Fotografi

Food Photography Tips – Part 1. Perlengkapan Kamera

food photography

Pernah melihat foto makanan yang menggiurkan? Ini namanya food photography. Di sini kami bakal membahas tentang tips food photography dari segi perlengkapan kameranya.

Food photography memang punya daya tarik tersendiri. Bagaimana tidak, perutmu bisa keroncongan hanya karena melihat foto makanan loh. Ini bukan sembarang foto, GenK, ada tekniknya masing-masing sampai akhirnya bisa menciptakan foto makanan yang menarik.

Di artikel kali ini kami akan membahas tentang perlengkapan kamera yang digunakan untuk membuat food photography. Buat kamu yang tertarik, jangan sampai lewatkan informasi berikut ini. Yuk kita simak sama-sama! 😁

Perlengkapan Kamera untuk Food Photography

Ini dia beberapa perlengkapan kamera yang umumnya digunakan untuk membuat food photography:

1. Pemilihan kamera untuk memotret makanan

food photography 1

Perlengkapan kamera (sumber: pexels.com)

Saat membuat food photography, sebenarnya kamu tidak membutuhkan kamera yang mahal untuk memotret, yang penting adalah bagaimana cara kamu menggunakan peralatan tersebut.  Ingatlah bahwa nomor satu adalah kenyamanan. Semakin kamu menguasai alat-alatnya, hasilnya pun akan semakin cetar, GenK.

Tips dari kami, gunakanlah pengaturan manual agar kamu bisa mengambil kontrol penuh atas exposure dan focal length

Kalau masih bimbang mau pilih kamera DSLR Nikon atau Canon, sebenarnya kedua merek kamera tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kami menyarankan kamu menggunakan jenis kamera yang sekiranya cocok dengan budget-mu. Karena pada dasarnya yang lebih berpengaruh untuk food photography adalah pemilihan lensa daripada body kamera itu sendiri. 😄

2. Gunakan lensa makro atau lensa fixed

Ada dua jenis lensa kamera yang disarankan untuk food photography, yaitu lensa makro dan lensa fixed. Masing-masing lensa kamera tersebut dirasa memiliki kriteria yang pas untuk memotret makanan, karena inti utama dari visual food photography adalah tekstur dan warna makanan.

food photography 2

Lensa makro (sumber: the-digital-picture.com)

Kami mulai dari jenis lensa yang pertama, lensa makro adalah lensa yang digunakan untuk memotret objek dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail fokus yang tinggi tanpa harus menggunakan alat pembesar pada objek utama foto. 

Lensa yang satu ini sangat cocok untuk menampilkan detail meskipun objeknya yang berukuran kecil. Ini bisa terjadi karena lensa makro memiliki rasio 1:1 yang menyebabkan besar gambar saat memotret akan sama dengan ukuran objek yang asli. 

food photography 3

Lensa fixed (sumber: shop.usa.canon.com)

Berikutnya kami akan membahas tentang lensa fixed. Sesuai dengan namanya, lensa fix adalah lensa yang focal length-nya tidak bisa diubah-ubah, misalnya saat kamu ingin memperbesar atau memperlebar jarak jangkauan objek yang ingin di foto. Berarti cara mengakalinya adalah dengan melakukan zoom manual alias maju-mundur dengan badanmu sendiri.

3. Gunakan tripod agar stabil

Perlengkapan foto yang berikutnya adalah tripod. Sebenarnya alat ini menjadi food photography tips yang opsional, tetapi gunakanlah tripod untuk memastikan agar hasil fotomu berkualitas tinggi.

Sah-sah saja jika kamu memotret dengan teknik handheld, akan tetapi dalam kasus food photography, sebaiknya gunakan tripod untuk menghindari adanya gambar yang shaky dan memudahkan kamu saat pengambilan gambar. 😊

Selain itu, kamu juga jadi lebih leluasa saat mengatur presets kamera. Mau zoom in, mengganti exposure, dan lain sebagainya tidak perlu mengubah posisi terlebih dahulu, GenK.

Tips: Pilihlah tripod yang kokoh di bagian tumpuan kakinya. Kemudian perhatikan juga bagian leveling instruments guna memastikan posisi tripod sudah stabil sebelum mulai memotret makanan.

4. Perhatikan teknik pencahayaan

food photography 4

Pencahayaan di studio (sumber: pexels.com)

Lighting atau pencahayaan merupakan salah satu aspek terpenting di dalam fotografi. Terdapat 3 jenis sumber cahaya yang bisa kamu gunakan untuk membuat food photography:

  • Available light, merupakan cahaya yang sudah tersedia secara alami, misalnya seperti matahari, lampu kota, dan lampu ruangan. Akan tetapi sebagai fotografer tentunya tidak bisa mengatur arah dan kuantitas cahaya yang masuk karena di luar kendalimu.
  • Artificial light, merupakan cahaya yang sengaja dibuat untuk memaksimalkan kualitas foto. Misalnya kamu kekurangan cahaya, kamu bisa menambahkan artificial light untuk menambah cahaya. Contoh dari sumber cahaya yang satu ini adalah lampu studio, flash, senter, dan lain sebagainya.
  • Mix light, merupakan gabungan antara available dan artificial light. Terkadang cahaya alami tidak cukup atau kurang memuaskan, sehingga kamu memerlukan lampu tambahan. 

Setiap jenis sumber cahaya yang kamu pilih akan mempengaruhi hasil foto loh. Untuk menyaring intensitas cahaya alami yang masuk, gunakan diffuser agar cahaya tidak langsung masuk. Ini sangat berguna jika kamu hanya ingin menggunakan sedikit cahaya alami (soft light) untuk memberikan dimensi yang lebih mendalam.

5. Bird eye menjadi langganan fotografer makanan 

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, di mana tempat kamu meletakkan kamera otomatis akan mempengaruhi pencahayaan. Ada beberapa jenis pencahayaan, yaitu front light, back light, side light, dan lain-lain. Kalau posisi kameranya berubah, berarti arah cahaya pun perlu diatur ulang, GenK. 🤔

food photography 5

Food photography (sumber: pexels.com)

Dalam food photography, kami menyarankan kamu untuk mengambil gambar dari depan atau atas (bird eye). Mengapa demikian? Karena angle ini diibaratkan sebagai posisi mata saat melihat makanan di meja. Ini pula yang menjadi salah satu faktor terjadinya visual hunger

Kalau kamu penasaran tentang visual hunger, kamu bisa membacanya lebih lanjut tentang kenapa seseorang bisa lapar mata ketika melihat foto makanan di artikel yang sudah pernah kami tulis sebelumnya.

Akan tetapi pemilihan angle makanan terbilang rumit, diperlukan kreativitas saat menentukan arahnya. Hal ini juga bergantung dengan bentuk makanan, kamu dituntut untuk bisa menonjolkan sisi terunik dari makanan tersebut. Namun, jika bird eye dirasa tidak mampu menonjolkan sisi tersebut, kamu bisa memilih angle lain yang dirasa lebih cocok.

Tips: Perbanyak uji coba atau tes pengambilan gambar. Coba potret dari segala sisi yang memungkinkan. Dengan mempraktikkan langsung seperti itu, kamu jadi tahu manakah sisi yang paling menarik untuk ditampilkan di dalam foto makanan.


Itu dia tips food photography untuk perlengkapan kamera. Eits tapi tidak hanya sampai di sini saja, karena tips foto makanan akan masih berlanjut, GenK. Di artikel berikutnya kami akan membahas tentang komposisi foto di food photography. Yuk lanjut!

Polling

About author

Related posts
Fotografi

Snack Contents untuk Menarik Audiens, Bagaimana Cara Membuatnya?

Fotografi

Fine-art Photography, Apa yang Membuatnya Berbeda?

Fotografi

Ini Dia 5 Perbedaan Commercial dan Editorial Photography

Fotografi

Frame Within a Frame dalam Fotografi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *