
Dalam membuat sebuah film, ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam mengambil gambar atau shot. Setiap shot sendiri memiliki durasi beragam yang disesuaikan dengan tuntutan naratif cerita, gaya sineas dan lainnya. Satu shot umumnya memiliki durasi yang beragam, bisa kurang dari satu detik, beberapa menit bahkan jam. Dalam perkembangannya, banyak sineas yang bereksperimen dengan durasi shot menjadi lebih panjang dari durasi rata-rata.
Kamu mungkin juga tak asing dengan salah satu teknik shot yang cukup populer, yaitu teknik single continues shot atau one take shot. One take shot sendiri merupakan teknik pengambilan gambar yang terlihat beruntun dari awal hingga akhir, seolah-olah terjadi secara berturut-turut tanpa ‘putus’. Bagi para sineas, teknik ini biasa juga disebut sebagai Long Take ataupun Oners.

Pembuatan film. (Sumber: The Hollywood Reporters/Alison Rosa).
Jika dulu pembuatan film one take ini terbatas dengan jumlah film fisik di kamera, kini justru menjadi lebih mudah karena perkembangan dunia perfilman. Kita menjadi lebih mudah terlebih pembuatan film sekarang sudah menjadi digital hingga bisa mengambil banyak gambar sampai puas. Walau demikian, tetap ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk membuat video one take yang baik.
1. Menyampaikan makna yang lebih besar

Pembuatan film “Birdman’. (Sumber: No Film School).
Dalam membuat sebuah film, tak hanya alur atau adegan saja yang dapat disampaikan, namun juga makna. Setiap video one take juga memiliki penyampaian makna tersendiri walau sesederhana apapun. Salah satu contoh adalah adegan dalam video musik Coldplay yang berjudul ‘Yellow’. Keseluruhan video musik itu diambil secara one take. Jika kamu perhatikan, video dimulai saat gelap dan berakhir saat matahari terbit yang tentunya hal ini menambahkan makna yang lebih besar pada keseluruhan cerita yang disampaikan.
2. Harus memerhatikan detail

Behind the scene “1917”. (Sumber: Coming Soon).
Dalam pembuatan video one take, tidak diperkenankan untuk menggunakan potongan gambar. Setiap detik pengambilan gambarnya sangat berarti karena akan membentuk sebuah adegan cerita yang berurutan. Setiap detail, mulai dari lokasi hingga pergerakan kecil aktor atau subjek juga harus disesuaikan dengan tujuan atau cerita yang akan disampaikan.