
Para pengembang video games sudah mulai mencari titik temu solusi antara kesehatan mental dan video games. Belakangan, muncul deretan video games yang berupaya memunculkan mental health awareness sebagai bagian dari plot. Berikut ini beberapa di antaranya!
Selama ini, ada kekhawatiran bahwa video games dapat mengganggu kesehatan mental. Efek kecanduan dari bermain game dapat menyebabkan pemainnya kesulitan mengatur dan menjalankan ritme hidup sehari-hari. Selain itu, pemain juga kesulitan menjaga kesehatan fisik dan psikologis, termasuk mengatur emosi.
Kasus-kasus kecanduan video game beserta penelitian para ahli atas kasus ini membuat WHO menetapkan gaming disorder ke dalam 11th Revision of the International Classification Disease (ICD-11) pada pertengahan 2018.
Apa itu Gaming Disorder?
Gaming disorder didefinisikan sebagai pola perilaku bermain video games atau digital games yang ditandai dengan ketidakmampuan pemainnya untuk mengontrol diri karena bermain.
Ketidakmampuan ini termasuk memilih bermain games ketimbang mendahulukan rutinitas hidup dan tugas sehari-hari, dan meningkatkan durasi permainan dari hari ke hari sampai-sampai abai pada kesehatan tubuh dan mental. Parah banget kan?
Pola perilaku ini baru dapat didiagnosis sebagai gaming disorder apabila menunjukkan efek negatif parah, misalnya mengganggu pemainnya untuk melakukan aktivitas personal dalam lingkup pendidikan, sosial, pekerjaan, atau berinteraksi dengan teman dan keluarga selama setidaknya 12 bulan.
Berseberangan dengan WHO, sejumlah penelitian menemukan bahwa gaming disorder hanya menjangkiti sebagian kecil orang yang bermain video games. Penelitian Andy Przybylz, Direktur Riset Oxford Internet Institute, adalah satunya.
Studi Andy menemukan bahwa hanya 0.3% gamers yang mengalami masalah dalam mengontrol durasi bermain games sehari-hari. Jika video gaming benar-benar membuat candu, menurutnya akan jauh lebih banyak persentase “korban” yang membutuhkan klinik rehabilitasi.
Di sisi lain, studi ini menemukan perilaku agresif memang bisa muncul ketika gamers kehilangan kontrol atas permainan. Contohnya, game design atau control features yang terasa mengganggu jalannya permainan bisa memicu emosi negatif dan perilaku agresif para gamers.