Apakah kamu mengenal seseorang atau mungkin dirimu sendiri takut dengan jenis hewan tertentu? Bukan takut sembarangan, tapi sudah sampai cemas dan beneran gak bisa berhadapan dengan hewan tersebut alias fobia. Nah, beberapa fobia hewan yang paling umum ditemui bisa kamu simak ulasannya di sini!
1. Entomofobia
Sumber: pexes.com
Entomofobia adalah rasa ketakutan yang ekstrim dan terus-menerus terjadi terhadap serangga. Kondisi inilah yang disebut dengan fobia hewan spesifik, yaitu fobia yang berfokus pada objek tertentu. Fobia serangga adalah salah satu jenis fobia spesifik yang paling umum. Jenis fobia ini menyebabkan kecemasan yang signifikan. Bagi sebagian orang, kecemasan itu dapat melumpuhkan dan mengganggu kegiatan sehari-hari mereka. Tidak seperti rasa takut atau tidak suka serangga, seseorang dengan entomofobia memiliki ketakutan yang irasional terhadap diri mereka.
Orang dewasa dengan fobia sebenarnya memahami irasionalitas pada diri mereka akan rasa takut berlebihan yang sebetulnya tidak menimbulkan bahaya nyata. Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan fobia spesifik. Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko termasuk faktor usia. Sebagian besar fobia berkembang di masa kanak-kanak, meskipun mungkin dapat berkembang pada masa dewasa. Menurut Mayo Clinic, temperamen juga dapat membuat Anda lebih mungkin terserang fobia, seperti menjadi lebih negatif atau sensitif.
2. Ailurofobia
Sumber: pexes.com
Kucing merupakan hewan lucu yang disukai banyak orang, namun tidak dengan orang dengan fobia kucing alias ailurofobia. Bagi orang yang menyukai kucing, bahkan menjadikan dirinya pengoleksi atau masuk dalam komunitas pecinta kucing. Namun menurut orang dengan ailurofobia kucing mungkin hewan yang menakutkan dan berbagai macam imajinasi menakutkan terkait kucing selalu muncul dipikiran mereka saat melihatnya.
Berada di sekitar kucing merupakan keadaan yang tidak menyenangkan bagi orang dengan fobia kucing. Keadaan fobia hewan ini cukup mengganggu aktivitas, karena kucing sendiri merupakan hewan liar yang bebas dan ada dimana- mana sehingga tidak mungkin untuk tidak bertemu kucing di jalanan. Berbagai respon tingkah laku tak terkendali bisa terjadi sebagai respon spontan atas ketakutan yang dirasakan. Ketakutan pada kucing membuat penderita mengimajinasikan keberadaan kucing setiap saat, sehingga hidupnya tidak begitu tenang dan berada dalam mode siaga ketika berada di luar rumah.
