
Isometric design belakangan ini jadi tren di kalangan desainer grafis. Gaya desain ini dinilai bisa memberikan perspektif 3D yang nggak dimiliki oleh desain flat. Selain itu, desain ini juga nggak memiliki garis-garis perspektif yang konvergen layaknya desain 3D pada umumnya. Jadi, kamu bisa dapatkan desain dengan kualitas detail yang lebih bagus. Desain isometrik menawarkan banyak banget keunggulan yang nggak bisa kamu temukan di desain 2D. Yuk, berkenalan lebih lanjut dengan desain isometrik ini.
Keunggulan Isometric Design Dibanding Desain 2D

Isometric desain 3D lebih menonjol dan menarik daripada 2D (Sumber: Fiverr.com)
Dibandingkan desain 2D, desain isometrik punya daya tarik visual yang lebih menonjol. Nggak heran banyak banget desainer yang dibikin jatuh cinta dengan gaya desain ini. Selain itu, keuntungan menggunakan desain isometrik dibandingkan pakai desain flat adalah:
- Desain isometrik menambahkan kedalaman buat ikon-ikon desainmu. Tampilan mereka jadi kelihatan lebih menonjol, beda dari desain 2D yang kelihatan flat. Pengguna jadi lebih tahu harus mengklik ke mana. Hal ini berguna banget buat kamu yang mendesain aplikasi atau tampilan desain web.
- Keunggulan lain dari desain isometrik adalah kemampuannya untuk bisa menampilkan detail lebih jelas. Misal, kamu sedang merancang desain denah gudang dari sebuah pabrik. Dengan menggunakan desain isometrik ini, kamu bisa tambahkan detail-detail yang bikin orang jadi lebih memahami tata lokasi denah tersebut. Beda banget dengan desain 2D yang walaupun simpel, justru bisa bikin informasi visual nggak sepenuhnya tersampaikan.
- Kamu juga bisa dapatkan perspektif lebih menarik dari jenis desain isometrik. Beda dengan desain 2D yang membatasi pengalaman visualmu, desain isometrik bisa menghadirkan gaya desain yang simpel tapi tetap kelihatan lebih dinamis.