
Commercial dan Editorial Photography adalah 2 gaya yang berbeda, meskipun terkadang perbedaannya ini bisa tumpang tindih. Yang pasti, tujuan keduanya sangat berbeda. Supaya lebih jelas, mari kita pahami satu-persatu.
Apa Itu Commercial Photography?

Sumber Gambar : squarespace.com
Fotografi komersial tujuannya adalah untuk komersial, biasanya ada hubungannya dengan bisnis, jadi hasil foto akan digunakan untuk mendapatkan peningkatan penjualan dan tentu saja pemasukan. Contoh fotografi komersial adalah iklan, brosur, menu, proposal bisnis, dan lain sebagainya. Selama foto yang diambil tujuannya untuk meningkatkan pendapatan, maka ini adalah foto komersial.
Apa Itu Editorial Photography?

Sumber Gambar : youtube.com
Di sisi lain, ada fotografi editorial yang tidak digunakan untuk tujuan menjual. Contohnya adalah foto yang dijadikan pelengkap artikel di koran atau majalah. Foto semacam ini membantu menceritakan apa isi artikel tersebut. Bahkan ada beberapa cerita yang justru dibangun dari sebuah foto. Selain di media, foto editorial juga bisa ada di buku, blog, dan lain sebagainya.
Perbedaan Commercial dan Editorial Photography

Sumber Gambar : stockpack.co
Perbedaan antara commercial dan editorial photography dapat dilihat di bawah ini.
1. Penggunaan Foto
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan foto jelas berbeda. Foto komersial digunakan untuk berjualan, sedangkan foto editorial digunakan untuk melengkapi sebuah cerita dan memperkuat narasi. Fotografi komersial biasanya digunakan untuk iklan, sedangkan fotografi editorial biasanya digunakan dalam artikel.
2. Proses Kreativitas
Proses berkreasi dalam kedua jenis fotografi ini bisa sangat berbeda. Dalam foto komersial, kreativitas lebih terbatas, karena pasti tergantung apa yang diinginkan oleh klien uang memesan. Misalnya perusahaan yang membuat iklan. Jadi kreativitas fotografer pun terbatas pada pesanan klien.
Sebaliknya, fotografi editorial bisa sangat kreatif, karena tidak dibatasi oleh pesanan klien. Terutama kalau foto dibuat untuk melengkapi cerita dalam buku, fotografer bisa sangat kreatif memilih model dan sudut-sudutnya. Cerita bisa menginspirasi foto.
3. Penyampaian Cerita
Satu foto menyampaikan ribuan makna. Ini berlaku baik di foto komersial maupun editorial. Bedanya, untuk foto komersial, cerita yang disampaikan tujuannya murni untuk mempromosikan atau menjual sesuatu. Dalam foto, bisa ada alur ceritanya, bisa juga tidak.
Beda dengan foto editorial, fotonya pasti menyampaikan suatu cerita yang berkaitan dengan tulisannya. Entah itu artikel, cerita fiksi, biografi, dan lain sebagainya. Foto editorial lebih banyak bercerita dan ada alurnya.
4. Budget
Bicara budget, sebenarnya tergantung dari tiap proyek. Pada umumnya, memang foto komersial menghabiskan biaya lebih besar, karena tim yang bekerja di balik satu proyek pun lebih banyak jumlahnya. Berkaitan dengan penjualan, maka konsepnya benar-benar dimatangkan sedemikian rupa.
Di sisi lain, fotografi editorial bisa jadi budgetnya minim, bahkan bisa dilakukan sendiri oleh sang fotografer saja. Bisa juga anggota timnya hanya sedikit dan tidak membutuhkan set up yang mewah. Tapi bukan berarti tidak menggunakan perlengkapan yang mahal. Selain itu, ada juga foto editorial yang membutuhkan biaya besar.
5. Lama Penggunaan Foto
Foto komersial dan editorial digunakan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Untuk foto editorial, biasanya lama penggunaannya hanya sekali itu saja. Misalnya foto untuk melengkapi rilisnya mobil baru. Maka foto hanya bisa dipakai di artikel itu saja.
Berbeda dengan foto komersial yang penggunaannya lebih lama. Foto bisa digunakan berkali-kali dan dipasang di berbagai tempat, selama masih terkait dengan masa kontrak iklan, misalnya. Jadi fotografer tidak perlu terus membuat foto seperti editorial.