
Ada banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari orang Jepang. Selain semangat kerja kerasnya tanpa kenal lelah, kedisiplinan tingkat tingginya, kemandirian hingga kekayaan budayanya, mereka juga punya satu konsep yang sudah mendarah dan mendaging di kebudayaan bermasyarakatnya. Adalah ikigai yang jika diterjemahkan memiliki arti: alasan orang untuk ada atau hidup. Entah siapa dan kapan kali pertama istilah ini digunakan.
Pastinya, karena berpegang teguh pada konsep inilah orang-orang Jepang bisa panjang umur dengan semangat penuh hingga usia mencapai lebih dari seratus tahun. Berkat konsep yang telah mengakar ini mereka seperti nggak punya alasan untuk bangun siang. Karena mereka tahu dengan pasti alasan bangun pagi dan apa saja yang harus diselesaikan dalam satu hari itu. Nah, karena inilah mereka bisa gigih dan tekun dalam melanjutkan hidup dengan penuh makna.
Penasaran dengan konsep keren ini dan kepo ingin tahu gimana, sih, caranya biar kita bisa temukan ikigai sendiri? Kuncinya terpentingnya adalah dengan menemukan empat aspek dan menjalaninya secara seimbang agar seluruhnya saling melengkapi.
Kenali Diri dan Temukan Hal yang Kamu Sukai

sumber: makeitgrateful.com
Pada poin ini bisa berarti hobi atau minat yang kalian punya. Akan tetapi bagaimana kalau baru minat dan bakat saja yang kalian temukan? Jangan khawatir, kamu bisa menggabungkan keduanya untuk membentuk passion. Namun jika demikian baru akan membuatmu senang saja tanpa memenuhi aspek yang banyak orang butuhkan dan aspek di mana kamu bisa menerima imbalan atas passion tersebut. Sederhananya ini seperti melakukan hobi kalian. Misalnya untuk kamu yang hobi memasak atau bikin kue dan menikmati hasil masakan kalian untuk diri sendiri.
Hilangkan Perasaan Hampa dengan yang Kamu Bisa dan Kuasai

sumber: bleacherreport.net
Kamu dibayar karena bekerja sesuai dengan apa bakat dan kemampuanmu, disebut juga profesi. Ini memang bisa dijadikan alasan kamu merasa bahagia. Namun tanpa dibarengi dengan aspek yang dibutuhkan banyak orang serta aspek passion alias kecintaan mengenai apa yang kamu lakukan, tetap saja hal ini bikin kamu seolah terasa ‘kosong’. Sebagai contoh, jika kamu adalah pemain basket berbakat yang mendapat bayaran untuk melakukannya, tapi kamu masih ragu dirimu dan orang lain mendapatkan manfaat dari hal itu.