu e-money dan e-wallet

Munculnya dompet-dompet digital baru turut menandai permintaan pasar yang meningkat. Hal ini otomatis menjadikan persaingan semakin kompetitif. Untuk itulah, setiap dompet digital terus berusaha melancarkan strategi pemasaran terbaik guna menarik hati para konsumen agar beralih menggunakan produk mereka. Salah satu strategi tersebut adalah dengan “rayuan maut” cashback dompet digital. 

Jika kamu adalah pengguna aktif dompet digital, pastinya sering dong melihat promosi cashback yang bertebaran di mana-mana pas awal dan akhir bulan. Baru terima gaji, eh tiba-tiba ada notifikasi yang masuk ke HP kalau restoran favoritmu lagi ada diskon 50% cashback. Waduh, tanpa berpikir panjang, kamu pun termakan rayuan maut tersebut dan berakhir dengan top up berkali-kali. 

Cashback dompet digital 2

Sumber: jakarta.tribunnews.com

Kesempatan yang datang ini kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku bisnis dari berbagai bidang berbeda. Tak hanya produk tertentu di minimarket atau paket menu spesial di restoran cepat saji, beberapa tempat yang tak “terduga” pun sudah mulai menggunakan rayuan cashback dompet digital. Contohnya bisa kamu temukan dari para penjual sayur-mayur di pasar tradisional hingga pedagang kaki lima loh. 

Bisa bayangin dong, kamu lagi jalan-jalan ke pasar mau belanja sayur terus mau bayar dan penjaganya malah ngeluarin Electronic Data Capture (EDC). “Bayarnya tunai atau dengan Go-Pay kak?”, apalagi dengan pajangan cashback 30% yang terpampang di depan toko. Jangan kaget dan jangan heran, ini dia era baru transaksi modern dengan dompet digital. 

About author

Related posts
GenK LIFE

Fashion Skena dan Representasi Identitas

GenK LIFE

Pentingnya Kesadaran Lingkungan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

GenK LIFE

Mengatasi Kecemasan dengan Praktek Journaling

GenK LIFE

Melawan Rasa Takut Pada Diri Sendiri