
Kamu pernah dengar istilah decoy effect? Kalau belum pernah mungkin aja secara tidak sadar kamu pernah mengalaminya . Decoy effect berkaitan dengan suatu teknik psikologi marketing yang bertujuan untuk meningkatkan laba penjualan. Caranya adalah dengan mengarahkan konsumen untuk memilih produk yang paling menguntungkan penjual. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini.
Penjelasan Decoy Effect

Sumber Gambar : psychologytoday.com
Secara singkat decoy effect dapat dijelaskan sebagai kondisi di mana calon pembeli memiliki kecenderungan untuk mengubah keputusan sebelumnya di antara dua pilihan apabila diberikan pilihan ketiga yang tidak berimbang. Teknik ini sudah secara luas digunakan sehari-hari lho di sekitar kita.
Masih kurang yakin soal penerapan decoy effect? Coba ingat-ingat lagi, mungkin kamu pernah beli minuman di suatu gerai. Trus ada dua pilihan dan kamu udah ambil keputusan untuk pesan minuman pertama. Lalu penjual menawarkan minuman ketiga. Tiba-tiba kamu malah mengubah keputusan awal untuk milih opsi minuman yang lain.
Kalau kamu pernah seperti itu, mungkin kamu udah terkena decoy effect. Jangan berkecil hati apalagi merasa tertipu ya. Teknik psikologi marketing ini emang udah ada sejak lama dan banyak mengacaukan pilihan orang yang ditawari hal semacam itu. Tujuan dari penjual tentu saja keuntungan yang lebih.
Decoy effect disebut juga dengan attraction effect atau asymmetric effect. Ketiga istilah tersebut adalah bagian dari ilmu psikologi dalam bidang marketing yang udah banyak digunakan oleh para penjual. Hal itu diaplikasikan untuk meningkatkan penjualan suatu produk yang ingin mereka jual lebih banyak.
Strategi Decoy Effect

Sumber Gambar : medium.com
Setelah terbukti secara ilmiah mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dari konsumen. Akhirnya decoy effect sering dipakai sebagai salah satu strategi marketing oleh perusahaan-perusahaan dalam rangka meningkatkan penjualan produknya. Berikut ini strategi yang biasa diterapkan.
-
Variasi Ukuran dan Harga
Strategi pertama adalah penawaran ukuran dan harga. Dalam strategi ini, kamu sebagai pelanggan atau calon pembeli bakalan ditawari produk dengan ukuran dan harga yang berbeda-beda. Tapi tentu aja pembeli udah mendesain ukuran dan harganya secermat mungkin untuk mempengaruhi pilihan kamu.
Misalkan ada tiga produk berukuran kecil, sedang dan besar. Produk kecil seharga 10 ribu, sedang 20 ribu dan besar 25 ribu. Kemungkinan besar secara psikologis kamu bakalan milih produk ukuran besar dengan harga 25 ribu karena pertimbangan beda harga sedikit tapi dapat lebih banyak.
-
Paket Harga dan Penyerta
Strategi kedua adalah penawaran produk dengan harga dan bonus atau fitur yang menyertainya. Misalkan kamu ditawari sebuah produk langganan berbayar satu bulanan, tiga bulanan, enam bulanan atau dua belas bulanan (per tahun). Di zaman milenial ini contoh produk tersebut biasanya berupa langganan aplikasi platform video atau audio.
Penawaran langganan produk tersebut biasanya disertai dengan fitur-fitur atau layanan-layanan yang berbeda untuk tiap opsi. Namun tetap dirancang sedemikian rupa supaya kamu milih produk langganan yang lebih lama, lebih lengkap fitur dan lebih lengkap layanannya. Mungkin menurut kamu bakal lebih hemat atau lebih menguntungkan.
Strategi decoy effect sudah marak digunakan dan memang sah-sah aja diterapkan oleh para penjual saat ini. Tapi yang harus kamu perhatikan adalah jangan sampai iming-iming penawaran menggiurkan itu bikin kamu malah jadi konsumtif atau boros. Pilih yang sesuai kebutuhan kamu aja, pasti lebih hemat buat kantong dan nyaman di hati tanpa feeling guilty.