Seni Rupa & Desain

Conceptual Art, Karya Seni Para Pemberontak

conceptual-art

Nggak salah rasanya kalau conceptual art dikatakan sebagai karya seni pemberontak. Pada tahun sekitar 1960-an, banyak pekerja seni yang sudah mulai bosan dengan standar karya yang kolot dan sangat dipengaruhi oleh aturan-aturan baku. Para seniman ini merasa terkungkung dengan aturan seni kolot, sehingga mulai mendobrak tradisi dan menciptakan aliran seni baru yang disebut sebagai seni konseptual. Lalu, seperti apa bentuk seni konseptual ini?

Mengenal Prinsip Conceptual Art

conceptual-art

Salah satu conton bentuk conceptual art (Sumber: artjournal.collegeart.org)

Conceptual art atau seni konseptual adalah karya yang mendobrak standar seni pada umumnya. Seni konseptual memperluas, atau lebih tepatnya, menyederhanakan konsep dari sebuah karya seni.

Salah satu ahli teori dari seni konseptual yaitu Sol Lewis mengatakan bahwa sebuah ide atau konsep adalah aspek yang paling penting dalam sebuah karya seni. Seniman bisa mengembangkan ide tersebut untuk menciptakan sebuah karya.

prinsip-conceptual-art

Contoh conceptual art dalam bentuk tulisan atau kata-kata (Sumber: pinimg.com)

Dalam mewujudkan ide seni konseptual, kamu nggak akan dikungkung dengan peraturan yang kaku. Kamu bisa mewujudkan ide seni itu dalam bentuk apapun, mulai dari bentuk seni teatrikal hingga bentuk teks. Dengan begitu, seniman nggak harus mentok di dalam mewujudkan ide seni mereka. Seni konseptual bisa dibilang merupakan pelopor dari berbagai karya seni modern yang saat ini kamu kenal.

Peran Bahasa di Dalam Conceptual Art

bahasa-di-dalam-conceptual-art

Penggunaan bahasa di dalam conceptual art (Sumber: cloudfront.net)

Berbeda dari aliran seni lain, conceptual art menyetujui penggunaan teks bahasa sebagai bentuk ekspresi seniman dan karyanya. Penggunaan teks bahasa di seni konseptual ternyata sudah mulai muncul sejak tahun 1960-an. Beberapa seniman konseptual seperti Lawrence Weiner, John Baldessari, Joseph Kosuth, dan Ed Ruscha dikenal dengan karya seni lukisan mereka yang juga memadukan unsur bahasa.

Penggunaan unsur teks linguistik di dalam seni visual kubisme mereka, membuat karya seni tersebut memiliki keunikan tersendiri. Latar belakang para seniman yang berasal dari kalangan sarjana tersebut bikin karya seni mereka punya nilai seni tersendiri.

About author

Related posts
Seni Rupa & Desain

3D Design Digunakan untuk Industri Apa Saja?

Seni Rupa & Desain

PowerPoint Infographic, Apa Manfaat dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Seni Rupa & Desain

Mengenal Seluk Beluk Motion Design!

Seni Rupa & Desain

Cara Membuat Commercial Brochure Terbaik