
Pernah mau gambar, doodle, main, tapi saking capeknya pulang kuliah atau dari kantor, malah ujung-ujungnya jadi rebahan? Berulang terus dari hari ke hari, lama-lama jadi atlet rebahan. Sama, GenK.
Kadang masalahnya bukan lelah, tapi sedang larut dengan emosi seharian. Tugas yang menumpuk, teman yang minta ditombak, klien yang minta revisi mendadak, semuanya bikin perasaan tidak enak.
Lelah fisik dan perasaan kadang bikin mood untuk melakukan hal-hal yang kita suka jadi padam. Termasuk menggambar dan kegiatan kreatif lainnya.
Namun, kebiasaan buat berlama-lama rebahan dan larut dalam emosi ini pelan-pelan berubah ketika seorang teman memperlihatkan akun Instagram Citra Marina. @marinaesque, mungkin orang-orang lebih kenal nama akunnya yang catchy ini.
Kelahiran Choo Choo di Kereta
Akun Instagram Citra berisi doodles dengan karakter bernama Choo Choo yang bijak, witty, dan cute. Rupanya, ide membuat karakter Choo Choo lahir di kereta. Iya, di kereta. Bagaimana bisa?
Awalnya, Citra hanya ingin mengisi waktu sekitar 40 menit selama perjalanan dengan kereta dari rumah ke kantornya. Daripada melamun dan suntuk, Citra membawa buku sketsa ukuran pocket plus spidol dua warna.
Mulailah Citra menggambar apapun yang dia pikirkan. Emosi pagi hari, perasaan-perasaan yang tertumpuk belakangan ini, direnungkan, lalu dituangkan ke bentuk visual serupa anjing atau rubah yang menggemaskan.

Menggambar Choo Choo di kereta (foto: Rahmad Azhar Hutomo)
Berpandai-Pandai Mengolah Emosi
Contoh, ketika Citra terbawa emosi saat baca email tugas yang masuk pagi-pagi. Nah, ketimbang kesal sendiri atau menceritakan kekesalan itu di media sosial, Citra berusaha mindful dan merasionalisasi emosi yang muncul.
Sederhananya seperti mempertanyakan kenapa dia marah. Karena ekspektasinya pada si pengirim email terlalu tinggi kah, atau sebenarnya hanya masalah biasa yang dia take it personally?
Usaha buat merasionalisasi emosi itu lalu ia visualisasikan ke bentuk yang lebih menyenangkan. Kebetulan, perempuan lulusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini suka menggambar dari kecil. Karena itulah Citra memilih untuk menggambarkan hasil kontemplasinya ke bentuk ilustrasi dengan karakter Choo Choo.
Dari situ Citra sadar, tidak perlu bereaksi terlalu keras tentang peristiwa yang tidak mengenakkan di keseharian kita. Tidak perlu menumpahkannya dengan marah-marah di media sosial. Cukup belajar mengamati, mempertanyakan ulang, dan ambil silver lining-nya.
Proses mengolah emosi yang dijalanin Citra ini ia sebut meditasi pikiran. Agar jernih, agar beban di hati terlepas. Betul, proses meditasi orang tentu berbeda-beda. Buat Citra, menggambar jadi mediumnya.
Menginspirasi di Media Sosial
Pesan-pesan baik hasil olahan emosi ini lalu diunggah Citra ke akun Instagram. Sejak 2017, penuhlah feed Citra dengan vibe positif dan lucu lewat karakter Choo Choo ini.
Sederhana, singkat, padat, tapi valuable dan bermakna universal. Relatable dengan hidup sehari-hari yang kadang tidak menyenangkan, tapi bisa banget dijalani dengan happy.
Setelah puas bervakansi di linimasa Citra, rasa kagum pun tumpah. She’s one hella busy person. Manajer global untuk merek Citra Lotion di Unilever, bayangkan. Sehari-hari tugasnya berkoordinasi dengan tim di berbagai negara. Dan masih saja bisa menyempatkan diri menggambar di perjalanan komuter, demi merawat mentalnya tetap positif.
Padahal jika ingin mencari jalan kabur, banyak shortcut yang tidak negatif dan cukup menggoda, semisal makan, rebahan, atau curhat ke teman terdekat. Citra menemukan cara menjadi kreatif, plus produktif, ala dirinya sendiri.
Lebih jauh lagi, Citra bahkan berhasil masuk ke industri kreatif di tengah kesibukannya berkarier di kantor. Yup, postingan kesehariannya lewat karakter Choo Choo berhasil menarik ratusan likes per hari dan ribuan follower di Instagram.

Karya Citra dikompilasi jadi buku (foto: gramedia.com)
Berdaya lewat Beragam Media
Tidak heran, penerbit Gramedia Pustaka Utama gerak cepat menggaet Citra untuk menelurkan buku kompilasi drawings-nya pada 2018. Dari sana, lahirlah The Story of Choo Choo: You’re Not As Alone As You Think. Dan lahirlah Citra Marina, sang perempuan yang berkarier dan berkarya.
Pace bertumbuhnya bisa dibilang cukup ngebut: 2017 memulai kisah Choo Choo, 2018 menerbitkan buku, 2019 bersiap menelurkan buku keduanya—di tengah semua kesibukan dan emosi negatif yang menerpa.
Di mata saya, Citra tak ubahnya Kartini modern. Sadar atau tidak, dirinya sudah mengajarkan cara menatap masalah dengan positif ke penikmat karyanya, membagi ide dan pemikiran baiknya, sambil tetap merawat kariernya di kantor. She teaches us that we are able to be creative, in any circumstances, if we want to.
Layaknya Kartini, Citra juga membuka dirinya untuk mengabdi lewat pendidikan. Salah satunya, dengan mengajar di workshop gambar untuk anak-anak kurang mampu awal tahun ini, bersama komunitas Kelas Gambar.
Semangat #IndonesiaKreativv yang diusung Kreativv ID agaknya turut dipegang Citra. Geliatnya seolah bersuara, kita amat bisa menginspirasi kebaikan untuk sesama, dari bentuk yang mungkin terasa sederhana.
Citra is a hero, kita pun bisa. Ada amin, GenK?