
Step 3 – Mencari footage yang asli

Data-data untuk footage (sumber: documentarycameras.com)
Film dokumenter menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya. Menyelipkan footage sebagai aset pendukung film merupakan nilai plus loh. Namun kamu juga perlu memastikan kembali apakah footage yang kamu temukan sudah pasti valid atau belum. Umumnya, footage yang dimasukkan ke dalam film jenis dokumenter adalah foto, video, atau musik.
Step 4 – Persiapan tim
Ada berapa orang di dalam satu tim produksi? Siapa yang nanti mendapat bagian merekam? Siapa nanti yang mengurus perizinan syuting? Sebelum mulai syuting, semua hal harus dipersiapkan dengan matang. Karena peristiwa yang kamu rekam saat syuting nanti tidak bisa retake seperti film fiksi. Usahakan semuanya sudah siap untuk meminimalisasi terjadi gagal take, salah satunya adalah dengan cara membuat shot list meskipun nantinya akan sangat mungkin terjadi perombakan shot list besar-besaran di proses editing.
Step 5 – Kamera selalu stand-by

Ilustrasi proses syuting (sumber: 4vientos.net)
Ingatlah bahwa peristiwa yang sudah terjadi tidak dapat diulang lagi. Sebaiknya kameramu dibiarkan dalam kondisi stand-by, agar kamu tidak ketinggalan setiap momen penting yang sedang berlangsung. Kami juga menyarankan untuk membawa memory card dan baterai cadangan agar proses syuting tetap aman terkendali.
Itu dia penjelasan singkat seputar film dokumenter. Semoga bisa membantu kamu untuk lebih paham informasi umum seputar jenis film yang satu ini yah. Selamat mencoba.