
Tidak hanya jago menggambar, tetapi kamu juga harus memahami bagaimana format yang benar untuk publish karya webtoon di internet. Sayang banget kan kalau gambar yang kamu buat semalam suntuk malah kurang oke saat dibaca lewat layar ponsel, laptop, atau komputer. Sebagai kreator webtoon kamu wajib banget mengetahui format gambar yang tepat sebelum mengunggahnya ke internet. Berikut adalah hal-hal yang harus kamu perhatikan soal format webtoon. Yuk kita simak sama-sama!
1. Tentukan Media Gambar

Gambar pen tablet (sumber: pexels.com)
Digital atau manual? Pemilihan teknik gambar dan media menjadi dua hal yang sangat penting. Setiap media yang digunakan tentu akan berbeda pula cara pengerjaannya. Misalnya kamu memilih untuk membuat sketsa gambar dengan teknik digital, berarti yang kamu butuhkan adalah PC, laptop, atau tablet sebagai media gambar, serta pen tablet sebagai alat untuk menggambar digital. Sedangkan jika kamu memilih teknik manual, berarti kamu membutuhkan kertas sebagai media gambar, pensil atau spidol sebagai alat gambar, dan tinta atau cat lainnya untuk mewarnai.
2. Perbedaan Panel Setiap Jenis Komik

Contoh panel webtoon (sumber: vainia.weebly.com)
Tahukah kamu kalau setiap jenis komik memiliki panel yang berbeda-beda? Panel komik berfungsi sebagai ketentuan tata letak gambar dan mempermudah pembaca guna mengetahui ke mana jalannya alur cerita. Berikut adalah beberapa jenis komik beserta panelnya:
- Komik, menggunakan pola baca panel dari kiri ke kanan.
- Manga, menggunakan pola baca panel dari kanan ke kiri.
- Strip, umumnya memiliki panel yang menyamping atau horizontal.
- Koma, umumnya memiliki panel dari atas ke bawah atau vertikal.
Ini bisa menjadi cara membuat panel webtoon buat kamu yang masih bingung dengan format panelnya. Nah, kalau format webtoon sendiri cenderung menggunakan bentuk vertikal. Keuntungan menggunakan format ini yaitu pembaca jadi tidak perlu melakukan zoom in pada gambar dan tinggal scroll layar saja deh. Kalau dipikir-pikir, format ini menjadi pilihan yang terbaik untuk komik digital.
3. Memahami Ukuran Kertas Komik
Baik komik atau manga memiliki ukuran kertas yang berbeda-beda. Akan tetapi ukuran ini tidak mengikat kok, karena bisa kamu sesuaikan dengan hasil akhir yang kamu inginkan. Berikut adalah ukuran kertas untuk komik dan manga:
Ukuran Kertas Komik | |
Standard | 279 x 431 mm |
Fan | 228 x 304 mm |
178 x 266 mm | |
Ukuran Kertas Manga | |
Professional Standard | B4 = 250 x 353 mm |
Fan-made | A4 = 210 x 297 mm |
140 x 197 mm |
4. Buat Margin

Contoh margin komik (sumber: fcapgroup.com)
Cara membuat webtoon yang berikutnya adalah dengan membuat margin kertas. Gunanya supaya bagian safe area tidak ikut terpotong saat pengeditan gambar. Ini dia jenis-jenis margin yang mesti kamu tahu untuk membuat webtoon.
- Bleed Area, bagian kertas yang akan dipotong saat kertas di print.
- Trim Section, bagian yang ada di antara bleed area dengan safe area.
- Safe Area, area ini tidak akan digunting karena merupakan workspace kamu untuk menggambar karakter, background, bubble text, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula yang namanya splash page yang merupakan gambar dengan format full screen tanpa pembatas di bagian pinggir kertas. Nah, aturan margin kertas ini juga bisa kamu terapkan sebagai salah satu tips print desain supaya tidak ada bagian yang terpotong.
5. Resolusi Gambar

Saat menggambar webtoon (sumber: agape.school)
Nah, yang terakhir adalah soal resolusi gambar yang tepat untuk mengunggah gambar webtoon. Tips dari kami, gunakan 300 dpi (dots per inch) untuk menghindari gambar yang ngeblur. Mungkin saat kamu menggambar dengan 72 dpi akan terlihat besar, padahal ketika hendak dicetak, gambarnya akan lebih kecil daripada 300 dpi.
Format webtoon yang sudah kami bagikan di atas bisa langsung kamu terapkan ketika menggambar. Jika sudah paham bagaimana aturan formatnya, berarti sekarang saatnya lanjut ke cara upload webtoon sendiri sebelum benar-benar mengunggah karyamu ke internet. Dijamin mudah dan tidak pakai repot.