
Influencer marketing bisa efektif banget buat pemasaran brand. Menurut hasil survei Influencer Marketing Hub, setiap responden yang disurvei itu dapetin keuntungan $7,65 untuk $1 yang mereka bayarkan buat influencer marketing. Hal tersebut nggak terlepas dari audience yang autentik di media sosial, dan inilah pentingnya kamu mengenal yang namanya fake follower.
Ada Banyak Fake Follower yang Merugikan

Sumber Gambar : hubspot.com
Kalau promosi di media sosial, salah satu cara terbaik dan paling efektif adalah pakai influencer marketing. Soalnya influencer ini bisa menggerakkan orang-orang buat membeli produkmu.
Influencer bakal memengaruhi orang-orang, mendapat respect dari mereka, dan akhirnya menggerakkan mereka buat ambil tindakan seperti misalnya beli produk kamu.
Tapi, kamu perlu hati-hati soalnya nggak semua influencer punya follower asli. Nggak sedikit yang pakai fake followers buat meramaikan akun mereka.
Bayangkan kalau kamu udah keluar bujet gede buat bayar influencer yang ternyata follower mereka itu palsu. Berarti produk kamu dipromosikan ke siapa? Nggak ada, kan. Karena, follower dari influencer tersebut aslinya nggak sebanyak itu.
Alasan Orang Beli Follower

Sumber Gambar : exrush.com
Orang-orang mengira kalau faktor paling penting yang bikin media sosial sukses adalah jumlah follower. Jadi, mereka ambil jalan pintas aja dengan membeli followers. Menurutnya, jumlah follower menunjukkan popularitas seseorang.
Sebenarnya nggak gitu, loh. Soalnya seseorang nggak akan bisa jadi influencer kalau nggak bisa memberi influence ke orang-orang, iya kan. Jadi, memang harus bisa bikin postingan menarik sesuai topik yang diminati dan dapetin follower secara organik, satu per satu.
Ciri-Ciri Fake Follower Instagram

Sumber Gambar : littlepalmcreative.com.au
Sekarang udah cukup paham, ya, tentang fake follower dan kenapa ada orang-orang yang beli follower palsu ini. Sebelum kamu menggandeng influencer buat diajak bekerja sama, pastikan betul kalau followers mereka itu asli.
Berikut cara mengenali fake follower khususnya di akun Instagram:
-
Akun Tersebut Punya Jumlah Follower yang Janggal
Influencer yang bagus biasanya punya engagement rate 1,5-3% dari follower mereka. Jadi, misalnya, ada 100.000 follower, maka rata-rata postingannya mendapat 1.500-3.000 likes dan komentar. Kalau engagement rate-nya sampai 10 persen lebih atau kurang dari 1 persen, berarti patut dicurigai.
2. Banyak Aktivitas Lalu Tiba-Tiba Nggak Ada Sama Sekali
Sering ada yang bikin bot yang mem-follow ratusan atau ribuan orang dalam sekejap. Begitu udah banyak yang di-follow, bot bakal berhenti. Influencer yang asli nggak bakal pakai bot dan jumlah follower-nya tumbuh dengan stabil, jadi nggak tiba-tiba langsung punya banyak follower dalam sehari.
3. Profil Kosong, Tersembunyi, atau Copy-an
Orang-orang yang punya akun palsu biasanya nggak mau susah-susah bikin bio. Kadang bio di profilnya dibiarkan kosong atau cuma diisi informasi seminimal mungkin. Bahkan, kadang profilnya di-setting privat. Jadi, kalau ada influencer yang punya profil benar-benar kosong, kamu patut curiga.
4. Komentar Spam, Nggak Relevan dan Nggak Jelas

Sumber Gambar : kompas.com
Akun bot yang lebih pintar biasanya bikin komentar yang sepertinya kelihatan real. Nah, masalahnya, komentar tersebut terlalu sama dan berulang serta nggak bervariasi. Misalnya, ada sebuah akun yang terus aja berkomentar sama, seperti “fotonya bagus” atau “semangat kak”.
Memang komentarnya seperti nyata, dan seakan menunjukkan engagement, tapi nggak ada value-nya dan nggak berpotensi buat influencer tersebut untuk mempromosikan produk ke mereka. Iya, kan.
Nah, jadi itu tadi sekilas tentang fake follower dan gimana cara mengenalinya. Dengan begitu, kamu bisa lebih aware terutama saat mau menggandeng influencer.