
Sejarah panjang yang membentang dari peradaban Negeri Tirai Bambu, Cina, memang memiliki sejuta pesona yang tidak ada habisnya. Salah satunya datang dari gaya arsitektur oriental khasnya yang memukau.
Sebagai pusat kebudayaan yang menyimpan banyak cerita, Cina selalu menjadi sumber inspirasi estetika dengan ciri khasnya yang kuat dan unik. Mulai dari seni lukis, musik, tari, hingga gaya arsitektur rumah, semuanya penuh pesona loh, GenK. Bahkan, dalam urusan arsitektur dan interior pemilihan warna, tata letak furnitur, sampai arah bangunan berbudaya Cina, dilakukan dengan menggunakan pertimbangan filosofis.
Di artikel ini, kami akan ajak kamu mengenal lebih jauh oriental design untuk gaya arsitektur rumah khas Negeri Tirai Bambu. Yuk, langsung kita bahas!
Gaya Arsitektur Oriental Design dari Negeri Tirai Bambu

Bangunan Tiantan di Beijing dengan oriental design (sumber: chinadiscovery.com)
Gaya arsitektur oriental design secara umum merujuk pada gaya bangunan yang banyak digunakan di negara-negara Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea, serta beberapa negara di Asia Tenggara hingga India. Meskipun gaya desain di setiap negara punya ciri khasnya masing-masing, ada juga beberapa elemen serupa yang dapat kamu temukan pada setiap gaya arsitektur oriental.
Penggunaan elemen ornamen desain yang estetik akan memanjakan setiap mata yang melihat sudut bangunan. Bahkan, lebih dari sekadar menyajikan tampilan visual yang aduhai, setiap komponen yang digunakan dalam gaya arsitektur oriental punya makna tersirat yang syarat akan nilai.
Gaya arsitektur Cina memiliki ciri khas elemen desain, struktur, dan filosofi kuat yang dapat dengan mudah dikenali. Hal ini tidak lepas dari awal mula kemajuan peradaban Cina pada era imperial, khususnya di zaman Dinasti Tang, yang dianggap sebagai masa-masa keemasan perkembangan budaya, seni, sastra, dan teknologi.
Berawal dari era inilah, arsitektur Cina kemudian mengalami pertumbuhan yang cepat dan masif, serta mampu memberikan pengaruh yang kuat pada gaya arsitektur negeri tetangga seperti Jepang, Korea, Mongolia, dan bahkan merambat ke kawasan Asia Tenggara dan Selatan meliputi Vietnam, Thailand, India, Filipina, hingga Indonesia loh.
Ciri Khas Gaya Arsitektur Cina

Foto struktur arsitektur khas Cina (sumber: cnn.com)
Saat mendengar kata oriental design, komponen-komponen seperti naga, pagoda, warna merah dan emas, lampion, serta atap yang miring ke atas kerap muncul pertama kali dalam pikiran banyak orang. Seluruh komponen tersebut merupakan ciri khas gaya arsitektur Cina.
Fondasi utama yang menjadi karakteristik gaya arsitektur Cina adalah prinsip keseimbangan yang diwujudkan dalam artikulasi dan bentuk simetri bilateral struktur bangunannya. Prinsip keseimbangan di sini merupakan kondisi hubungan yang harmoni antara manusia dan alam, beserta seluruh komponennya.
1. Feng Shui

Feng Shui (sumber: fengshuitoday.com)
Untuk dapat mencapai keseimbangan dalam penyusunan komponen-komponen arsitektur sebuah bangunan, masyarakat Cina biasanya selalu berpatokan pada panduan yang diberikan lewat ilmu Feng Shui.
Feng Shui merupakan salah satu dari lima jenis seni metafisika yang menjadi bagian dari budaya Cina. Penggunaan Feng Shui bertujuan untuk menunjukan penempatan dan penggunaan elemen-elemen yang tepat pada sebuah bangunan demi tercapainya filosofi keseimbangan tadi.
Fitur yang umum dijadikan panduan dari Feng Shui di antaranya terkait dengan penentuan hierarki arah, penekanan pada elemen garis horizontal, serta penyelarasan dengan berbagai komponen kosmologi, mitologi, serta simbol-simbol lainnya.
Di dalam budaya Cina, pembuatan sebuah bangunan, apalagi untuk arsitektur rumah, belum dibilang lengkap dan sempurna tanpa adanya konsultasi dengan ahli feng shui terlebih dahulu, GenK. Tahapan ini perlu dilakukan sebelum konstruksi dimulai untuk memastikan setiap elemen yang dipilih sudah sesuai dan cocok dengan panduan feng shui.
2. Struktur Bangunan

Atap bangunan khas Cina (sumber: pinterest.com)
Layaknya gaya arsitektur lain, tampilan visual struktur bangunan merupakan elemen utama yang paling mudah diamati dan dibedakan. Beberapa karakteristik struktur bangunan dari arsitektur Cina:
- Fondasi. Mayoritas bangunan didirikan dengan berdasarkan jenis fondasi terangkat (elevated foundation) yang disokong oleh tiang-tiang kayu.
- Atap. Ini dia nih elemen bangunan paling ikonik dari gaya arsitektur Cina. Yap, kamu dapat dengan mudah mengetahui desain atapnya yang khas dengan bentuk sudut yang cukup miring dengan peletakan patung seperti naga sebagai simbol keberuntungan di bagian ujungnya.
- Dinding. Istilah nama Negeri Tirai Bambu yang disematkan pada Cina bukan hanya menjadi julukan semata, GenK. Kamu bisa melihat banyaknya penggunaan kayu untuk dijadikan bahan bangunan di banyak struktur arsitektur Cina.
3. Pemanfaatan Ruang

Ilustrasi ruang terbuka dalam arsitektur rumah Cina (sumber: turbosquid.com)
Keunikan lain dalam gaya arsitektur Cina yang menjadikannya berbeda dengan gaya arsitektur lain, khususnya dari western style, adalah penempatan ruang terbuka pada bangunan. Jika umumnya sebuah struktur bangunan akan dikelilingi oleh ruang terbuka, berbeda halnya dengan oriental style yang satu ini.
Ruang terbuka biasanya ditempatkan tepat berada dalam kompleks bangunan itu sendiri, khususnya untuk arsitektur rumah, GenK. Jadi ruang terbuka yang berada di tempat tertutup, atau enclosed open spaces. Bentuk ruang ini terbagi atas
- Courtyard (院): Pemanfaatan halaman terbuka merupakan fitur yang lumrah ditemui di arsitektur Cina, dengan variasi pada jumlah sisinya yang terhubung dengan beranda.
- “Sky well” (天井): Jenis halaman dengan area terbuka yang lebih luas dibanding courtyard (院) biasanya. Paling sering ditemukan di kawasan Cina Selatan.
Gaya arsitektur Cina memang cocok untuk dijadikan referensi bangunan dengan unsur filosofi tinggi, GenK Buat yang ingin mencari inspirasi gaya arsitektur lain, kamu bisa mencoba menyimak artikel kami sebelumnya tentang arsitektur brutalisme.