
Sustainable menjadi salah satu slogan yang sering di kumandangkan di seluruh penjuru dunia. Namun apakah pengertian sustainable tersebut? Berdasarkan Cambrige Dictionary pengertian sustainable yaitu able to continue over a period of time atau bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia yaitu berkelanjutan. Di Bandung terdapat studio yang bergerak dalam pembuatan furniture dengan material utama beton bernama ‘Conture Lab’ yang menonjolkan kejujuran warna material beton yang berkarakter monumental. Kesan minimalis dan industrial dapat terlihat pada furniture beton ini dan memunculkan beragam karakter yang unik walaupun bahan utamanya hanya menggunakan beton.
Mengapa Slogan Sustainable Jadi Ramai Dibicarakan?
Maraknya sampah tentu membuat dampak yang cukup parah bagi seluruh penghuni bumi terutama manusia dan hewan yang tinggal didalamnya. Dikarenakan keberadaan manusia yang konsumtif dan tren yang terus berubah setiap saat membuat sampah menumpuk sedangkan material dari alam pun habis karenanya. Kayu menjadi salah satu material tersebut, karena sifat konsumtif inilah yang membuat kayu menjadi barang langka dan harganya terus melambung.
Salah satunya kontribusi material kayu solid dalam pembuatan furnitur sangatlah banyak, dapat dilihat dari banyaknya manufaktur yang menggunakan kayu solid sebagai material utamanya dalam membuat suatu produk. Penggunaan kayu yang bombastis ini tentunya sangat berpengaruh karena banyaknya pohon yang harus ditebang untuk membuat furniture. Tentunya sifat konsumtif tidak dapat dihindari begitu saja, namun manusia juga dapat mencari alternatif material yang bersifat sustainable. Selain material kayu, partikel board dan besi, terdapat alternatif lain untuk pembuatan furniture yaitu beton. Memang bukan hal yang baru untuk membuat furniture dengan bahan beton.
Asal Mula Berdirinya Conture Lab

Sumber Gambar : Instagram
Conture Lab berdiri sejak Mei 2019 lalu, awal mulanya conture merupakan tugas akhir dari salah satu founder yang akhirnya diteruskan menjadi sebuah bisnis. Founder dari Conture Lab melakukan eksplorasi tentang tekstur dan bentuk hingga akhirnya menjadi sebuah produk yang bernilai tinggi. Kini produknya banyak diminati oleh masyarakat awam, bahkan mendapat kesempatan untuk memamerkan hasil karyanya di arena global. Dalam pembuatannya Conture Lab selalu melakukan riset yang berpusat pada fungsionalitas produk yaitu produk furnitur.
Sumber Gambar : via archdaily.com
Untuk memasarkan produknya Conture Lab memiliki cara yang cukup unik yaitu dengan membuat sebuah café yang diberi nama Kilogram. Pada café ini sengaja semua fasilitas menggunakan produk dari Conture Lab yang tujuannya agar pengunjung dapat memegang dan merasakan langsung produk-produk yang dibuat oleh Conture Lab ini. Selain coffeshop Kilogram, Conture berkolaborasi dengan toko ritel lokal di Bandung dan Bali agar konsumen dapat langsung menilai kualitas produk Conture.
Kolaborasi Conture Lab x Parongpong
Beberapa waktu lalu Conture Lab berkolaborasi dengan salah satu perusahaan pendaur ulang limbah yang juga berasal dari Bandung. Dari hasil kolaborasi kedua perusahaan berhasil membuat furniture yang berasal dari limbah putung rokok dan produknya tahan untuk area outdoor. Tentunya inovasi ini sungguh menarik karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak ketiga di dunia,
Lalu apa hubungannya dengan putung rokok?
Limbah putung rokok memerlukan 10-12 tahun untuk terurai, sehingga dapat dibayangkan betapa banyaknya limbah yang dihasilkan apabila tidak diolah secara maksimal.
Parongpong membuat sebuah gagasan unik untuk mengolah limbah yang membuat kegelisahan itu menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual. Kolaborasi ini menghasilkan produk bernilai jual yaitu berupa asbak, pot bunga, tiling (ubin) hingga furniture outdoor seperti kursi.
Furniture dengan hasil limbah ini memiliki kelebihan tersendiri yaitu lebih ringan, fleksibel, dan memiliki teksture yang unik. Walaupun berbahan dasar limbah tidak mengurangi ketahanan dan kekuatan dari produk tersebut. Karena ketahanannya inilah yang membuat produk ini tahan ditempatkan pada area outdoor.