
Ecobrick adalah salah satu penemuan yang berperan untuk menjaga lingkungan. Sudah kenal dengan eco-batu bata yang satu ini? Yuk baca selengkapnya di sini, GenK! Sampah plastik sudah menumpuk di mana-mana. Jika dibiarkan berlarut-larut dampaknya akan semakin terasa bagi bumi dan penghuninya. Sehingga menjadi sorotan yang perlu segera dicari jalan keluar untuk menanggulanginya.
Sekarang sudah banyak orang yang sadar akan permasalahan ini loh. Banyak dari mereka yang mengganti barang-barang plastik menjadi barang yang ramah lingkungan. Contohnya sedotan plastik diganti dengan sedotan stainless, plastik belanja diganti dengan totebag, dan alat makan plastik diganti dengan travel set yang kamu bawa sendiri dari rumah.
Selain contoh yang kami sebut barusan, ternyata ada cara lain yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan bumi dari menumpuknya sampah plastik, yaitu dengan menggunakan teknik ecobrick. Kita bahas sama-sama yuk!
Apa Itu Ecobrick?
Dari namanya saja sudah bikin penasaran. Jadi sebenarnya istilah ecobrick berasal dari penggabungan dari dua kata, yaitu “eco” dan “brick” yang kalau digabungkan menjadi batu bata ramah lingkungan. Batu bata bukannya material untuk membangun rumah?
Apa hubungannya? Yap, ini karena hasil pembuatannya bisa dijadikan sebagai pengganti batu bata yang biasanya digunakan sebagai material bangunan. Ecobrick adalah sebuah teknologi yang memberikan solusi alternatif untuk limbah padat (terutama limbah plastik) yang bisa dilakukan tanpa perlu mengeluarkan biaya.
Caranya adalah dengan mengumpulkan botol plastik yang kemudian diisi dengan berbagai macam limbah non-biological atau sampah anorganik sampai benar-benar padat. Hanya saja tidak semua limbah tersebut bisa digunakan sebagai isian botol.
Contoh benda yang boleh digunakan sebagai isian adalah kantong plastik, sedotan plastik, styrofoam, bungkus plastik, dan lain-lain. Sedangkan benda yang tidak boleh digunakan adalah barang pecah belah, benda tajam, kertas, dan semua limbah biodegradable. Solusi ini sudah berkembang luas dan sudah diterapkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Kenapa Bentuknya Harus Batu Bata?

Contoh batu bata ramah lingkungan (sumber: antarafoto.com)
“Kenapa teknologi daur ulang yang satu ini memilih batu bata sebagai hasil akhir?” Mungkin pertanyaan ini akan muncul di benakmu.
Kalau dipikir-pikir, batu bata termasuk salah satu material utama untuk membangun rumah. Sehingga akan dipakai dalam jangka panjang. Nah, makanya teknologi daur ulang yang satu ini memilih bentuk akhirnya sebagai pengganti batu bata. Ini bakal berguna banget daripada sampah plastik hanya didiamkan begitu saja atau dibakar yang ujung-ujungnya akan berdampak pada penyebaran CO2.
Manfaat Ecobrick
Ada banyak manfaat yang bakal didapatkan jika menerapkan teknik eco-batu bata di dalam kehidupan sehari-hari. Langsung saja disimak poin-poinnya, GenK!
1. Untuk menyelamatkan bumi dari limbah plastik
Manfaat utama dari penggunaan ecobrick adalah untuk menyelamatkan bumi dari limbah plastik yang sudah menumpuk di mana-mana.
Dimulai dari langkah kecil bisa menyebabkan perubahan besar. Kalimat tersebut merupakan cerminan dari teknologi eco-batu bata. Walaupun membuat eco-batu bata adalah langkah kecil yang dilakukan oleh kelompok kecil juga, namun jika dilakukan terus menerus pasti akan terasa dampak baiknya. Pokoknya semua dimulai dari diri sendiri, GenK.
2. Menjadi Mata Pencaharian Baru dengan Memberdayakan SDM
Manfaat berikutnya adalah untuk pemberdayaan SDM. Warga yang belum punya mata pencaharian bersama ibu-ibu PKK bisa diberdayakan tenaga dan kreativitasnya. Mereka bisa berkreasi untuk membuat benda-benda dari batu bata ramah lingkungan.

Contoh kegiatan membuat batu bata ramah lingkungan (sumber: antarafoto.com)
Dimulai dari bank sampah, kemudian disulap menjadi tempat untuk membuat kerajinan tangan. Kalau hasilnya bagus dan layak untuk diperjualbelikan, maka kelompok kecil ini bisa mendapat pundi-pundi rupiah loh. Kreatif banget!
3. Menjadi hobi baru
Suka membuat kerajinan tangan dari barang bekas? dari sedotan atau mungkin dari botol bekas? Kalau iya, ecobrick adalah hobi baru yang pas untuk kamu, GenK. Selain cara membuatnya yang seru, kamu juga bisa menjaga lingkungan dari bahaya sampah plastik. Sehingga sampah tidak lagi berakhir di tempat pembuangan sampah konvensional.
Hobi ini juga bisa dikembangkan menjadi karya-karya sederhana yang sangat memungkinkan untuk kamu buat sendiri di rumah. Yuk masukin kegiatan membuat batu bata ramah lingkungan ke dalam daftar hobimu!
Bagaimana Cara Membuat Ecobrick?
Kalau tadi kami sudah membahas soal pengertian beserta manfaatnya, sekarang saatnya praktik. Daripada cuma penasaran, mendingan cobain langsung, GenK. Kami punya cara membuat ecobrick beserta alat dan bahan yang dibutuhkan. Ini dia langkah-langkahnya!
Step 1 – Menyiapkan Alat dan Bahan
Ada beberapa jenis alat dan bahan yang mesti kamu siapkan sebelum membuat batu bata ramah lingkungan, yaitu:
- Botol plastik, yang paling ideal adalah ukuran 500 ml.
- Sampah anorganik, kalau bisa sampah plastik.
- Gunting, digunakan untuk memotong sampah.
- Tongkat kayu, digunakan untuk memadatkan sampah di dalam botol.
Tips: Gunakan banyak botol yang masih satu merek. Supaya lebih mudah disusun dengan botol lainnya.
Step 2 – Bersihkan botol
Pastikan botol plastik yang kamu gunakan sudah dicuci bersih dan dikeringkan sampai benar-benar kering. Tujuannya supaya tidak tumbuh bakteri di dalam botol. Coba bayangkan kalau ada bakteri di dalamnya karena tidak higienis. Padahal eco-batu bata sudah disusun menjadi dinding dan ditutupi dengan lapisan semen.
Step 3 – Menyeleksi sampah untuk isian botol
Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, ada beberapa barang yang tidak bisa kamu gunakan sebagai bahan isian. Seperti barang pecah belah, kaca, benda tajam, dan semua barang yang biodegradable.

Contoh sampah yang bisa digunakan untuk eco-batu bata (sumber: merdeka.com)
Kenapa tidak boleh pakai barang biodegradable? Karena jika isian sampah plastik di dalam botol terurai, maka botol akan kopong dan tidak kokoh lagi seperti batu bata. Bisa-bisa rumah atau karya yang kamu bikin malah roboh, GenK. Maka dari itu kamu perlu menyeleksi sampah sebelum dimasukkan ke dalam botol. Tips: Tidak hanya botol yang kering, tetapi sampahnya juga harus kering. Ini bertujuan untuk meminimalisasi terjadi perkembangan bakteri di dalam botol.
Step 4 – Menggunting sampah plastik
Langkah berikutnya yang mesti kamu lakukan adalah menggunting sampah menjadi ukuran yang lebih kecil. Misalnya kamu menggunakan bungkus plastik bekas detergen. Gunting bungkus tersebut sampai bentuknya kecil-kecil. Supaya saat dimasukkan ke dalam botol bisa lebih padat dan tidak menyisakan ruang.
Step 5 – Masukkan sampah ke dalam botol
Sekarang saatnya memasukkan sampah yang sudah dipotong-potong ke dalam botol. Gunakan bantuan tongkat kayu untuk memadatkan sampah dan sampah masuk secara merata sampai ke rongga terkecil di botol. Tekan terus sampai benar-benar padat.

Contoh eco-batu bata yang padat (sumber: arghshitechcureproject.com)
Kenapa sih harus padat? Ini ada alasannya kok, GenK. Ecobrick adalah benda yang nantinya akan menopang banyak benda di atasnya. Jadi, harus tetap kokoh dan tidak mudah penyok. Sebuah eco-batu bata akan dikatakan kokoh kalau sudah tidak ada bunyi angin saat ditekan. Jika seandainya sudah selesai, tutup corong botol dengan erat. Pastikan tidak ada angin yang masuk.
Tips:
- Sebelum memasukkan sampah ke dalam botol, bagian dasar diisi dulu dengan soft plastic yang sudah digunting atau dicacah sampai halus. Ini karena bagian dasar adalah pondasi terkuat batu bata ramah lingkungan.
- Gunakan plastik berwarna untuk di bagian dasar isian botol agar ada tampilannya lebih menarik.
Step 6 – Cat bagian luar botol
Tahap ini bisa menjadi pilihanmu saat membuat eco-batu bata yang bagian luarnya tidak dilapisi dengan semen. Kamu bisa menggunakan cat akrilik warna-warni untuk membuat tampilan botol lebih menarik.Diamkan sampai cat benar-benar mengering. Eco-batu bata buatanmu sudah bisa digunakan, GenK.
Barang Kerajinan dari Ecobrick
Mudah banget kan cara membuat ecobrick? Kalau botol-botol eco-batu bata sudah terkumpul banyak, kamu menjualnya ke pengumpul. Lumayan banget! Selain dijual ke pengumpul, kamu juga bisa membuat barang kerajinan yang punya nilai jual loh. Ada beberapa bentuk kerajinan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contohnya, GenK!
-
Kursi
Selain rumah, batu bata ramah lingkungan ini bisa kamu gunakan untuk membuat kursi. Siapa sangka, tumpukan sampah yang dimasukkan ke dalam botol bisa digunakan untuk membuat furnitur. Kalau biasanya kursi terbuat dari kayu atau besi, lain halnya dengan kursi yang satu ini.

Contoh kursi dari batu bata ramah lingkungan (sumber: menara62.com)
Berikut adalah cara membuat kursi dari ecobrick:
- Rekatkan botol satu dengan botol lainnya menggunakan isolasi, tali rapiah, atau juga bisa menggunakan lem dengan daya rekat tinggi.
- Banyaknya eco-batu bata bisa disesuaikan dengan ukuran kursi yang kalian inginkan.
- Kalau sudah diikat, kerangka kursi yang sudah diikat kemudian diberi busa agar tidak sakit saat kamu duduk di atasnya. Ikat juga dengan tali atau rekatkan dengan lem.
- Tutup semua permukaan kerangka kursi dengan menggunakan kain bekas. Tujuannya supaya tampilan lebih menarik, GenK.
- Kursi buatanmu sudah jadi deh.
-
Meja
Kamu juga bisa membuat meja dari batu bata ramah lingkungan. Caranya hampir sama dengan proses pembuatan kursi yang sudah kami sebutkan di atas. Hanya saja kalau kursi menggunakan busa, kalau meja menggunakan kaca atau papan kayu.

Contoh meja dari batu bata ramah lingkungan (sumber: s40local.co.uk)
Untuk bentuk kaca dan papan, kamu bisa membuat model persegi, persegi panjang, atau bulat. Kreasikan sekreatif mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Lumayan banget kalau bisa dijual, GenK. Oh iya, karena bagian luar eco-batu bata tidak ditutup dengan kain, kamu bisa mewarnainya dengan cat akrilik. Pilih warna yang senada dengan ruanganmu.
-
Rak
Berikutnya adalah rak buku unik yang dibuat dari batu bata ramah lingkungan. Berikut adalah cara pembuatannya, GenK!
- Tentukan posisi rak, karena posisi akan berpengaruh pada ukuran rak yang akan kamu buat.
- Merancang bentuk rak. Di sini kami akan memberi contoh pembuatan rak dari kayu dan eco-batu bata.
- Buat kerangka kayu. Misal ingin membuat rak 3 tingkat. Gunakan meteran, pensil, gergaji, bor listrik, dan paku untuk menyelesaikan step ini.
- Susun batu bata ramah lingkungan di setiap tingkatan rak. Gunanya sebagai alas agar kuat menahan beban.
- Sebagai polesan akhir, warnai permukaan rak agar terlihat lebih menarik dan rapi.
- Rak buatanmu dari batu batu bata ramah lingkungan sudah jadi deh!
-
Hiasan Lampu
Ternyata eco-batu bata juga bisa disulap menjadi hiasan lampu loh. Cocok banget buat kamu yang suka mendekorasi ruangan.

Contoh dekorasi dari eko-batu bata (sumber: aquarium.co.za)
Di sini ecobrick tidak hanya digunakan mentah-mentah, tetapi juga dihias dengan lampu Tumblr yang kekinian. Mau coba? Kami punya cara sederhananya, GenK!
- Buatlah eco-batu bata.
- Jika sudah jadi, letakkan di tempat yang tidak terlalu jauh dari stop kontak.
- Lilitkan lampu Tumblr kekinian di bagian badan eco-batu bata. Rekatkan dengan isolasi bening.
- Nyalakan lampu.
- Jadi deh! Simpel banget kan, GenK?
Sekarang kamu jadi tahu bahwa ecobrick adalah teknologi baru yang bisa digunakan untuk menyelamatkan lingkungan. Kalau ingin sebuah perubahan besar, mulai aja dulu dari diri sendiri. Yuk bikin ecobrick
1 Comment