
Menggunakan frame within a frame atau bingkai di dalam bingkai adalah cara yang baik untuk menarik perhatian orang pada suatu foto. Teknik ini bisa menambah kedalaman dan rasa pada sebuah foto. Obyek foto pun bisa lebih fokus dan terlihat jelas.
Meski bukan teknik baru, tapi teknik frame within a frame termasuk kurang dimanfaatkan. Padahal ini bisa sangat efektif untuk menjadikan fotomu jadi pusat perhatian. Jadi bagaimana caranya kita menggunakan teknik ini supaya bisa menghasilkan komposisi keren?
Jenis Frame Within a Frame
Sumber Gambar : blogspot.com
Pada dasarnya, metode ini terbagi menjadi 2, yaitu foreground framing dan background framing. Foreground framing adalah cara yang paling simpel. Bentuk bingkainya ada di pinggir luar foto, sehingga seolah-olah “bingkai” akan memegang keseluruhan objek foto kamu.
Sedangkan background framing bentuk bingkainya ada jauh di dalam foto, bukan di pinggir paling luar. Teknik ini memang lebih kompleks. Jadi untuk menciptakan hasil foto seperti ini, seorang fotografer harus memperhatikan dengan baik dulu. Apa yang bisa dijadikan bingkai dan apa yang tidak. Biasanya, hasilnya makin bagus kalau kita makin banyak berlatih.
Fungsi Frame Within a Frame

Sumber Gambar : Pinterest
Sebenarnya apa saja fungsi metode frame within frame pada sebuah foto?
1. Menambah Depth
Metode frame within frame bisa menambahkan depth atau kedalaman pada foto. Kita bisa mengaksentuasi objek utama dengan teknik ini. Disarankan untuk menggunakan bingkai yang berlapis supaya hasilnya lebih “dalam” dan hasil foto jadi terlihat sangat artistik. Tapi ini tentu tergantung dari lokasi kita mengambil foto juga.
2. Menciptakan Jalur

Sumber Gambar : Reddit
Jalur dalam foto umumnya tercipta kalau kita menggunakan metode background framing. Jadi di dalam foto ada bingkai kecil yang mengarahkan mata kita pada suatu objek. Inilah yang dimaksud dengan jalur, yaitu jalur yang mengarahkan mata orang yang melihat ke objek utama foto.
Teknik background framing ini jumlah bingkainya bisa hanya satu saja, tapi ada juga yang berlapis bingkainya. Biasanya, bingkai yang berulang akan semakin terlihat kabur seiring dengan makin jauhnya jarak. Ini adalah cara agar mata kita tertarik ke satu titik. Biasanya objek akan terlihat lebih jelas dibandingkan sekelilingnya.
3. Menemukan Eksposur yang Tepat
Kamera pada umumnya bekerja dengan cara fokus pada cahaya yang paling terang di suatu lokasi. Jadi kalau kita menggunakan frame within frame, objek yang dijadikan bingkai mungkin bakal terlihat kurang terang. Foto kita dengan sendirinya bisa terlihat sangat kreatif, karena seolah ada gradasi cahaya yang keren. Tapi hati-hati kalau ini bukan tampilan yang ingin kamu kejar.
Dalam dunia fotografi, ada perbedaan yang jelas antara area foto yang sangat terang dan kurang terang. Sering kali kita tidak bisa memperbaiki cahaya secara manual, jadi mau tak mau harus diedit lagi dengan Photoshop. Jadi untuk menemukan eksposur yang tepat, sebaiknya kamera diatur ke mode manual saja. Setelah itu, temukan eksposur yang paling bikin kamu nyaman.
4. Menjadikan Bingkai Sejajar dengan Objek

Sumber Gambar : Pinterest
Mungkin saja, bingkai yang kita temukan di lokasi foto sama menariknya dengan objek utama. Kalau ini yang terjadi, maka sebaiknya jadikan bingkai sejajar posisinya dengan foto. Jadi bukan hanya sekedar pemanis saja. Misalnya mengambil pemandangan dari sebuah gedung tua yang bersejarah dengan arsitektur yang cantik. Jendela gedung itu bisa jadi bingkai yang sama menariknya dengan pemandangan di luar.