GenK LIFE

Inilah Perbedaannya! INFJ dan INFP, Dua Tipe Kepribadian yang Sering Tertukar

Membahas jenis-jenis kepribadian manusia memang tidak ada habisnya. Akan ada hal yang menarik di setiap sisi yang terkuak. Tidak terkecuali pada 16 jenis kepribadian yang digagas oleh Katherine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers atau yang terkenal dengan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Tipe kepribadian ini dibagi kedalam 16 jenis yang berbeda dengan dua sifat utama yaitu ekstrovert dan introvert. Masing-masing tipe ini memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu ciri khasnya adalah besarnya jumlah pemilik tipe-tipe kepribadian ini. Dari 16 tipe ini, pribadi yang jumlahnya langka adalah INFJ dan INFP. Dua tipe ini hanya ada 1%-3% dan 4%-5% dari keseluruhan penduduk di bumi.

Hal ini membuat mereka terkadang sulit dimengerti bahkan yang paling umum adalah mereka berdua sering tertukar. Banyak orang keliru ketika mencap seseorang bahwa dia seorang INFJ padahal adalah INFP dan sebaliknya. Jadi, supaya tidak salah tebak, yuk simak perberdaan detil yang mereka miliki!

1. Gaya Berteman: Kuantitas Vs. Kualitas

kepribadian INFJ

Ilustrasi | Photo by Elevate on Unsplash

Walaupun sama-sama tipe introvert, mereka berdua juga tidak kalah dalam hal bersosialisasi. Mereka hanya membutuhkan waktu sedikit lebih lama agar bisa siap membuka diri terhadap orang di sekeliling mereka. Tidak jarang banyak orang mengira bahwa mereka adalah extroverted introvert. Akan tetapi, jika diteliti lebih mendalam, INFJ dan INFP memiliki cara tersendiri agar tetap terkoneksi dengan dunia luar. INFJ cenderung bergaul dengan banyak orang.

Sifatnya yang visioner membuatnya percaya bahwa memperbanyak teman atau relasi bisa menguntungkan di masa yang akan datang. Jangan kaget jika ada temanmu yang bisa terkenal sejagad kampus padahal kenyataannya merupakan seorang INFJ yang notabene introvert. Sementara untuk INFP, mereka lebih berorientasi pada kualitas pertemanan yang mereka bangun. Walaupun jumlah inner circle mereka sedikit, mereka memiliki keyakinan bahwa menjaga kualitas sebuah pertemanan bisa membawa pada kepercayaan. Dari kepercayaan yang terbangun inilah INFP menggunakannya untuk situasi tak menentu di masa depan.

2. Gaya Berdebat: Faktual Vs. Kooperatif

Faktual Vs. Kooperatif

Ilustrasi | Photo by Edvin Johansson on Unsplash

Kedua tipe pribadi ini memang pada dasarnya tidak suka berdebat. Bagi mereka, kegiatan yang satu ini terasa sangat menguras energi. Karena sama-sama sebagai pribadi yang perasa (feeler), mereka bisa terbawa perasaan jika harus dihadapkan pada situasi ini. Entah itu memikirkan hasil debat yang buruk hingga memikirkan perasaan orang yang berdebat dengannya, terlebih jika lawan mainnya adalah orang terdekat. Meskipun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa mereka tidak memiliki skill ini.

Gaya INFJ dalam berdebat adalah mengedepankan fakta yang telah ada. Terlebih jika topik tersebut merupakan hal yang penting untuk jangka panjang. INFJ juga akan sangat tegas jika hal ini berurusan dengan membela orang yang mereka kasihi. Sementara untuk INFP, mereka lebih mengedepankan sifat kooperatif. Karena mereka berdiri pada prinsip win-win solution, mereka ingin semua pendapat orang bisa didengar, walaupun itu harus bertentangan dengan kenyataan. Akan tetapi, jika hal yang diperdebatkan merupakan hal yang bersifat moral, INFP jarang menoleransi untuk kalah. Mereka juga akan berusaha untuk menang dengan menunjukkan bahwa fakta mungkin sama, tetapi  setiap hal bisa dilihat dari berbagai perspektif.

About author

Related posts
GenK LIFE

Fashion Skena dan Representasi Identitas

GenK LIFE

Pentingnya Kesadaran Lingkungan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

GenK LIFE

Mengatasi Kecemasan dengan Praktek Journaling

GenK LIFE

Melawan Rasa Takut Pada Diri Sendiri