
Interior Museum – Salah satu tempat tujuan paling populer untuk dikunjungi saat berlibur adalah museum. Museum menjadi tempat wisata yang ideal karena aktivitas yang dapat dilakukan di dalamnya. Sementara pameran dalam museum memberikan eksplorasi informatif dan visual, ternyata terdapat banyak manfaat dalam mengunjungi museum lho! Sederhananya, museum dapat menjadi sarana untuk membantu mengajar, menginspirasi, dan menghubungkan komunitas
Namun, pernahkah kalian menyadari saat berkunjung ke museum, terdapat kesamaan serta nuansa tertentu yang hanya dapat ditemukan pada museum? Ternyata untuk menata sebuah museum, terdapat beberapa hal yang biasa diterapkan oleh kebanyakan museum agar koleksi yang dipamerkan dapat menjadi titik fokus dari keseluruhan museum!
Menciptakan Sirkulasi Satu Arah Sepanjang Museum
Salah satu tujuan dari museum adalah untuk memperkenalkan suatu koleksi kepada pengunjung. Untuk mencapai tujuan ini, maka sistem sirkulasi di sepanjang museum perlu didesain sedemikian rupa agar pengunjung dapat menikmati setiap koleksi tanpa ada yang terlewat.
Salah satu alur sirkulasi yang paling mudah untuk dicapai adalah sirkulasi yang bersifat satu arah, dimana hanya terdapat satu pintu masuk dan satu pintu keluar, untuk mengarahkan pengunjung untuk menyusuri setiap bagian museum.
Tidak hanya itu, pastikan bahwa pengunjung dapat dengan mudah menyusuri museum. Peletakan penunjuk arah yang jelas perlu dilakukan agar pengunjung tidak sampai tersesat dan kebingungan saat mencari arah dalam museum. Tanda penunjuk arah atau wayfinding sebaiknya diletakkan di titik-titik dan ketinggian yang mudah terlihat seperti pada persimpangan atau ujung ruangan.
Menggunakan Desain Grafis untuk Menciptakan Fokus dan Minat
Unsur grafis pada sebuah museum memiliki peran yang sama pentingnya dengan koleksi dalam museum itu sendiri. Sebuah museum tanpa desain grafis yang mendukung akan menciptakan nuansa museum yang terkesan monoton dan kurang menarik.
Lebih dari itu, kegunaan unsur grafis dalam museum adalah sebagai alat komunikasi antara museum dengan pengunjung. Sebuah koleksi tanpa adanya informasi maupun penjelasan apapun akan membuat koleksi museum sebatas sebuah pajangan.
Untuk menghindari terjadinya hal ini, maka diperlukan informasi tentang koleksi dalam bentuk grafis sebagai metode identitas koleksi.
Selain itu, unsur grafis dalam museum juga dapat menjadi sarana untuk menciptakan pengalaman tertentu pada area museum, seperti menciptakan zona luar angkasa dengan menciptakan desain grafis yang berhubungan dengan planet, bintang-bintang dan lain-lain.
Membagi Museum Menjadi Zona yang Berbeda
Untuk menghindari pengalaman yang monoton pada museum, maka museum dapat dibagi menjadi beberapa zona sehingga pengunjung seolah-olah sedang berada di tempat yang berbeda walaupun tetap dalam area yang sama.
Penciptaan zona yang baik dapat dicapai dengan membedakan satu zona dengan zona yang lain dengan permainan warna, material,bentuk dan pencahayaan pada lantai, dinding dan plafon museum.
Pastikan bahwa zona yang diciptakan sesuai dengan tema yang ingin disampaikan. Untuk itu, hindari tata ruang museum yang bersifat open floor plan, yaitu dimana sebuah ruangan bersifat terbuka dan tanpa adanya pembatas ruang.
Menyajikan Koleksi dengan Cara yang Menarik
Cara penyajian koleksi pada museum tentu harus disesuaikan dengan koleksi benda yang dipamerkan. Menyajikan koleksi yang bersifat artefak dengan ukuran kecil, tentu berbeda dengan koleksi berukuran besar.
Hal yang harus diperhatikan adalah jarak pandang pengunjung terhadap benda tersebut serta ketinggian koleksi. Apabila benda yang dipajang berukuran kecil seperti perkakas, artefak, atau dokumen maka jarak pandang sebaiknya terletak pada kisaran 30 hingga 90 cm.
Sedangkan benda dengan ukuran besar seperti mesin, lukisan atau kendaraan dapat diletakkan pada jarak 90 hingga 300 cm.
Salah satu cara untuk memperlihatkan benda koleksi dengan baik adalah dengan memastikan bahwa benda yang dipamerkan terletak pada ketinggian pandangan yang sesuai dan nyaman bagi mata manusia yaitu setinggi 150 cm.
Beberapa cara untuk memperlihatkan benda agar terletak pada ketinggian pandangan yang nyaman antara lain adalah dengan menggantung, menempelkan pada dinding, atau meletakkan pada etalase dengan dudukan.
Pencahayaan yang Mendukung
Pencahayaan merupakan aspek penting dalam sebuah ruangan karena bersifat menerangi dan menciptakan suasana. Namun dalam merancang sebuah pencahayaan yang baik terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pencahayaan harus memenuhi berbagai persyaratan antara lain standar spesifikasi, target ekonomi, kondisi konstruksi, dan aspek desain.
Pencahayaan yang baik akan memberikan kegunaan spesifik pada bagian dalam museum seperti menyambut, mengundang, atau menghibur.
Pencahayaan yang ideal akan mampu mengarahkan perhatian pengunjung kepada koleksi yang sedang dipamerkan. Sehingga koleksi akan menjadi focal point dalam ruangan. Jenis pencahayaan ini lebih dikenal dengan accent lighting yaitu pencahayaan yang memfokuskan cahaya pada area atau objek tertentu.
Pencahayaan ini sering digunakan untuk menyoroti karya seni atau artefak. Jenis lampu aksen yang umum termasuk lampu dinding, lampu sorot, lampu tersembunyi, lampu obor, atau lampu track.
Cahaya yang terpancar dari jenis lampu ini bersifat lebih terang dari suasana sekitar sehingga akan menciptakan daya tarik visual pada sebuah ruangan.
Jadi, itulah beberapa tips yang perlu diperhatikan saat mendesain sebuah museum. Menarik bukan? Apakah museum yang pernah kamu kunjungi sudah menerapkan tips-tips di atas? Semoga bermanfaat ya!