
Sudah pernah mendengar istilah gaslighting? Menurut pengertiannya, gaslighting adalah tindakan brainwashing dan memanipulasi yang biasa terjadi sehari-hari. Orang yang melakukannya disebut dengan gaslighter. Tujuan dari seorang gaslighter adalah membuat korbannya meragukan diri mereka sendiri. Gaslighting sama halnya dengan tindakan abusement. Sebab, korban akan mulai merasa kehilangan identitas dan persepsi mereka, sampai-sampai bisa merasa tidak berharga. Bisa dikatakan bahwa gaslighting merupakan bentuk kecenderungan narsisme dan sosiopatik sebab orang yang melakukannya ingin mendapatkan kekuatan, dan merasa mereka berkuasa atas seseorang.
Asal Mula Istilah Gaslighting

sumber: pexels.com
Untuk memahami istilah gaslighting, kamu bisa kembali ke masa lalu di tahun 1930an. Di mana pada saat itu ada sebuah stage play seperti sebuah pertunjukan drama panggung yang berjudul Gaslight. Drama ini menceritakan sosok seorang suami yang mencoba meyakinkan istrinya dan orang-orang lain bahwa sang istri gila. Pria tersebut memanipulasi orang-orang dan lingkungan di sekitar istrinya dengan cara yang sangat halus. Sang suami membuat istrinya percaya bahwa hal-hal yang dilihatnya tidak terjadi, dan bahwa sang istri tidak bisa mengingat suatu hal dengan benar. Di dalam drama tersebut, ada sebuah gaslight yakni sebuah lampu yang bisa menyala dengan gas, di rumah pasangan tersebut. Sang istri berkata bahwa lampu tersebut berkedip dan dia bilang kepada suaminya. Namun, sang suami juga menyebut kalau istrinya cuma membayangkan hal tersebut. Di tahun 1960an, gaslighting menjadi sebuah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan manipulasi atas persepsi seseorang tentang sesuatu yang sebenarnya memang terjadi.
Contoh Tindakan Gaslighting

sumber: pexels.com
Ada tahapan tindakan gaslighting mulai dari yang paling halus sampai intens. Biasanya, gaslighter tidak akan langsung melewati batas saat awal-awal melakukan aksinya. Tindakan ini adalah bentuk abusement secara perlahan dan pada akhirnya akan mengejutkanmu. Berikut contoh tindakan gaslighting:
- Berbohong dan melebih-lebihkan – Gaslighter akan terus mengatakan hal buruk tentangmu untuk membuatmu jadi defensif dan merasa tidak berguna.
- Terus-terusan melakukan gaslighting – Mereka tidak melakukannya hanya sekali karena tidak efektif. Mereka akan melakukannya berkali-kali sampai mereka memegang kendali atas dirimu.
- Terjadi perdebatan tiba-tiba saat gaslighter merasa tidak terima – Mereka akan tiba-tiba marah saat kamu menyebut bahwa mereka berbohong. Mereka bakal menyangkal, menolak habis-habisan.
- Gaslighter akan membuatmu lelah – Sepanjang waktu mereka akan selalu mengatakan hal-hal offensive. Kamu akan merasa down sampai kamu mulai meragukan dirimu sendiri.
- Sifat hubungan kodependen – Codepencendy adalah “ketergantungan emosional atau fisik kepada pasangan.” Kamu akan merasa insecure dan gelisah dalam hubunganmu, karena pasanganmu. Maka dari itu penting untuk mengetahui apakah mereka orang yang independen, kodependen, atau interdependen.
- Gaslighter akan memberikan harapan palsu – Dalam tindakan abusement mereka, kamu akan dimanjakan tapi tidak diperlakukan dengan baik. Ini menciptakan harapan palsu. Namun, kamu tetap selalu berharap kalau semua akan membaik dengan sendirinya.
- Dominasi dan kendali secara total – Bagi mereka yang sudah sangat narsis, tujuan utamanya adalah mendominasi dan mengontrolmu. Saat mereka berhasil, maka mereka akan mengambil keuntungan darimu. Kebohongan mereka akan membuatmu selalu insecure, ragu dan takut.