Creativepreneur and Career

Apa Kamu Punya Jiwa Pemimpin yang Baik? Ikut Tes Ini Yuk!

ciri pemimpin yang baik

Menjadi seorang leader tidaklah mudah. Diperlukan bakat dan kemauan untuk menjadi pemimpin yang baik. Kalau kamu sendiri lebih punya jiwa sebagai leader atau sebagai follower, GenK?

Kalau kamu merasa dirimu seorang leader, jadilah pemimpin yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika kamu seorang follower. Karena keduanya punya peran dan fungsi masing-masing, GenK.

Sebagai leader, jangan sampai kamu mengerjakan semua pekerjaan sendirian. Kamu harus bisa percaya pada follower dan yakin bahwa mereka bisa menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Jika kamu merasa seorang follower, kamu juga harus bisa menggantikan leader kalau sewaktu-waktu leader berhalangan hadir.

Kuis: Apakah Kamu Leader atau Follower?

Apakah_Kamu_Seorang_Leader_atau_Follower_2.jpg

Sumber: pexels.com

Asik, saatnya kuis!

Sebelum lanjut ke pembahasan utama, ada baiknya kalau kamu coba untuk mengikuti tes sederhana berikut ini. Tujuannya supaya kamu lebih mengenal dirimu sendiri.

Apakah kamu seorang leader atau follower?

Catatan: Siapkan kertas dan pulpen untuk mencatat jawabanmu. Jawab dengan jujur ya, GenK!

Saat ini kamu sedang berada di keramaian.

  1. Tidak masalah, lagi pula aku memang suka menjadi pusat perhatian.
  2. Kalau bisa cari tempat lain, yuk! Aku tidak suka menjadi pusat perhatian.

Ketika sedang rapat, setiap anggota diminta untuk berbicara kalau ingin menyampaikan pendapat.

  1. Dengan senang hati, karena aku yakin pendapatku bisa membantu yang lain.
  2. Aku jarang mengemukakan pendapat, karena menurutku rekan kantorku yang lain punya pendapat yang lebih bagus.

Ada rekan kerjamu yang sedang sakit.

  1. Aku biasanya memberi semangat dan doa, baik secara langsung maupun tertulis lewat pesan singkat. Aku juga menyarankan beberapa merek obat yang bisa membantunya supaya lekas sembuh.
  2. Aku biarkan saja, karena aku takut kalau salah bicara.

Ada rekan kerjamu yang menanyakan saran.

  1. Tentu dengan senang hati aku memberi saran yang ada di otakku. Kalau perlu aku bertanya lebih jauh tentang permasalahan yang sedang dia hadapi. Supaya aku bisa memberi saran yang lebih tepat.
  2. Aku akan menjawabnya, tapi aku takut terlalu ikut campur.

Kamu melihat uang jatuh di lantai.

  1. Aku akan menanyakan kepada rekan kerjaku siapa pemilik uang tersebut, bisa jadi salah satu dari mereka adalah pemiliknya.
  2. Aku akan memindahkan uang tersebut ke tempat yang lebih aman dan tidak terlalu jauh dari lokasi semula. Toh, nanti pemiliknya akan mencari ke sekitar situ.

Kamu adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan cepat.

  1. Iya, karena aku tidak akan tenang kalau belum menemukan jawabannya.
  2. Sepertinya tidak.

Bos di bagianmu sedang berhalangan hadir, HRD meminta salah satu pegawai untuk menggantikan posisi bos mu untuk sementara waktu.

  1. Aku bersedia jika memang dibutuhkan.
  2. Jangan aku deh, rekan kerjaku yang lain ada yang lebih pintar kok.

Semua orang berpotensi menjadi leader.

  1. Aku setuju.
  2. Tidak juga ah.

Selesai!

Sekarang hitung hasilnya, berapa banyak kamu menjawab opsi a dan opsi b.

Kalau jawaban dengan opsi a lebih banyak, berarti kamu punya jiwa seorang leader. Lalu kalau jawaban dengan opsi b lebih banyak, berarti kamu punya jiwa seorang follower.

Bagaimana hasilnya, GenK? Apakah sesuai dengan ekspektasimu?

Kalau sudah selesai mengikuti kuis, sekarang saatnya masuk ke pembahasan utama nih. Kamu harus tahu perbedaan leader dan follower di dalam kehidupan sehari-hari. Disimak, yuk!

About author

Related posts
Creativepreneur and Career

Stress Testing dalam Pengembangan Software

Creativepreneur and Career

Serba-serbi Bisnis Minuman Yang Perlu Kamu Ketahui

Creativepreneur and Career

Seberapa Penting Persiapan Pasca Produksi dalam Pembuatan Video?

Creativepreneur and Career

Peluang Bisnis Mie Kekinian di 2023, Masih Ada Kesempatan Sukses?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *