Pernahkah kamu mengecek gejala suatu penyakit ke internet? Misal kamu pusing, mual, dan demam tinggi, lalu kamu cek ke Google penyakit apa dengan gejala seperti itu? Kalau pernah, maka kamu nggak sendiri. Banyak orang cenderung mengecek gejala suatu penyakit ke internet. Namun, kalau terlalu berlebihan, hal ini akan mengarah ke cyberchondria, kondisi ketika seseorang terpaku dengan gejala suatu penyakit yang ada di internet, hingga mereka bisa mendiagnosis diri sendiri hanya dengan bantuan internet.
Mengenal Cyberchondria, Apa Itu?
Mengenal istilah cyberchondria (Sumber: thecapitalclub.com.au)
Seiring dengan perubahan gaya hidup, di mana yang awalnya seseorang mengalami gangguan kesehatan akan berkonsultasi dengan dokter secara langsung, kini kita lebih suka mencari tahu informasinya sendiri lewat internet dan kemudian mendiagnosisnya sendiri.
Yups, segalanya emang udah berubah jadi serba online.
Cyberchondria, berasal dari gabungan kata cyber dan chondria. Suatu kondisi yang biasa muncul ketika seseorang punya pikiran berlebihan mengenai kesehatan mereka. Jadi mereka akan mencari tahu gejala-gejala suatu penyakit di Internet, lalu mendiagnosis apa penyakit tersebut. Orang yang mengidap kondisi ini biasanya akan merasakan gelisah hingga depresi ketika membaca tentang gejala suatu penyakit yang sedang mereka alami melalui artikel-artikel di internet.
Gejala Kondisi Cyberchondria, Apa Aja?
Tanda atau gejala kamu terkena cyberchondria (Sumber: i.cdn.talentegg.ca)
Tingginya tingkat kecemasan akan kondisi kesehatan kita karena membaca artikel-artikel penyakit di internet berbanding terbalik dengan keinginan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara langsung atau sekedar berkonsultasi dengan dokter.
Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan terganggunya kondisi mental kamu, lho. Yuk, coba cek, siapa tahu mungkin kamu udah mengalami cyberchondria:
1. Kamu Mengecek Informasi Gejala secara Online Hingga 1-3 Jam per Hari
Ilustrasi orang yang mengecek gejala penyakit di internet (Sumber: techvilleonline.com)
Rata-rata orang dengan kecemasan tinggi terhadap kondisi kesehatannya menghabiskan lebih dari 2 jam sehari browsing di internet selama sebulan terakhir di hari-hari buruk mereka. Sebaliknya, orang dengan kecemasan rendah menghabiskan waktu nggak sampai 1 jam atau paling lama 1 jam di hari-hari terburuk mereka.
