Tanggal 1 Desember biasa diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia atau juga dikenal dengan World AIDS Day. Pada momen ini, orang-orang bersatu untuk memerangi HIV. Tujuannya untuk memberi dukungan kepada orang dengan HIV serta mengenang mereka yang meninggal dikarenakan AIDS.
Mengenal HIV dan AIDS
Pita merah simbol peringatan hari AIDS (Sumber: blue.kumparan.com)
Seperti dilansir dari Kumparan yang mengutip laman hiv.gov, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Sehingga ia lebih rentan akan infeksi dan penyakit. Menurut CDC, HIV bisa ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh seseorang dengan HIV.
Contoh melalui hubungan seksual yang nggak memakai pengaman, transfusi darah terkontaminasi, jarum suntik, serta dari ibu ke anak saat masa hamil, bersalin atau menyusui. Namun, kabar baiknya adalah, penularan HIV dari ibu ke janin masuk kategori kasus langka karena adanya kemajuan teknologi pencegahan dan pengobatan HIV. Sedangkan, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah stadium akhir untuk infeksi virus HIV.
HIV AIDS di Indonesia
Peringatan hari AIDS (Sumber: blue.kumparan.com)
Kalau di Indonesia, penyebaran virus HIV disebutkan meningkat dari tahun ke tahun. Pengidap paling utama adalah kelompok remaja berusia antara 15-24 tahun. Dikutip dari Kompas Health, orang dengan HIV rata-rata adalah anak-anak, ibu rumah tangga, remaja dan tenaga kesehatan yang menangani pasien HIV/AIDS.
Jadi, perlu untuk terus dilakukan edukasi bagi tenaga medis, agar mereka selalu memakai perlengkapan saat menangani pasien. Kemudian, deteksi dini melalui tes juga baik untuk mengetahui adanya virus HIV.
Penyebaran paling sering terjadi melalui seks bebas tanpa pelindung seperti kondom. Maka dari itu, untuk mencegahnya adalah dengan cara meningkatkan edukasi ke masyarakat, nggak berganti pasangan, nggak melakukan seks bebas, melakukan vaksin hepatitis A dan B, serta tes untuk mendeteksi virus HIV.
