
Apa sih, tujuan yang ingin kamu capai saat memulai bisnis? Nggak lain dan nggak bukan pastinya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, kan, GenKs? Tapi gimana caranya agar hal itu bisa terwujud meski brand kita masih baru? Ternyata ada, lho, strategi marketing yang efektif menaikkan angka penjualan yang biasa diterapkan oleh sejumlah brand besar, yaitu decoy effect.
Decoy Effect, Apa Itu?

Sumber Gambar : sosiakita.com
Decoy effect merupakan strategi marketing psikologi yang sering terjadi pada kebanyakan manusia, di mana mereka sebenarnya sudah mempertimbangkan dua opsi sesuai kebutuhan dan keperluan, tapi karena ada pilihan ketiga yang lebih menggiurkan, maka kedua pilihan itu pun akhirnya terkalahkan, guys.
Secara sederhananya, si konsumen akan memilih opsi ketiga karena perbandingan harga yang nggak terlalu jauh dengan opsi pertama dan kedua, tapi punya lebih banyak keuntungan, sehingga mereka pun tanpa sadar merogoh kocek lebih banyak.
Contohnya, kopi Starbucks yang menawarkan varian ukuran tall, grande dan venti. Sebenarnya kalau kamu teliti nggak ada perbedaan mencolok di antara ketiganya selain ukuran cup dan selisih harga yang sedikit banget.
Nggak diragukan lagi, guys, inilah trik paling cepat meraup keuntungan dalam bisnis.
Decoy Effect, Gimana Cara Kerjanya?
Sumber Gambar : twimg.com
Selain lain perbedaan ukuran produk dan selisih harg, decoy effect juga dipengaruhi oleh ‘rayuan maut’ penjual agar konsumen mau membeli produk itu.
Misalnya, nih, ketika ke bioskop, kamu pasti akan beli popcorn karena nonton tanpa ngemil popcorn itu bagaikan sayur tanpa garam. Hambar. Penjual popcorn tahu hal ini. Mereka pun memberi kamu pilihan popcorn dengan berbagai ukuran, yakni small, medium dan large.
Harga popcorn small Rp20.000, medium Rp35.000 dan large Rp40.000. Saat memilih, kamu punya keinginan untuk menghemat pengeluaran dan memesan yang small. Tapi lalu terdengar bujuk rayu penjual:
“Yang large cuma selisih Rp5.000 doang, lho, kak, dari yang medium. Isinya lebih banyak, jadi lebih hemat.”
Kamu pun mulai galau. Kalau terseret gombalan si penjual, itu artinya decoy effect si penjual berhasil.
Decoy Effect, Gimana Contoh Penggunaannya dalam Bisnis?

Sumber Gambar : sosiakita.com
Semua konsumen berprinsip ingin membeli suatu produk dengan harga semurah mungkin, tapi bisa dapetin manfaat dan keuntungan sebesar-besarnya. Nah, kamu bisa memaksimalkannya dengan menerapkan decoy effect, GenKs.
Berikut ini beberapa contoh yang bisa kamu terapkan dalam bisnis:
#1: Ukuran Cup

Sumber Gambar : hipwee.com
Bagi pemilik bisnis makanan atau minuman bisa banget, nih, nerapin strategi decoy effect. Berikan pilihan ukuran cup atau kotak kecil, sedang dan besar, dengan harga Rp20.000, Rp30.000 dan Rp35.000.
Tiga pilihan ini bikin konsumen berpikir untuk memilih opsi ketiga yang ukurannya lebih besar dengan harga yang nggak terlalu mahal dan bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.
#2: Paket Langganan

Sumber Gambar : droidlime.com
Kalau contoh yang ini biasa kita temui di paket berlangganan layanan streaming online. Misalnya, Paket A, dengan harga Rp45.000, kamu cuma bisa nonton di smartphone. Lalu Paket B, harganya Rp55.000 dan bisa kamu pakai untuk nonton di smartphone juga tablet. Sedang Paket C, dengan harga Rp60.000, tapi bisa digunakan untuk streaming-an di smartphone, laptop, tablet dan smart TV. Mana yang akan kamu pilih, guys?
Bukan nggak mungkin konsumen di era sekarang ini lebih memilih Paket C, lho. Selain karena harganya yang nggak terlalu mahal dibandingkan kedua paket lainnya, keuntungan yang akan kamu dapetin juga lebih besar.
#3: Bisnis Clothing/Fashion

Sumber Gambar : sourcingjournal.com
Strategi decoy effect juga cukup sering diterapkan pemilik bisnis fashion, lho. Mereka biasa memberi pilihan harga. Seperti Paket 1, harga Rp35.000 untuk 1 T-Shirt. Paket 2, harga Rp50.000 untuk 2 T-Shirt dan konsumen bisa memilih satu warna. Paket 3, harga Rp55.000 untuk 3 T-Shirt dan konsumen bebas memilih warna serta desain.
Meski semua T-Shirt yang tersedia bahannya sama, tapi bisa dipastikan Paket 3 yang lebih disukai.
Gimana, udah paham tentang decoy effect, kan? Sekarang waktunya kamu praktek langsung untuk membuktikan keberhasilan strategi marketing ini dalam bisnis, GenKs!