
Di antara banyak istilah aneh dan misterius dalam dunia desain, ada satu term yang mungkin kamu sering mendengarnya tapi masih bingung dengan definisi dan penerapannya, yaitu golden ratio. Pastinya, setiap desain yang bagus, terutama logo, selalu memiliki unsur golden rasio di dalamnya. Lantas, apa itu yang dimaksud dengan golden ratio dalam dunia desain logo? Berikut penjelasannya.
Apa yang Dimaksud Golden Ratio?

Sumber Gambar : drukzo.nl
Golden ratio adalah sebuah pembagian segmen menjadi 2 bagian dalam rasio khusus. Rasio yang lebih besar sebanding dengan yang terkecil. Singkatnya, pembagian tersebut terdiri dari 9 bidang yang didasari berdasarkan rasio matematis. Bahkan istilah dari rule of thirds pun berasal dari golden rasio ini.
Nggak hanya di dunia desain saja, golden rasio ini juga dapat diaplikasikan di dunia fotografi atau videografi. Golden ratio ini digunakan sebagai bantuan dalam mode tinjauan langsung dalam jendela bidik atau view findernya. Hanya saja, golden rasio rata-rata hanya bekerja secara teori saja, dengan artian cukup jarang benar-benar diaplikasikan di dunia nyata.
Secara teori, mempelajari dan memahami golden ratio ini sangatlah sulit karena kompleks, tapi berbanding terbalik, metodenya justru cukup mudah. Contohnya saja, kamu bisa meletakkan subjek utama yang nantinya akan menjadi pusat gravitasi dari item-item lain di sekitarnya.
Golden Ratio dalam Dunia Desain Logo

Sumber Gambar : wikimedia.org
Golden ratio mengkombinasikan sudut pandang dari alam, seni dan juga hitung-hitungan matematika yang telah bertahun-tahun digunakan oleh banyak desainer sampai dengan perusahaan, seperti Pablo Picasso sampai dengan Pepsi.
Ketika kamu mendesain sesuatu, terutama logo, maka golden rasio adalah starting point awal yang dapat digunakan. Rasionya mengindikasikan antara perhitungan tata letak, jarak dan juga desainnya itu sendiri. Dan tentunya, hampir semua rasio di golden rasio selalu memiliki pattern dari besar menuju ke objek terkecil.
Salah satu cara termudah dan terbaik dalam mendemonstrasikan hitung-hitungannya adalah ketika kamu ingin membuat logo menggunakan golden ratio, bagilah sebuah garis menjadi dua bagian. Bagian yang terpanjang disebut “A” dan bagian yang sudah terbagi atau yang terpendek disebut “B” serta panjang keseluruhan adalah “A+B.”
“A/B = (A+B)/A”
Kedua garis yang telah dibagi memiliki ukuran yang sama, yaitu 1.618 atau sesuai dengan angka phi. Pembagian menggunakan hitung-hitungan golden ratio ini untuk menciptakan keseimbangan, harmoni dan estetika desain.
Seorang desainer akan selalu berusaha untuk mendapatkan kesempurnaan dalam desainnya dan uniknya adalah sebagian besar karena penggunaan golden ratio di dalam proses pembuatannya. Saat mendesain sebuah logo, selain harus memiliki makna dan unsur yang terkait dengan perusahaan atau brand yang bersangkutan, logo tersebut juga harus mampu menarik perhatian dan menciptakan hubungan dengan orang yang melihatnya dalam waktu lama. Dengan kata lain, sebuah logo yang bagus dengan golden rasio yang tepat, maka dapat membuat orang lain akan mudah mengingatnya dalam jangka waktu lama.
Sebuah logo merupakan titik jangkar yang digunakan oleh perusahaan atau brand untuk berkomunikasi dengan dunia luar, dalam hal ini konsumen dan kompetitor. Desain rumah, pamflet, situs atau hanya sekadar baliho pun dapat berubah-ubah setiap waktu atau mengikuti tren yang sedang naik pada saat itu, tapi nggak dengan logo. Perusahaan atau brand bakal mempertahankan logo tersebut karena merupakan cerminan atau identik dengan mereka.
Ketika sebuah logo diubah, maka tidak dalam progres yang frontal, melainkan sedikit demi sedikit. Contohnya, seperti logo pada Google Chrome yang sudah mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Tapi semua penggunanya tetap akan dapat mengidentifikasi kalau itu adalah logo Google Chrome walaupun sudah mengalami perubahan.
Dan yang dapat membuat logo tersebut tetap dapat melekat di kepala dan mudah diingat oleh semua orang karena proses penggunaannya memakai skema golden ratio.
Selamat mencoba.